META Bakal Buat Token Virtual untuk Kreator Platform

Cryptocurrency Meta, yang secara internal dijuluki "Zuck Bucks".

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Apr 2022, 08:11 WIB
Facebook mengubah namanya menjadi Meta. (Doc: The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Meta Platforms Inc sedang mempersiapkan rencana untuk memperkenalkan token virtual dan cryptocurrency ke berbagai aplikasinya dengan tujuan untuk menggunakan token virtual tersebut untuk memberi penghargaan kepada kreator dan pinjaman serta layanan keuangan lainnya.

Langkah tersebut dilaporkan berada pada tahap awal saat Meta meningkatkan fokusnya pada layanan yang berpusat di sektor metaverse. 

Jika token virtual itu benar-benar diterapkan, dapat memberi Meta saluran pendapatan baru dan kontrol atas transaksi dalam rangkaian aplikasi dan layanannya, yang mencakup Facebook, Instagram, WhatsApp, dan platform realitas virtual Meta Quest.

Cryptocurrency Meta, yang secara internal dijuluki "Zuck Bucks", dimaksudkan untuk metaverse dan mungkin tidak didasarkan pada teknologi blockchain, kata laporan Financial Times, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Meta dapat memperkenalkan token dalam aplikasi yang akan dikontrol secara terpusat oleh perusahaan dan token tersebut dapat digunakan untuk membayar kreator favorit di Instagram atau memberi penghargaan kepada orang yang memberikan kontribusi berarti di grup Facebook.

"Kami tidak memiliki pembaruan untuk dibagikan hari ini. Perusahaan berfokus pada pembangunan untuk metaverse dan itu termasuk seperti apa pembayaran dan layanan keuangannya,” kata salah satu juru bicara Meta, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (12/4/2022).

Selain itu, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan bulan lalu Instagram akan memperkenalkan fitur Non Fungible Token (NFT) dalam jangka waktu dekat. 

Awal tahun ini, Meta juga bergabung dengan Crypto Open Patent Alliance (COPA), sekelompok perusahaan yang dipimpin oleh Jack Dorsey's Block Inc yang telah berjanji untuk mempromosikan akses terbuka ke teknologi cryptocurrency.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Meta Facebook Larang Bagikan Alamat Rumah Pribadi Meski Sudah Diketahui Publik

Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Sebelumnya, Meta mengumumkan secara resmi mereka melarang pengguna untuk membagikan alamat rumah tinggal seseorang yang "tersedia untuk umum." Kebijakan ini mengikuti rekomendasi dari Dewan Pengawas perusahaan.

Sebelumnya, Dewan Pengawas meminta Meta mempertimbangkan penanganannya atas informasi tempat tinggal pribadi.

Bulan Februari lalu, Dewan meminta Meta memperketat kebijakannya soal berbagi alamat rumah pribadi, karena kekhawatiran mereka terhadap fenomena doxing.

Mengutip The Verge, Selasa, 12 April 2022, Facebook dan Instagram memang sudah memiliki aturan yang melarang pengguna membagikan alamat rumah atau tempat tinggal seseorang.

Meski begitu, kedua platform media sosial milik Meta ini tidak memiliki tindakan terhadap unggahan yang berisi "alamat yang tersedia untuk umum."

Menurut standar Meta, alamat rumah yang tersedia atau terbuka untuk umum adalah alamat yang telah diterbitkan di lima atau lebih outlet berita, atau telah tersedia dalam catatan publik.

Pengecualian aturan tersebut pun disebut akan diakhiri pada akhir tahun 2022.


Risiko bagi Privasi

Lagi-lagi Mark Zuckerberg merogoh koceknya sendiri untuk donasi ke restoran favoritnya (Foto: unsplash.com/Alex Haney

Meta menyebut, menghapus pengecualian untuk informasi rumah pribadi yang terbuka untuk umum, bisa membatasi ketersediaan informasi ini di Facebook dan Instagram, walau mereka masih tersedia secara publik di platform lain.

"Namun, kami menyadari bahwa menerapkan rekomendasi ini dapat memperkuat perlindungan privasi di platform kami," tulis perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg tersebut.

Mengutip laman resminya, Meta mengakui bahwa akses ke alamat tempat tinggal bisa menjadi alat yang baik untuk jurnalisme, aktivisme sipil, dan wacana publik lainnya.

"Namun, mengekspos informasi ini tanpa persetujuan juga dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan individu dan melanggar privasi," jelas perusahaan.


Unggahan Foto Bagian Luar Rumah

Ilustrasi Facebook - Media sosial (Foto: Unsplash.com/Con Karampelas)

Meta juga mengubah respon mereka terhadap unggahan yang menyertakan foto bagian luar rumah pribadi.

Meta mengatakan tidak akan mengambil tindakan apabila "properti yang digambarkan adalah fokus dari sebuah berita" kecuali jika, "dibagikan dalam konteks mengorganisir protes terhadap penghuni."

Selain itu, ini juga memungkinkan pengguna untuk membagikan bagian luar dari kediaman publik milik pejabat tinggi.

Meski begitu, Meta belum sepenuhnya berkomitmen untuk menerapkan alat yang memudahkan pengguna untuk melaporkan pelanggaran privasi.

Perusahaan mengatakan, sedang menguji cara untuk membuat opsi pelaporan Pelanggaran Privasi lebih mudah ditemukan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya