Liputan6.com, Jakarta - Ketiak basah akibat keringat berlebih dapat menghasilkan bau kurang sedap di indera penciuman orang lain. Namun, kondisi kayak begini sulit sekali dielak.
Setiap orang pasti selalu bergerak setiap harinya. Segala aktivitas dapat dikerjakan selama berjam-jam. Mulai dari berjalan, bekerja, dan melakukan olahraga.
Advertisement
Alhasil, keringat pun akan keluar dari tubuh dengan sendirinya. Lantas, apa sebenarnya penyebab keringat keluar berlebihan?
Dijelaskan dokter spesialis kulit dan kelamin dari Hermina Podomoro Sunter, dr Ade Firman SpKK, keringat adalah cara alami bagi tubuh membuang racun. Serta berbagai jenis senyawa yang jika terlalu banyak di dalam tubuh akan menjadi beracun.
Ade, mengatakan, hiperhidrosis adalah kondisi ketika seseorang berkeringat secara berlebihan. Saat ini terjadi, kelenjar keringat bekerja terus menerus sehingga menghasilkan kelebihan keringat yang tidak dibutuhkan tubuh.
Menurut Ade, penyebab keringat berlebih ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder.
Lebih lanjut Ade, menjelaskan, hiperhidrosis primer biasanya ditandai dengan keringat berlebih di salah satu area tubuh dan penyebarannya simetris seperti kepala, wajah, telapak tangan, ketiak, dan kaki.
"Sementara yang sekunder, keringat berlebih dapat keluar dari salah satu area atau seluruh tubuh penderinya, seperti pada bibir, dahi, kulit kepala, dan hidung saat makan makanan pedas dan panas terjadi secara fisiologis banyak orang," kata Ade dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 12 April 2022.
Hiperhidrosis sekunder, lanjut Ade, juga bisa diakibatkan karena aktivitas tidur dan kondisi seperti kehamilan, diabetes, penyakit jantung, gangguan tiroid.
Cegah Ketiak Basah Akibat Keringat Berlebih
Mengurangi intensitas keringat berlebih dapat dilakukan dengan beberapa cara. Mandi dua kali sehari guna melenyapkan bakteri pada kulit dan rajin menggunakan antiperspirant di daerah kulit yang berkeringat, terutama daerah ketek.
Dikatakan Ade bahwa antiperspirant berbeda dengan deodoran yang selama ini banyak orang tahu. Antiperspirant diformulasikan guna memberikan perlindungan keringat dan bau yang sangat efektif.
Sehingga, antiperspirant dapat mengurangi keringat pada pori-pori kulit, yaitu pada kelenjar Apokrin yang keluar dari tubuh. Sebab, lanjut Ade, di dalam kulit terdapat dua kelenjar keringat Ekrin dan Apokrin.
"Kelenjar keringat Apokrin ditemukan pada manusia. Sebagian besar terbatas pada daerah aksila (ketiak) dan perineum atau selangkang," katanya.
Kelenjar keringat Apokrin tidak menjadi fungsional sampai sebelum pubertas, dan kelenjar keringat Apokrin terkait dengan perubahan hormonal saat pubertas.
Selain itu Ade dapat memastikan bahwa menggunakan antiperspirant tidak menyebabkan kanker karena dari berbagai macam studo klinis sampai saat ini tidak ada studi klinis yang benar-benar dapat memastikan kalau ada hubungan kanker dengan pemakaian antiperspirant.
Advertisement
Penggunaan Antiperspirant Cegah Ketiak Basah Akibat Keringat Berlebih
Sementara itu, Brand Executive Perspirex, Ratu Trini Tirta, mengatakan bahwa selama ini tidak sedikit masyarakat yang lebih mengetahui deodoran dibanding antiperspirant.
Baik antiperspirant maupun deodoran, kata Ratu, keduanya punya cara masing-masing dalam menangani bau badan.
Akan tetapi penggunaan deodoran dapat membuat noda kuning di baju juga membuat bau keringat bercampur dengan wangi deodoran yang kadang malah menimbulkan bau aneh. Apalagi bercampur juga dengan aroma parfum yang dipakai sehari-hari.
Sedangkan antiperspirant, lanjut Ratu, tidak menghasilkan bau,"Perspirex adalah Antiperspirant Internasional yang berasal dari Denmark yang sudah berdiri dari tahun 1979. Perspirex sudah lolos BPOM sehingga aman digunakan di Indonesia. Dan, yang pasti sudah teruji klinis lebih dari 30 tahun.".
Selain itu, aman juga untuk ibu hamil dan menyusui, bebas paraben, bebas parfume, dan tidak membuat noda kuning di baju.
Perspirex merupakan jenis detranspirant yang sangat powerful yang diciptakan untuk mengontrol keringat dan mampu memberikan proteksi terhadap keringat dan bau, sampai berhari-hari.
Perspirex sudah terbukti ampuh mengatasi keringat dan bau ketiak, efektif dalam satu kali pemakaian bertahan tiga sampai dengan lima hari.
"Menggunakan deodoran bisa satu sampai tiga kali sehari. Kalau menggunakan Perspirex, cukup menggunakan satu kali dan akan mencegah bau tiga sampai lima hari ke depan," kata dia
Hal Lain Tentang Keringat
Keringat sebenarnya bertindak sebagai sistem pendingin tubuh. Tujuannya adalah untuk membantu tubuh Anda mempertahankan suhu tubuh normal dan mendinginkan Anda ketika suhu tubuh Anda naik.
Artinya, proses pendinginan suhu terjadi setelah tubuh Anda melepaskan keringat, yang kemudian menguap. Kenaikan suhu tubuh juga dapat didukung oleh berbagai alasan seperti suhu yang panas di luar, olahraga, bekerja, atau bahkan makan makanan pedas.
Selain karena suhu panas, keringat ternyata juga dapat dipicu oleh munculnya emosi. Keringat jenis ini dinilai lebih sering muncul pada bagian telapak tangan.
"Ketika kita merasa gugup, misalnya. Sebelum presentasi di tempat kerja atau melakukan sesuatu yang membuat kita gugup, itu dapat memicu sinyal yang membuat kita berkeringat," ujar dermatologist di Central Dermatology Center, Beth Goldstein dikutip dari Health belum lama ini.
Advertisement