Menko Airlangga Harap IPO GOTO Genjot Investor Milenial Investasi di Pasar Modal

Initial Public Offering (IPO) merupakan langkah awal yang baik bagi GoTo untuk meningkatkan kontribusi dan melanjutkan transformasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Apr 2022, 20:28 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadiri pencatatan saham atau listing saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Senin (11/4/2022) (Foto: Biro KLIP Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan saham GOTO menjadi salah sinyal pertumbuhan ekonomi digital di dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dengan IPO GoTo diharapkan lebih banyak investor terpengaruh dengan perkembangan industri digital Indonesia. Sehingga menarik investasi masuk ke perusahaan-perusahaan rintisan Indonesia.

"IPO GoTo juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak investor ritel baru, terutama di kalangan anak muda untuk berinvestasi di pasar modal dan menjadi bagian dari pertumbuhan pesat industri digital,” kata Airlangga, dikutip dari keterangan tertulis Senin (11/4/2022).

Pemerintah juga berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Pemerintah telah mempersiapkan kerangka pengembangan ekonomi digital 2021-2030.

Kerangka ini akan menjadi guideline dalam mewujudkan visi menjadi kekuatan ekonomi digital yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terhubung, dan berkelanjutan. Selain itu, Pemerintah juga turut mendukung kemajuan industri digital agar dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif.

"Peraturan tentang saham dengan hak suara multipel (multiple voting shares) yang diterbitkan OJK pada tahun lalu membuka peluang bagi GoTo dan startup lainnya untuk melakukan IPO di Indonesia, sehingga tetap bisa mendanai pertumbuhan ke depannya dan turut menumbuhkan pasar modal Indonesia,” imbuh Airlangga.

GoTo sebagai salah satu start-up Indonesia, telah tumbuh menjadi decacorn pertama Indonesia. Initial Public Offering (IPO) merupakan langkah awal yang baik bagi GoTo untuk meningkatkan kontribusi dan melanjutkan transformasi menjadi perusahaan teknologi terdepan yang mampu bersaing dengan perusahaan raksasa teknologi asing.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Nilai Investasi

Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukan nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang kuartal I-2021 sebesar USD 4,7 miliar dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.

Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura. Selain investasi, Indonesia juga memiliki berbagai potensi yang dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital.

Pada 2021 nilai transaksi e-commerce Indonesia berhasil mencapai Rp 401,25 triliun, dengan volume transaksi sebesar 1,73 miliar.

“Ekonomi digital di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, nilai ekonominya di tahun 2021 tercatat sekitar USD 70 miliar, dan diperkirakan mampu mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025,” ungkap Airlangga.

 

 


Ingin Lebih Banyak Perusahaan Teknologi dan Startup IPO

Pencatatan perdana saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Senin (11/4/2022) (Dok: BEI)

Sebelumnya, usai GoTo resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berharap akan ada lebih banyak perusahaan teknologi yang melakukan IPO (Initial Public Offering) di dalam negeri.

Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga dalam sambutannya di acara seremoni Listing GoTo di BEI, Jakarta, pada Senin, 11 April 2022.

Dalam sambutannya, Airlangga mengatakan di situasi pandemi Covid-19, salah satu sektor yang tumbuh positif adalah informasi dan komunikasi yang tumbuh 10 persen di 2020 dan tumbuh 6,81 persen di 2021.

"Ekonomi digital di Indonesia ini tertinggi di Asia Tenggara. Di tahun 2021 sekitar 70 miliar dan diperkirakan di tahun 2025, 146 miliar," kata Airlangga.

"Ini diperkirakan kita juga terus mengalami peningkatan dan diharapkan, jumlah startup juga terus meningkat," imbuh Airlangga Hartarto.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengungkapkan harapannya agar lebih banyak perusahaan teknologi yang melantai di bursa saham dalam negeri. "Kami berharap masih banyak IPO-IPO lain di sektor teknologi," kata Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, dirinya juga mengapresiasi terobosan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga memungkinkan perusahaan-perusahaan digital untuk go public.

"Ini menjadi tanda IPO perusahaan teknologi atau startup, tidak perlu di luar negeri lagi. Tahap awalnya bisa di Indonesia, setelahnya silahkan, pergi ke mancanegara," kata Airlangga.

Airlangga menyebut, dalam kaitannya dengan go public-nya GoTo, akan ada lebih banyak masyarakat, termasuk driver-driver ojek online, yang mendapatkan potensi kenaikan saham perusahaan.

 


Resmi Catatkan Saham di BEI

Pencatatan perdana saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Senin (11/4/2022) (Dok: BEI)

GoTo (PT GoTo Gojek Tokopedia) resmi mencatatkan saham di papan utama BEI (Bursa Efek Indonesia) dengan kode saham GOTO. Dari keseluruhan proses IPO, GoTo berhasil mengumpulkan total dana sebesar Rp 15,8 triliun.

Dana itu terdiri dari penghimpunan dana sebesar Rp 13,7 triliun lewat penawaran umum saham di IPO, lalu dana sebesar Rp 2,1 triliun yang berasal dari penjualan saham treasuri dalam rangka opsi greenshoe.

Penghimpunan dana ini mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun.

Berdasarkan jumlah dana yang dihimpun, IPO GoTo diklaim menjadi IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia untuk 2022. IPO ini juga berhasil menarik partisipasi sekitar 300.000 investor dalam proses penawaran umum saham.

"Melalui momen bersejarah ini, kami akan meningkatkan kemampuan untuk mencapai misi, seraya melayani seluruh pihak di dalam ekosistem kami dengan lebih baik," tutur CEO Group GoTo Andre Soelistyo dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (11/4/2022).

Seremoni pencatatan dan penyerahan piagam pencatatan dilangsungkan di Gedung BEI. Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, serta Direktur Utama BEI Inarno Djajadi.

 


Program Saham Gotong Royong

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Pencatatan GoTo ini juga menjadi momen bersejarah bagi perusahaan dan BEI, karena pencatatan saham yang pertama kali dilakukan berdasarkan ketentuan saham dengan hak suara multipel yang telah ditetapkan oleh OJK pada Desember 2021.

Dalam IPO ini, perusahaan menawarkan sejumlah keseluruhan 46,7 miliar lembar saham Seri A yang merupakan gabungan dari saham yang baru diterbitkan dengan saham treasuri.

Adapun harga penawarannya Rp 338 yang mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun.

GoTo juga melakukan Program Saham Gotong Royong, yakni mengalokasikan saham dengan nilai sekitar Rp 310 miliar untuk mitra pengemudi.

Selain itu, perusahaan juga membentuk GoTo Future Fund yaitu dana abadi untuk mendukung inisiatif dan solusi yang memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan dalam ekosistem GoTo.

Lewat program ini, mitra pengemudi di Indonesia akan menerima saham secara cuma-cuma, setelah berakhirnya masa lock-up.

Lewat Rencana Insentif Jangka Panjang Perusahaan pula, setelah berakhirnya masa lock-up, para karyawan tetap GoTo juga berkesempatan menjadi pemegang saham Perusahaan.

 

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya