Liputan6.com, Jakarta - GoTo (PT GoTo Gojek Tokopedia) resmi melantai di BEI (Bursa Efek Indonesia) dengan kode saham GOTO. Dari keseluruhan proses IPO, GoTo berhasil mengumpulkan total dana sebesar Rp 15,8 triliun.
Dana itu terdiri dari penghimpunan dana sebesar Rp 13,7 triliun lewat penawaran umum saham di IPO, lalu dana sebesar Rp 2,1 triliun yang berasal dari penjualan saham treasuri dalam rangka opsi greenshoe. Dari penghimpunan dana ini, kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun.
Advertisement
Dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (11/4/2022), CEO Group GoTo Andre Soelistyo menuturkan GoTo akan memanfaatkan dana dari penawaran saham melalui IPO untuk keperluan modal kerja dalam mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.
Ada empat pilar strategi strategi pertumbuhan perusahaan usai melakukan IPO ini. Pertama, dana itu akan dipakai untuk mendorong pertumbuhan jumlah konsumen dan penggunaan layanan GoTo melalui pengembangan produk dan sinergi antar layanan ekosistem perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga berencana memperkuat pengalaman berbelanja dan bertransaksi di area terdekat (hyperlocal) didiukung dengan pengembang infrastruktur agar konsumen dapat memperoleh akses layanan paling relevan dengan mudah, cepat, dan ekonomis.
Perusahaan juga akan memperkuat sinergi di dalam ekosistem, termasuk mendorong program loyalitas dan rewards kepada pelanggan, termasuk memperluas layanan keuangan, serta memperdalam nilai tambah layanan bagi pedagang.
Terakhir, GoTo juga akan berinvestasi di kawasan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, termasuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia, Singapura, serta Vietnam. Perusahaan juga akan melakukan investasi strategis, memperkuat investasi di teknologi dan infrastruktur termasuk transisi ke kendaraan listrik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menko Perekonomian Ingin Lebih Banyak Perusahaan Teknologi dan Startup IPO
Usai GoTo resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berharap akan ada lebih banyak perusahaan teknologi yang melakukan IPO (Initial Public Offering) di dalam negeri.
Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga dalam sambutannya di acara seremoni Listing GoTo di BEI, Jakarta, pada Senin (11/4/2022).
Dalam sambutannya, Airlangga mengatakan di situasi pandemi Covid-19, salah satu sektor yang tumbuh positif adalah informasi dan komunikasi yang tumbuh 10 persen di 2020 dan tumbuh 6,81 persen di 2021.
"Ekonomi digital di Indonesia ini tertinggi di Asia Tenggara. Di tahun 2021 sekitar 70 miliar dan diperkirakan di tahun 2025, 146 miliar," kata Airlangga.
"Ini diperkirakan kita juga terus mengalami peningkatan dan diharapkan, jumlah startup juga terus meningkat," imbuh Airlangga Hartarto.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengungkapkan harapannya agar lebih banyak perusahaan teknologi yang melantai di bursa saham dalam negeri. "Kami berharap masih banyak IPO-IPO lain di sektor teknologi," kata Airlangga.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengapresiasi terobosan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga memungkinkan perusahaan-perusahaan digital untuk go public.
"Ini menjadi tanda IPO perusahaan teknologi atau startup, tidak perlu di luar negeri lagi. Tahap awalnya bisa di Indonesia, setelahnya silahkan, pergi ke mancanegara," kata Airlangga.
Airlangga menyebut, dalam kaitannya dengan go public-nya GoTo, akan ada lebih banyak masyarakat, termasuk driver-driver ojek online, yang mendapatkan potensi kenaikan saham perusahaan.
Advertisement
GoTo Resmi Catatkan Saham di BEI
Berdasarkan jumlah dana yang dihimpun, IPO GoTo diklaim menjadi IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia untuk 2022. IPO ini juga berhasil menarik partisipasi sekitar 300.000 investor dalam proses penawaran umum saham.
"Melalui momen bersejarah ini, kami akan meningkatkan kemampuan untuk mencapai misi, seraya melayani seluruh pihak di dalam ekosistem kami dengan lebih baik," tutur CEO Group GoTo Andre Soelistyo dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (11/4/2022).
Seremoni pencatatan dan penyerahan piagam pencatatan dilangsungkan di Gedung BEI. Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, serta Direktur Utama BEI Inarno Djajadi.
Pencatatan GoTo ini juga menjadi momen bersejarah bagi perusahaan dan BEI, karena pencatatan saham yang pertama kali dilakukan berdasarkan ketentuan saham dengan hak suara multipel yang telah ditetapkan oleh OJK pada Desember 2021.
Dalam IPO ini, perusahaan menawarkan sejumlah keseluruhan 46,7 miliar lembar saham Seri A yang merupakan gabungan dari saham yang baru diterbitkan dengan saham treasuri.
Adapun harga penawarannya Rp 338 yang mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun.
Program Saham Gotong Royong
GoTo juga melakukan Program Saham Gotong Royong, yakni mengalokasikan saham dengan nilai sekitar Rp 310 miliar untuk mitra pengemudi.
Selain itu, perusahaan juga membentuk GoTo Future Fund yaitu dana abadi untuk mendukung inisiatif dan solusi yang memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan dalam ekosistem GoTo.
Lewat program ini, mitra pengemudi di Indonesia akan menerima saham secara cuma-cuma, setelah berakhirnya masa lock-up.
Lewat Rencana Insentif Jangka Panjang Perusahaan pula, setelah berakhirnya masa lock-up, para karyawan tetap GoTo juga berkesempatan menjadi pemegang saham Perusahaan.
(Dam/Ysl)
Advertisement