5 Fakta Seputar Melantainya Saham GoTo di BEI

Simak artikel berikut untuk mengetahui fakta mengenai melantainya saham GoTo di BEI.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 12 Apr 2022, 11:57 WIB
Menggunakan nama GoTo, merger Gojek dan Tokopedia menarik banyak perhatian.

Liputan6.com, Jakarta - GoTo (PT GoTo Gojek Tokopedia) telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI (Bursa Efek Indonesia) dengan kode saham GOTO. GoTo menjadi perusahaan tercatat saham ke-15 di 2022 dan menjadi perusahaan tercatat ke-781 di bursa saat ini.

"Pencatatan saham GoTo menjadi milestone penting bagi perusahaan maupun bagi perjalan industri pasar modal Indonesia," tutur Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia saat seremoni yang dilakukan secara virtual.

Seremoni pencatatan dan penyerahan piagam pencatatan dilangsungkan di Gedung BEI dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, serta Direktur Utama BEI Inarno Djajadi.

Terkait pencatatan saham ini, ada beberapa fakta seputar melantainya GoTo di papan utama BEI. Apa saja fakta tersebut? Simak informasi seperti yang sudah dihimpun Tekno Liputan6.com, Selasa (12/4/2022).

1. IPO Terbesar Ketiga di Asia untuk 2022

Dari keseluruhan proses IPO, GoTo berhasil mengumpulkan total dana sebesar Rp 15,8 triliun.

Dana itu terdiri dari penghimpunan dana sebesar Rp 13,7 triliun lewat penawaran umum saham di IPO, lalu dana sebesar Rp 2,1 triliuin yang berasal dari penjualan saham treasuri dalam rangka opsi greenshoe. Penghimpunan dana ini mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun.

Berdasarkan jumlah dana yang dihimpun, IPO GoTo diklaim menjadi IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia untuk 2022. IPO ini juga berhasil menarik partisipasi sekitar 300.000 investor dalam proses penawaran umum saham.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Fakta Lain

Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

2. Pencatatan Saham Pertama dengan Hak Suara Multipel

Pencatatan GoTo ini juga menjadi momen bersejarah bagi perusahaan dan BEI, karena pencatatan saham yang pertama kali dilakukan berdasarkan ketentuan saham dengan hak suara multipel yang telah ditetapkan oleh OJK pada Desember 2021.

Dalam IPO ini, perusahaan menawarkan sejumlah keseluruhan 46,7 miliar lembar saham Seri A yang merupakan gabungan dari saham yang baru diterbitkan dengan saham treasuri. Adapun harga penawarannya Rp 338 yang mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun.

3. Hadirkan Program Saham Gotong Royong

GoTo juga melakukan Program Saham Gotong Royong, yakni mengalokasikan saham dengan nilai sekitar Rp 310 miliar untuk mitra pengemudi. Perusahaan juga membentuk GoTo Future Fund yaitu dana abadi untuk mendukung inisiatif dan solusi yang memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan dalam ekosistem GoTo.

Lewat program ini, mitra pengemudi di Indonesia akan menerima saham secara cuma-cuma, setelah berakhirnya masa lock-up. Selain itu, lewat Rencana Insentif Jangka Panjang Perusahaan, setelah berakhirnya masa lock-up, para karyawan tetap GoTo juga berkesempatan menjadi pemegang saham Perusahaan.

 


Fakta Lain

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

4. Decacorn Pertama yang Tercatat di Bursa ASEAN

GoTo juga menjadi perusahaan teknologi dengan tingkat valuasi decacorn pertama yang berhasil tercatat di bursa ASEAN. Hal itu diungkapkan Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna saat seremoni.

IPO GoTo Gojek Tokopedia diharapkan menjadi pembuka bagi perusahaan startup lainnya untuk dapat melakukan IPO dan mencatatkan efeknya di Bursa Efek Indonesia.

5. Berimbas ke Miliarder Hong Kong Richard Li

Sejumlah perusahaan raksasa hingga miliarder asing disebut-sebut akan menjadi pihak yang diuntungkan dari aksi penawaran saham umum GoTo. Salah satunya, seperti dilansir Bloomberg, adalah putra bungsu miliarder Hong Kong Li Ka-shing, yakni Richard Li.

Sebagai informasi, GoTo telah mengumpulkan USD 1,1 miliar atau setara Rp 15,8 triliun di salah satu penawaran umum perdana (IPO) terbesar di dunia tahun ini.

Hal ini memicu keuntungan bagi Richard Li, di mana sahamnya di GOTO, yang dimiliki melalui tiga kendaraan - bernilai USD 900 juta atau Rp 12,9 triliun.

Itu akan membuat kekayaan bersihnya naik menjadi sekitar USD 5 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Dengan mendukung GOTO, sang miliarder bergabung dengan investor termasuk Vision Fund dari Softbank Group Corp, Taobao China dari Alibaba Group Holding Ltd dan Sequoia Capital India.

(Dam/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya