Liputan6.com, Banjar - Sebuah video emak-emak berdaster yang membanting dan memukuli seorang pria viral di jagat maya. Beragam media sosial menyebarkan video tersebut.
Setelah ditelisik lebih jauh, ternyata video tersebut terjadi di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Banjar. Pasalnya dalam video tersebut jelas terlihat dua perempuan memukul seorang laki-laki bahkan membanting.
Kapolres Banjar, AKBP Doni Hadi Santoso melalui Kasi Humas, IPTU H Suwarji menerangkan kejadian tersebut yang terjadi pada Minggu dini hari (10/4/2022). Kejadiannya di sebuah warung malam di Desa Simpang Tiga Kecamatan Mataraman.
Baca Juga
Advertisement
"Terkait viralnya video pemukulan yang dilakukan dua orang perempuan terhadap seorang laki-laki itu terjadi pada pukul 01.00 WITA dini hari," sebut Suwarji, Senin (11/4/2022).
Atas kejadian itu, pihak Polsek Matraman sudah melakukan pemeriksaan terhadap 2 orang perempuan tersebut.
"Saat diperiksa, mereka menyatakan bahwa yang dipukul itu adalah maling handphone dan mereka memang tidak mau melaporkan kejadian tersebut ke polisi, karena kasihan terhadap pelaku jika dipenjara tidak bisa berlebaran," lanjut Suwarji berdasarkan keterangan pelaku.
Selanjutnya pihak Polsek saat ini sedang mencari tempat tinggal korban pemukulan. Kemudian menghubungi pihak kepala desa setempat untuk memediasi dibuatkan perjanjian perdamaian dan surat pernyataan dari kedua belah pihak.
Berbagai versi durasi video tersebut, ada yang panjang dan ada yang 30 detik. Versi panjang sempat diunggah ke YouTube namun dicopot pihak YouTube sebab melanggar kebijakan tentang kekerasan atau vulgar.
Dalam video tersebut, nampak seorang perempuan menggunakan daster biru melakukan pemukulan berkali-kali dan membanting. Terlihat pemukulan dilakukan dengan tangan kiri yang menyasar pada kepala sebanyak empat kali, kemudian bantingan.
Saat lelaki itu tergeletak, pemukulan terus dilanjutkan sebanyak dua kali, masih dengan menggunakan tangan kiri pada bagian kepala. Lelaki itu terlihat tidak melakukan perlawanan.
Selanjutnya menendang bagian perut dengan kaki kanan. Kemudian seorang lelaki mencoba melerai dan memberikan nasehat.
"Apanya yang mau dikasihani, ini maling," ujarnya perempuan itu menggunakan bahasa daerah sembari mengisap rokoknya yang dilanjutkan dengan tendangan.