Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 10 kementerian/lembaga menyatakan dukungan pada aksi GILAsSAMPAH (Gerakan Inovasi Langsung Tuntaskan Sampah) yang akan diselenggarakan di Bali. Lebih dari 1.000 relawan diperkirakan hadir di Pantai Kuta pada acara puncak peluncuran GILAsSAMPAH pada 17 April 2022 mendatang.
Dukungan tersebut diungkapkan oleh masing-masing kementerian/lembaga dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang berlangsung secara virtual, Senin (11/4/2022). Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Pendampingan Kemendagri untuk Percepatan Penanganan Sampah di wilayah Sarbagita Kastorius Sinaga, bersama Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) II Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri Iwan Kurniawan.
Advertisement
Pernyataan apresiasi dan dukungan atas rencana kegiatan GILAsSAMPAH juga disampaikan oleh perwakilan dari Kemenkomarves, Kementerian PPN/Bappenas, Kemenkeu, Kementerian PUPR, Kementerian Koperasi dan UKM, Kemendes PDTT, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BRIN, Kemenparekraf, serta oleh Kemendagri sendiri, selaku inisiator gerakan tersebut.
Sambutan positif pun disampaikan oleh perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Pemerintah Daerah Sarbagita, Biro Ops Polda Bali, Korem IX Udayana, serta partner Kemendagri untuk penyelenggaraan acara EO Marvick Media Indonesia.
Kastorius Sinaga yang juga Stafsus Mendagri Bidang Politik dan Media menjelaskan, pengelolaan sampah di kawasan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) memerlukan inovasi dan percepatan sebagai persiapan penyelenggaraan KTT G-20 pada Oktober mendatang. Kemendagri telah mengerahkan jajaran dan membentuk tim di lingkup Kemendagri untuk memfasilitasi Pemprov Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota di kawasan Sarbagita dalam percepatan pengelolaan sampah.
Dia mengungkapkan, peluncuran gerakan GILAsSAMPAH merupakan salah satu aksi yang diharapkan mampu mengedukasi dan membangun kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang inovatif. Bentuk aksi utama GILAsSAMPAH pada 17 April mendatang dilakukan dengan membersihkan pantai secara massal di Pantai Jerman Kuta yang diikuti ribuan relawan.
Deklarasi GILAsSAMPAH dilanjutkan dengan penyelenggaraan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) di Park Mall 23 Kuta, Bali, dua hari berikutnya. Ekspo ini merupakan kolaborasi Kemendagri dengan Trisenses Bali 2022 dan Pemerintah Daerah Bali. IIWAS meliputi ekspo solusi dan teknologi pengolahan sampah, pameran dunia usaha berbasis pengolahan sampah, industri pengolahan sampah, talkshow (pdcast cornero), fashion show, serta seni pertunjukan.
Akselerasi Penanganan Sampah
Selain melibatkan 10 kementerian/lembaga, kegiatan ini juga menampilkan karya-karya dan partisipasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), komunitas, relawan pecinta lingkungan hidup, serta masyarakat desa/banjar. Kegiatan kunci lainnya adalah rakor kesepakatan kawasan Sarbagita untuk smart city dan aspek pengolahan sampah berkelanjutan. Rakor akan diadakan di Royal Tulip Hotel, Bali.
Kastorius menambahkan, akselerasi penanganan sampah di Kawasan Sarbagita juga meliputi pembangunan tiga Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TSPT) yang saat ini sedang berlangsung. Tim Pendampingan Kemendagri bertugas untuk memastikan agar penyelesaiannya sesuai dengan jadwal. Tim akan memfasilitasi pemerintah daerah dalam membangun pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan dari hulu ke hilir, serta berkelanjutan di atas basis ekonomi sirkular.
“Rakor hari ini merupakan ajang pertukaran informasi dan diskusi untuk mengajak seluruh kementerian/lembaga terkait bersama-sama Kemendagri dan Pemprov/Pemda Sarbagita menyukseskan inisiatif yang sudah direncanakan. Semua mengapresiasi dan mendukung. Hal ini demi sukses penyelenggaraan dan sukses substansi acara KTT G-20 yang juga memiliki agenda tentang pengembangan green economy,” tandas Kastorius.
(*)
Advertisement