Demo 11 April Makassar: Polisi Tembak Gas Air Mata, Massa Lempar Batu

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, kericuhan itu dimulai saat sejumlah anggota DPRD Sulsel menemui ratusan massa aksi demo 11 April yang sejak siang berorasi di depan kantor DPRD Sulsel.

oleh Fauzan diperbarui 11 Apr 2022, 18:32 WIB
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, kericuhan itu dimulai saat sejumlah anggota DPRD Sulsel menemui ratusan massa aksi demo 11 April yang sejak siang berorasi di depan kantor DPRD Sulsel. (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Aksi demonstrasi 11 April dari berbagai aliansi mahasiswa di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan memanas. Sejumlah massa aksi mulai melempar batu dan mendobrak pagar Kantor DPRD Sulsel pada Senin (11/4/2022) sekitar pukul 16.00 Wita.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, kericuhan itu dimulai saat sejumlah anggota DPRD Sulsel menemui ratusan massa aksi yang sejak siang berorasi di depan kantor DPRD Sulsel.

Wakil Ketua I DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif pun menyampaikan bahwa dirinya mendukung tuntutan massa aksi yang meminta agar tak ada jabatan 3 periode untuk presiden maupun perpanjangan masa jabatan untuk presiden.

"Kami bersama mahasiswa mendesak Presiden dan DPR RI serta seluruh fraksi membuat pernyataan resmi kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak akan ada perpanjangan masa jabatan, jabatan 3 periode dan penundaan pemilu," ucap Syaharuddin di depan ratusan mahasiswa.

Selain itu, Syaharuddin juga menyatakan bahwa dirinya mendukung tuntutan mahasiswa untuk meminta pemerintah menurunkan harga BBM dan memastikan ketersediaan BBM bersubsidi untuk masyarakat kecil.

"Mendesak presiden untuk tidak menaikkan Pajak Pertambahan nilai atau PPN dan copot menteri perdagangan yang gagal dalam menstabilkan harga bahan pokok," ucapnya.

Sekelompok mahasiswa, massa demo 11 April, kemudian tidak terima lantaran para wakil rakyat itu tidak menyebutkan dukungan untuk membatalkan keputusan presiden memindahkan ibu kota negara.

"Pak DPR, Anda perlu ingat bahwa di sini ada banyak aliansi dan tidak semua tuntutannya sama," kata salah seorang pimpinan aksi.

Tak lama berselang, para anggota DPRD Sulsel itu lalu langsung masuk ke dalam kantor DPRD Sulsel hingga akhirnya membuat massa aksi semakin marah.

Kericuhan kemudian semakin diperparah setelah sekelompok massa berbaju hitam mulai melemparkan batu dan menendang-nendang pagar Kantor DPRD Sulsel.

Belakangan, polisi yang tak punya pilihan lain pun terpaksa harus menembakkan gas air mata. Sementara, massa aksi terus melempar batu.

Hingga pukul 17.40 Wita, massa aksi terus di desak mundur dari Depan Kantor DPRD Sulsel menuju Jalan AP Pettarani.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya