Harga Minyak Curah di Tasikmalaya Perlahan Turun, tapi...

Dalam sepekan terakhir harga minyak goreng jenis curah terus mengalami penurunan menjadi Rp 20 ribu per kilogram (Kg) dari sebelumnya di angka Rp 24 ribu per kg.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 12 Apr 2022, 14:00 WIB
Salah satu petugas Polres Tasikmalaya, menujukan pasokan minyak goreng jenis curah di salah satu kios pasar tradisional Tasikmalaya, Senin (11/4/2022). (liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Perlahan namun pasti, harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional Tasikmalaya, Jawa Barat terus mengalami penurunan. Meskipun belum menyentuh harga Eceran Tertinggi (HET), penurunan itu diharapkan menjadi sentimen positif bagi warga.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan, sejak kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng di kota Santri, Kabupaten Tasikmalaya, lembaganya mengintruksikan petugas secara rutin melakukan pengecekan.

"Kami turun hampir tiap hari pantau harga minyak, semata mata untuk membantu masyarakat mendapat kebutuhan murah,” ujarnya, Senin (11/4/2022).

Walhasil, dalam sepekan terakhir harga minyak goreng curah terus mengalami penurunan menjadi Rp20 ribu per kilogram dari sebelumnya di angka Rp24 ribu per kilogram.

“Saya tugaskan anggota sampai cek Distributornya di luar kota, hasilnya lumayan berefek (berdampak),” ujar dia bangga.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

 


Masih di Atas HET Minyak Goreng Curah

Meski begitu, Rimsyahtono mengakui jika harga minyak curah saat ini, masih jauh dari harga eceran tertinggi di angka Rp14.500 per liter. Sementara beberapa minyak goreng kemasan berbagai merek dagang, dijual di angka Rp22 ribu per liter.

“Dipantau juga stoknya terjaga aman,” ujar dia,

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo menambahkan, selain penurunan harga baik curah maupun kemasan, kepolisian memastikan pasokan minyak curah di Tasikmalaya dalam kondisi lancar.

“Kami juga lihat minyak kemasan antisipasi ada yang mengemas ulang minyak curah,” kata dia.

Namun kondisi penurunan harga itu belum berdampak pada kenaikan daya beli masyarakat. Saat ini daya beli masyarakat terhadap minyak goreng, justru berada pada titik jenuh.

“Ini saya beli empat drum curah selasa lalu, sudah seminggu gak habis, gak tau kenapa,” ujar Yani, salah seorang pedagang minyak curah di pasar Singaparna.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya