Rayakan 10 Tahun Kepemimpinan Kim Jong-un, Korea Utara Akan Pamerkan Rudal Antarbenua

Korea Utara pun merayakan satu dekade kepemimpinan Kim Jong-un dan memuji keberhasilannya dalam pengembangan senjata nuklir.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2022, 17:21 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un saat memantau pasukan jelang upacara untuk peringatan 85 tahun pembentukan Tentara Rakyat Korea (KPA) di Korea Utara (26/4). (AFP FOTO / KCNA / STR)

Liputan6.com, Jakarta - Kepemimpinan Kim Jong-un di Korea Utara telah genap 10 tahun. Korea Utara pun merayakan satu dekade kepemimpinan Kim Jong-un dan memuji keberhasilannya dalam pengembangan senjata nuklir.

Senin (11/4/2022) menandai tepat 10 tahun Kim Jong-un terpilih sebagai pemimpin Partai Buruh Korea (WPK) dan kepala negara. Keluarga Kim telah berkuasa di Korut –negara yang hanya memiliki satu partai– sepanjang sejarahnya.

Dia melanjutkan dinasti politik saat ditunjuk sebagai panglima tertinggi militer setelah ayahnya, Kim Jong Il, wafat pada Desember 2011. Choe Ryong Hae, salah satu pejabat Korut paling senior dan anggota Presidium Biro Politik Komite Pusat WPK, memuji Kim di depan pertemuan nasional pada Minggu 10 April.

Dia menyebut Kim sebagai "seorang pemikir berbakat dan ahli teori, negarawan ulung dan komandan hebat tiada tara."

Kim juga disebutnya sebagai "patriot tak tertandingi dan pembela perdamaian yang hebat" karena menjadikan Korut "kekuatan militer penuh dengan semua sarana fisik pertahanan diri yang kuat."

Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, kata Choe, Kim telah membuka era baru Korut sebagai bangsa sosialis kuat yang sejahtera dan tumbuh secara swasembada dan mandiri. Pertemuan pada Minggu itu mengawali pekan peringatan, termasuk perayaan 110 tahun lahirnya pendiri Korea Utara Kim Il Sung –kakek Kim Jong Un– pada Jumat 15 April.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pamerkan Rudal Balistik Antarbenua

Kim Jong-un menangis terharu dalam parade militer yang menampilkan rudal baru Korea Utara pada 10 Oktober 2020 (AFP)

Citra satelit komersial memperlihatkan pasukan Korut tengah berlatih parade militer yang diperkirakan akan berlangsung pekan ini, seperti dilansir Antara. Para analis mengatakan ada indikasi bahwa Korut akan memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam parade itu.

Pada Maret, Korut mengejutkan pemerintah AS, Korea Selatan, dan Jepang dengan uji coba penuh ICBM untuk pertama kalinya sejak 2017. Korut pekan lalu mengatakan mereka menentang perang tapi tidak akan segan menggunakan senjata nuklirnya jika diserang oleh Korsel.

Di bawah Kim, Korut melakukan empat dari enam uji coba nuklirnya dan mengembangkan ICBM yang diyakini mampu menjangkau lokasi mana pun di AS. Kim telah berjanji untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya dan berusaha memacu ekonomi negara.

Namun, Korut mengalami kemunduran besar dalam beberapa tahun terakhir karena terkena sanksi internasional, pembatasan COVID-19, dan cuaca buruk. Badan-badan PBB telah memperingatkan kemungkinan terjadinya krisis kemanusiaan di negara itu.

Media pemerintah memasang potret resmi Kim Jong-un yang baru pada Minggu. Mereka juga melaporkan bahwa sebuah museum di Pyongyang telah membuka pameran tentang pencapaian "kepemimpinan abadi" Kim.

"Sepuluh tahun adalah waktu yang pas bagi Kim untuk berusaha dan meningkatkan kultus pribadinya lebih tinggi lagi," kata Colin Zwirko, koresponden analitis di NK News, yang memantau perkembangan Korut, di Twitter.


Peluncuran Hwasong-17

Kim Jong-un yang tampil dengan jaket kulit dan kacamata hitam, efek video dan musik dramatis (AFP)

Korea Utara memang telah meluncurkan rudal balistik antarbenua terbesarnya dan membuat dunia menyorotinya. Tapi cara berita itu disampaikan di televisi yang dikelola pemerintah yang telah menyebabkan kebingungan yang meluas.

Alih-alih nada kemenangan yang biasa digaungkan, tetapi kini mereka tetap tenang, kali ini orang Korea Utara disuguhi apa yang tidak seharusnya mereka miliki: 'film bergaya Hollywood.'

Semuanya ada pada Kim Jong-un yang tampil dengan jaket kulit dan kacamata hitam, efek video dan musik dramatis, seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (26/3/2022).

Apa pun yang tak biasa kali ini, sangat menjadi sorotan. Itu sebabnya liputan peluncuran Hwasong-17 sangat berbeda.

Pemirsa disuguhkan 15 menit video yang dipenuhi efek, drama yang dipentaskan, dan pemandangan Kim Jong-un melepas kacamata hitamnya untuk melihat langsung ke kamera seolah berkata, "Ayo lakukan ini".

Musik yang menggetarkan dan beberapa tembakan peluncuran rudal diselingi dengan nada kemenangan dari pembaca berita veteran Ri Chun-hee, yang dikenal di Barat sebagai "Pink Lady" Korea Utara.

Pengguna media sosial dengan cepat membandingkan tampila Kim dengan film Top Gun, Thunderbirds, dan Bollywood.

Beberapa mengatakan, Kim dan jenderalnya berjalan keluar dari hanggar di bandara internasional Pyongyang di depan peluncur rudal juga tampak meniru film blockbuster 1983 The Right Stuff.


Presiden Baru Korsel Bikin Korut Emosi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un saat meninjau kabupaten Samjiyon County di Provinsi Ryanggang yang berbatasan dengan China, (4/4). (AFP Photo/KCNA VIA KNS)

Rezim Kim Jong-un merasa geram dengan retorika Presiden Terpilih Korea Selatan: Yoon Suk-yeol. Ucapan Yoon dianggap membangkitkan sentimen negatif terhadap Korea Utara.

Media propaganda Korut, The Tongil Voice, menyorot bahwa pendakatan Yoon Suk-yeol mirip dengan mantan Presiden Lee Myung-bak dan Park Geun-hye yang punya posisi keras terhadap Korut.

"Yoon sedang berusaha membangkitkan kebijakan-kebijakan anti-republik yang konfrontasional yang dipromosikan kekuatan-kekuatan konservatif di masa lalu," tulis The Tongil Voice, seperti dikutip Yonhap, Minggu (27/3/2022).

Kebijakan presiden baru Korsel itu juga dituduh berusaha agar terjadi denuklirisasi Korut, serta menjaga adanya sanksi-sanksi kuat untuk tujuan tersebut. 

Sebelumnya, Yoon sempat kampanye kebijakan "perdamaian melalui kekuatan". Ia pun memberi sinyal untuk menyerang terlebih dahulu jika ada ancaman dari Korea Utara, serta ingin mengerahkan tambahan unit sistem anti-misil THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) milik AS.

Saat kampanye, Yoon Suk-yeol juga ingin mengajarkan tata krama kepada Kim Jong-un yang ia sebut sebagai "bocah tidak sopan".

Infografis Pesona K-Pop Mendamaikan Korea

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya