Kasus COVID-19 Hari Ini 12 April 2022: Viral Jeritan Warga Shanghai Akibat Lockdown

Viral warga Shanghai berteriak dari apartemennya karena aturan lockdown COVID-19 yang ekstrim di kota China tersebut.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Apr 2022, 12:30 WIB
Pekerja yang mengenakan alat pelindung diri berdiri di sebelah akses hotel di Bund, Puxi, Shanghai, China, 31 Maret 2022. Daerah Puxi akan lockdown mulai 1 April 2022. (Hector RETAMAL/AFP)

Liputan6.com, Shanghai - Total kasus COVID-19 di dunia mencapai 499,7 juta kasus dengan tambahan 40,6 juta pasien dalam 28 hari terakhir. Tren kasus mingguan COVID-19 di dunia sedang menurun berdasarkan data Johns Hopkins University, Selasa (12/4/2022).

Angka vaksinasi mencapai 11,1 miliar dosis, dan 439 juta dosis baru disuntikan dalam 28 hari terakhir. 

Terkini, kota Shanghai di China menjadi sorotan karena lockdown yang ekstrim. Warga bahkan kesulitan keluar rumah untuk membeli makanan. Video-video viral di Twitter ketika warga Shanghai menjerit-jerit dari kompleks apartemen. Pemandangan itu berbeda dari video dua tahun lalu ketika warga Wuhan saling berteriak memberi semangat. 

Menurut laporan Fortune, 25 juta warga kota Shanghai dilarang meninggalkan rumah untuk mendukung kebijakan zero COVID-19. Pekan lalu, kasus di Shanghai melonjak hingga 26 ribu kasus sehari. Akibat lockdown ini, warga bahkan kesulitan beli makanan, meski pemerintah membuka layanan pesan antar.

Dan berikut 10 negara dengan kasus baru COVID-19 yang tertinggi dalam 28 hari terakhir. Korea Selatan masih tertinggi, meski pemerintah belum memilih untuk memperketat lagi aturan social distancing.

1. Korea Selatan: 8,5 juta kasus baru

2. Jerman: 5,4 juta kasus

3. Vietam: 4 juta kasus

4. Prancis: 3,4 juta kasus

5. Inggris: 2 juta kasus

6. Italia: 1,9 juta kasus

7. Australia: 1,4 juta kasus

8. Jepang: 1,2 juta kasus

9. Amerika Serikat: 877 ribu kasus

10. Austria: 833 ribu kasus

Sementara, angka kematian karena virus corona mencapai 138 ribu dalam 28 hari terakhir. Total ada 6,1 juta kasus kematian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jepang Deteksi Kasus Pertama Covid-19 Omicron XE

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan telah mendeteksi kasus pertama Covid-19 Omicron XE di negaranya. Temuan ini berasal dari pemeriksaan rutin yang dilakukan di bandara.

Mengutip informasi dari The Japan Times, Selasa (12/4), Omicron varian XE ini terdeteksi pada seorang wanita berusia 30 tahunan yang tiba Bandara Narita, Jepang dari Amerika Serikat pada 26 Maret 2022.

Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, wanita tersebut tidak menunjukkan gejala apa pun. Ia diketahui telah menerima dua kali vaksin Pfizer dan baru diketahui positif setelah tiba di Jepang.

Strain Varian XE terdeteksi setelah dilakukan tes sekuensing genetik wanita tersebut oleh otoritas setempat. Saat ini, ia dilaporkan tengah dirawat di fasilitas kesehatan hingga masa karantinanya berakhir.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi dari WHO, Omicron XE merupakan rekombinan dari dua varian Omicron yang sudah ada, yakni varian BA.1 dan BA.2.

Data awal penelitian menunjukkan tingkat penularan varian ini kurang sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2. Namun, penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih terus dilakukan.

Dari data terbaru, varian Omicron XE sudah ditemukan di Thailand, Inggris, dan India, tapi belum ditemukan di Indonesia. Terkait hal ini, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menuturkan, masyarakat tidak perlu takut berlebihan.

Menurutnya, rekombinasi virus bukan hal baru dan sudah banyak terjadi, termasuk pada virus selain Covid-19. "Selain itu, rasa takut yang berlebih dapat berdampak pada tubuh kita," tuturnya seperti dikutip dari situs Covid19.go.id.

Meski belum ditemukan di Tanah Air, Wiku memastikan Pemerintah akan memantau dan menggunakan data terkini. Pemerintah juga tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berbagai penyesuaian kebijakan. 


