Kapolri Sebut Tak Hanya Mahasiswa yang Ikut Demo di Depan Gedung DPR

Listyo menyebut, aksi tersebut diikuti kelompok atau elemen masyarakat lain. Meski demikian, dia tak membeberkan asal sejumlah elemen masyarakat tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2022, 21:30 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga orang pimpinan DPR RI menemui mahasiswa yang berdemonstrasi di Gedung Parlemen, Senin (11/4/2022). Diketahui, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI mengadakan unjuk rasa 11 April. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan demo hari ini, Senin (11/4/2022) yang menuntut sejumlah hal ke pemerintah di depan gedung DPR, Jakarta, tak hanya diikuti oleh mahasiswa.

Diketahui, demo 11 April 2022 ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), yang membawa setidaknya empat tuntutan. Mulai dari penolakan tiga periode masa jabatan presiden sampai menstabilkan harga bahan pokok.

Listyo menyebut, aksi tersebut diikuti kelompok atau elemen masyarakat lain. Meski demikian, dia tak membeberkan asal sejumlah elemen masyarakat tersebut yang ikut demo di depan gedung DPR.

"Kami juga melihat ada elemen-elemen lain yang turun, yang tentunya ini merupakan bagian dari hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat," kata dia di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Meski ada sejumlah elemen masyarakat, Listyo menyatakan demo tersebut memang tetap didominasi dari kelompok mahasiswa, terlebih dari BEM SI.

"Tapi memang elemen utamanya adalah rekan-rekan dari mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI," jelas dia.

Dalam kesempatan ini juga, Listyo berkomitmen untuk terus berusaha menjaga dan mengawal demokrasi, salah satunya tetap meyakini mahasiswa adalah elemen penting untuk memberikan kritik dalam demokrasi.

"Apalagi, mahasiswa sebagai salah satu elemen penting dalam menjaga independennya untuk memberikan kritik-kritik yang tentunya mewakili masyarakat dan tentu saya kira hal-hal baik saja," kata dia.

 


Berawal dari Lemparan Batu

Sebelumnya, aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan berujung ricuh. Kericuhan terjadi sesaat setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menemui massa demonstran, Senin (11/4/2022).

Pantauan Liputan6.com di lapangan, demo rusuh terjadi saat Listyo dan Dasco turun dari mobil komando. Tiba-tiba massa dengan pakaian bebas yang ada di sisi timur melemparkan botol berisi batu ke arah gerbang utama Gedung DPR, Senayan.

Lemparan batu tersebut juga mengarah ke mobil komando yang dinaiki para orator dari massa mahasiswa. Satu orang mahasiswa memakai almamater warnai hijau bahkan terluka di kepala dan langsung dievakuasi temannya menjauh.

Begitu juga mobil komando mahasiswa yang sempat dilempari langsung menjauh ke tempat yang lebih aman. Sementara massa yang memakai baju bebas membakar ban dan benda-benda lain di lokasi.

Belum diketahui pasti, dari mana massa berbaju bebas tersebut berasal.

Aparat kepolisian kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Massa dari kalangan mahasiswa dan yang memakain baju bebas berhamburan berlari ke lokasi yang lebih aman. Namu tak berselang lama, massa berbaju bebas dari arah jembatan Semanggi kembali mendekat ke depan gerbang utama Gedung DPR/MPR, Senayan.

 


Ada yang Bawa Sajam

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya menangkap sejumlah orang yang diduga akan mengikuti aksi demo 11 April 2022, namun dengan membawa senjata tajam (sajam).

"Ya jadi ada beberapa yang diamankan dari beberapa wilayah sekitar Jawa Barat dan sebagainya, ada yang bawa sajam, sudah kita amankan," tutur Listyo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

Meski begitu, Listyo menyatakan sejauh ini tidak ada massa aksi yang membawa senjata api. Adapun mereka yang diamankan kini masih dalam pemeriksaan petugas, baik terkait asal atau pun terkait basis kelompok.

"Sedang didalami (apakah anak STM)," jelas dia.

Listyo berharap para peserta aksi dari mahasiswa dapat waspada atas pihak tidak bertanggung jawab yang bermaksud menunggangi atau pun mengganggu kelancaran penyampaian aspirasi.

"Yang kita harus hindari jangan sampai ada penumpang yang mengganggu proses dari kegiatan yang ingin dilakukan oleh teman-teman mahasiswa, ini yang harus kita jaga dan kita pisahkan agar teman-teman mahasiswa bisa satu suara, betul-betul aspirasi mahasiswa dan tidak ada tumpangan-tumpangan yang ingin memanfaatkan teman-teman mahasiswa, nah ini yang kita jaga," Listyo menandaskan.

 


Himbauan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memastikan kepolisian pasti mengawal kelancaran jalannya demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI. Dia mengimbau jangan sampai ada penumpang gelap yang mengganggu aspirasi peserta aksi.

"Yang kita harus hindari jangan sampai ada penumpang yang mengganggu proses dari kegiatan yang ingin dilakukan oleh teman-teman mahasiswa," ungkap Listyo di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

"Ini yang harus kita jaga dan kita pisahkan agar temen-teman mahasiswa bisa satu suara betul-betul aspirasi mahasiswa dan tidak ada tumpang-tumpangan yang ingin memanfaatkan teman-teman mahasiswa, nah ini yang kita jaga," tuturnya.

Listyo Sigit Prabowo menyatakan, kebebasan berekspresi merupakan bagian dari kebebasan demokrasi yang akan terus dijunjung tinggi. Sebab itu, Polri sejauh ini sudah menugaskan seluruh anggota terkait untuk mengawal dan mengamankan demi proses demo mahasiswa berjalan lancar, damai, tertib, hingga aspriasi mahasiswa bisa tersampaikan.

"Dan ini juga bisa jadi sangat penting karena mahasiswa dalam mengawal demokrasi bersuara kritis dan harus kita jaga," jelas dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya