Liputan6.com, Jakarta - Aksi demo 11 April yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Senin (11/4/2022) kemarin turut berimbas terhadap kegiatan bisnis di pusat perbelanjaan atau mal.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, unjuk rasa 11 April berbuntut kemacetan itu membuat angka kunjungan ke mal ikut terdampak.
Advertisement
"Dampak ke mal dan pusat perbelanjaan lebih dikarenakan kemacetan lalu lintas saja. Kunjungan terganggu akibat kemacetan lalu lintas," ujar Alphon kepada Liputan6.com, Selasa (12/4/2022).
Adapun BEM SI pada Senin (11/4/2022) kemarin menggelar aksi demo 11 April di berbagai titik lokasi. Selain di depan gedung DPR/MPR, kerumunan demonstran juga memadati sekitaran Monas.
Akibatnya, pergerakan lalu lintas di beberapa jalan besar seperti Gatot Subroto dan Medan Merdeka Selatan turut terganggu. Tak ayal, jumlah kunjungan ke mal di sekitaran kawasan yang masih masuk wilayah administrasi Jakarta Pusat itu pun terhambat.
"Itu (kunjungan mal yang terganggu kemacetan) di Jakarta Pusat, sebagian Jakarta Selatan," imbuh Alphon.
Seperti diketahui, terdapat sejumlah mal besar yang lokasinya tak jauh dari titik demonstrasi. Seperti Senayan Park, Senayan City hingga Plaza Senayan di dekat Kompleks DPR/RI. Kemudian Grand Indonesia, Plaza Indonesia dan Sarinah yang tak jauh dari Monas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Demo Ricuh
Aksi demo mahasiswa pada Senin 11 April 2022 di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta berujung dengan kericuhan.
Kericuhan tersebut terjadi sesaat setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menemui massa demonstran.
Pantauan Liputan6.com di lapangan, aksi demo rusuh terjadi saat Listyo dan Dasco turun dari mobil komando. Tiba-tiba massa dengan pakaian bebas yang ada di sisi timur melemparkan botol berisi batu ke arah gerbang utama Gedung DPR, Senayan.
Lemparan batu tersebut juga mengarah ke mobil komando yang dinaiki para orator dari massa mahasiswa. Satu orang mahasiswa memakai almamater warna hijau bahkan terluka di kepala dan langsung dievakuasi temannya menjauh.
Tak hanya rusuh, nasih nahas dialami pegiat media sosial Ade Armando yang babak belur dihajar massa saat aksi demo mahasiswa tersebut. Ade Armando hadir di tengah-tengah mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasi.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Ade Armando diselamatkan oleh anggota kepolisian dari amukan massa.
Saat itu, kata Zulpan, anggota melihat ada keributan di tengah-tengah aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Terlihat, ada seseorang yang sedang dipukuli. Belakangan diketahui dia adalah Ade Armando.
"Kita melihat tiba-tiba ada pemukulan di tengah kerumunan orang. Korban ini Ade Armando menderita lukanya cukup parah. Bahkan tadi terlihat celananya diturunkan sehingga dilakukan pertolongan oleh kepolisian," ujar dia kepada wartawan, Senin 11 April 2022.
Advertisement
Berawal dari Lemparan Batu Massa Baju Bebas
Ada Pegiat Sosial Media yang Babak Belur Dihajar Massa
Pegiat media sosial Ade Armando babak belur dihajar massa saat aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, hari ini Senin 11 April 2022. Ade Armando hadir di tengah-tengah mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, Ade Armando diselamatkan oleh anggota kepolisian dari amukan massa.
Saat itu, anggota melihat ada keributan di tengah-tengah aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Terlihat, ada seseorang yang sedang dipukuli. Belakangan diketahui dia adalah Ade Armando.
"Kita melihat tiba-tiba ada pemukulan di tengah kerumunan orang. Korban ini Ade Armando menderita lukanya cukup parah. Bahkan tadi terlihat celananya diturunkan sehingga dilakukan pertolongan oleh kepolisian," ujar dia kepada wartawan, Senin 11 April 2022.
Zulpan menegaskan, pelaku pemukulan bukanlah anggota kepolisian. Adapun, pelaku diduga kelompok aksi massa itu sendiri.
"Jadi pemukulan itu tidak dilakukan oleh petugas, ini perlu saya tegaskan ya," ujar dia.
Namun Zulpan tidak merinci massa dari mana yang memukul Ade Armando, apakah mahasiswa atau 'penumpang gelap'.
Akibat kejadian itu, Ade Armando pun harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Zulpan mengaku belum mengetahui motif pemukulan.
"Korban udah diselamatkan oleh petugas ke rumah sakit. Tapi untuk motifnya saya belum bisa sampaikan," tandas dia.
Advertisement