Liputan6.com, Jakarta - Uang senilai Rp 1 triliun yang dibutuhkan Ustaz Yusuf Mansur untuk membesarkan PayTren jadi perhatian masyarakat. Yusuf Mansur, melalui video marah-marahnya yang viral, berujar mengenai perjuangannya mencari sumber dana untuk membesarkan bisnisnya itu.
Wirda Mansur, putri Ustaz Yusuf Mansur, memastikan ucapan ayahnya tak mengada-ada. Ia mengingat kembali, beberapa tahun silam, saham PayTren yang didirikan ayahnya sempat dihargai angka fantastis, yakni Rp 4 triliun.
Perempuan yang pernah bikin heboh soal pengakuannya kuliah di Oxford University ini menceritakan kebenaran hal itu. PayTren, kata Wirda Mansur, sebelum viral ayahnya marah-marah mengatakan membutuhkan uang Rp 1 triliun, sempat disasar seseorang yang ingin ikut memiliki bisnis aplikasi digital itu.
"Jadi perkara 1T, itu mah gaada apa apanya, orang valuasi PayTren saat itu pengen dibeli aja 4T (triliun rupiah). INI REAL OMONGAN, demi Allah bulan puasa juga," tulis Wirda Mansur melalui unggahan di fitur Instagram Storiesnya, Senin, 11 April 2022.
Baca Juga
Advertisement
Apps Transportasi
Wirda Mansur memberi kisi-kisi mengenai siapa calon pembeli saham PayTren dengan harga Rp 4 triliun. Menurutnya, seperti ditulis Wirda Mansur di Instagram Stories, PayTren dilirik perusahaan aplikasi transportasi.
Wirda Mansur meyakini valuasi PayTren melebihi angka yang disebutkan ayahnya, yakni Rp 1 triliun jika dilepas ke pasar saham.
"Investor ini gede banget, salah satu pioneer apps trasportasi yang kalo disebut mereknya kalian pasti taulah siapa," tulis Wirda Mansur.
"Dengan tema pembicaraan: PayTren pengen dibeli sahamnya sekian persen dengan angka 4 triliun rupiah, dengan valuasi PayTren di tahun tersebut (2018)," Wirda Mansur menambahkan.
Advertisement
Tentang PayTren
PayTren merupakan manajer investasi syariah pertama di Indonesia yang didirikan oleh ayah Wirda Mansur di bawah nama PT PayTren Aset Manajemen (PAM). Perusahaan tersebut beroperasi sejak 24 Oktober 2017.
Perusahaan yang didirikan Yusuf Mansur juga mengantongi surat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor ; KEP-49/D.04/2017 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi Syariah kepada PT PayTren Aset Manajemen.
"Sejak resmi mendapatkan izin sebagai perusahaan pengelola investasi syariah, PAM merupakan Manajer Investasi syariah pertama di Indonesia sebagai implementasi dari rencana OJK memperluas pasar modal syariah Indonesia dengan menerbitkan POJK mengenai Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal pada Manajer Investasi Nomor 61/POJK.04/2016 ter tanggal pada bulan 20 Desember 2016," demikian tertulis di laman paytren-am.co.id.
Butuh Dana Besar
Dalam unggahan yang beredar, Ustaz Yusuf Mansur mengeluhkan kebutuhan dana besar untuk perusahaan miliknya itu.
"Emang kita lagi ngurusin saham itu ngurusin ape? Emang kita masuk perusahaan sana, perusahaan sini, menyebut ini, menyebut itu, emang buat siapa? Yang saya lakukan buat PayTren!" ujar Yusuf Mansur dalam video yang beredar itu, Jumat (8/4/2022).
"Saya butuh duit Rp1 triliun buat ngegedein PayTren! Bisa! Mau Anda patungan? Kalaupun mau, dan saya terima duit Anda, maka saya akan makin bermasalah hari ini," lanjutnya.
Advertisement