Shanghai Bakal Cabut Lockdown di Sejumlah Area

Seorang pria berjalan di sepanjang Sungai Huangpu di distrik Pudong yang dikunci sebagai tindakan melawan Covid-19, di Shanghai (28/3/2022). Shanghai lockdown setiap setengah kota secara bergiliran untuk tes Covid-19 massal mulai Senin (28/3/2022) di tengah lonjakan infeksi. (AFP/Hector Retamal)

Pihak berwenang di pusat keuangan China, Shanghai mengatakan, mereka akan mulai mencabut penguncian di beberapa daerah mulai Senin (11 April), meskipun melaporkan lebih dari 25.000 infeksi COVID-19 baru, karena mereka berusaha untuk membuat kota itu bergerak lagi setelah lebih dari dua minggu.

Shanghai telah mengklasifikasikan unit perumahan ke dalam tiga kategori risiko, untuk memungkinkan mereka yang berada di daerah tanpa kasus positif selama dua minggu untuk terlibat dalam "aktivitas yang sesuai" di lingkungan mereka, kata pejabat kota Gu Honghui. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (11/4).

"Setiap distrik akan mengumumkan nama-nama spesifik dari kelompok pertama (komunitas) yang dibagi menjadi tiga jenis, dan tiga daftar berikutnya akan diumumkan pada waktu yang tepat," katanya dalam jumpa pers.

Itu menjanjikan kelegaan bagi beberapa dari 25 juta penduduk kota itu, banyak di antaranya berjuang untuk menemukan makanan dan obat-obatan setelah lebih dari tiga minggu dikurung dalam pertempuran melawan wabah terbesar di China sejak virus corona pertama kali ditemukan di pusat kota Wuhan pada akhir 2019.

Gu mengatakan Shanghai telah membagi kota itu menjadi 7.624 area yang masih ditutup, sekelompok 2.460 sekarang tunduk pada "kontrol" setelah seminggu tidak ada infeksi baru, dan 7.565 "area pencegahan" yang akan dibuka setelah dua minggu tanpa infeksi baru. kasus positif.

Mereka yang tinggal di "daerah pencegahan", meskipun dapat bergerak di sekitar lingkungan mereka, harus tetap mematuhi jarak sosial dan dapat menutup diri lagi jika ada infeksi baru, katanya.


Lokasi dan Jadwal Vaksinasi COVID-19 Primer dan Booster di DKI Jakarta 12 April 2022

Petugas vaksinator menunujukkan vaksin CoronaVac dari SinoVac di RSUD Cengkareng, Jakarta, Kamis (14/01/2021). Vaksinasi Covid-19 tahap awal akan menargetkan 1,48 juta tenaga kesehatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bila ingin segera vaksinasi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, berikut lokasinya: 

Jakarta Utara

1. RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara 

Jenis vaksin: 

Moderna (dosis ketiga/booster) pukul 09.00 - 12.00 WIBAstraZeneca (dosis pertama dan kedua) pukul 09.00 - 11.00 WIB

2. RS Puri Medika, Jakarta Utara 

Jenis vaksin: 

Sinovac (Vaksin Anak dosis pertama) pukul 13.00 - 15.00 WIB

Sinovac (dosis kedua) pukul 13.00 - 15.00 WIBAstraZeneca (dosis pertama dan kedua) pukul 13.00 - 15.00 WIB

3. RS Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara 

Jenis vaksin: 

AstraZeneca/Pfizer/Sinovac (dosis ketiga/booster) pukul 09.00 - 11.30 WIB

4. Puskesmas Kel. Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara 

Jenis vaksin: 

AstraZeneca/Pfizer/Sinovac (dosis ketiga/booster) pukul 08.00 - 11.00 WIB

5. Puskesmas Kel. Kelapa Gading, Jakarta Utara 

Jenis vaksin: 

AstraZeneca/Pfizer/Sinovac (dosis ketiga/booster) pukul 08.30 - 09.30 WIB

6. LRT Jakarta Pegangsaan Dua, Jakarta Utara 

Jenis vaksin: 

AstraZeneca/Pfizer/Sinovac (dosis ketiga/booster) pukul 09.00 - 11.00 WIB

7. Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara

Jenis vaksin: 

AstraZeneca/Pfizer/Sinovac (dosis ketiga/booster) pukul 08.30 - 11.30 WIB

8. Gd Judo Kelapa Gading, Jakarta Utara 

Jenis vaksin: 

AstraZeneca/Pfizer/Sinovac (dosis ketiga/booster) pukul 09.00 - 11.00 WIB

9. AGP (Artha Graha Peduli), Pademangan, Jakarta Utara

Jenis vaksin: 

AstraZeneca/Pfizer/Sinovac (dosis ketiga/booster) pukul 09.00 - 11.30 WIB

AstraZeneca (dosis kedua) pukul 09.00 - 11.30 WIB

Sinovac (dosis kedua) pukul 09.00 - 11.30 WIB

 

Baca selengkapnya...

 

 

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya