Bolehkah Mengonsumsi Protein Shake atau Minuman Pengganti Makan Selama Ramadhan?

Minuman seperti protein shake atau pengganti makan lain, bisa dikonsumsi selama puasa Ramadhan. Namun jumlah nutrisinya perlu dicermati kembali.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 14 Apr 2022, 06:21 WIB
Ilustrasi protein shake. Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini ada banyak minuman yang isinya sangat kaya nutrisi, sehingga yang mengkonsumsinya tak perlu lagi untuk makan. Biasanya minuman pengganti makan ini dikonsumsi saat ingin menurunkan berat badan atau diet.

Namun memasuki bulan Ramadhan, apakah pola ini perlu diubah atau harus disetop?

Dokter spesialis gizi klinik Juwalita Surapsari menjelaskan minuman seperti protein shake atau pengganti makan lain, bisa dikonsumsi selama puasa Ramadhan. Namun jumlah nutrisinya perlu dicermati kembali.

"Minuman pengganti makan (meal replacement) boleh dikonsumsi saat sahur karena sifatnya yang lebih praktis dan mudah dicerna. Namun sebaiknya teliti kembali apakah kalori dan nutrisi yang terdapat dalam meal replacement tersebut cukup untuk makan sahur atau tidak," katanya, dalam pesan elektronik yang diterima Liputan6.com, Senin (11/4/2022).

 


Kebutuhan nutrisi selama puasa

Sebelum menentukan menu buka puasa dan sahur, Anda perlu tahu dulu seberapa banyak kebutuhan gizi Anda. Baik dari segi kalori, protein, lemak, hingga karbohidrat.

Jangan sampai kebutuhan gizi Anda tidak terpenuhi. Alih-alih kuat berpuasa, tubuh malah terasa lemas dan Anda jadi gampang sakit saat puasa.

Perhatikan juga angka kecukupan gizi yang tergantung dari jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan masing-masing.

"Biasanya untuk makan sahur direkomendasikan sebesar 30-40% dari kalori total. Sehingga pada seseorang yang kebutuhan energi hariannya sebesar 1700 kkal, maka biasanya dibutuhkan setidaknya 510 kkal dalam makan sahur," pungkas dr Juwalita.

Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya