Yasonna Mendengar, Sadarkan Anak-anak Muda Kreatif Medan Lindungi Kekayaan Intelektual

Anak-anak muda pelaku industri kreatif harus menyadari pentingnya melindungi kekayaan intelektual. Hal itu disampaikan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dalam acara “Yasonna Mendengar” di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

oleh Reza Efendi diperbarui 12 Apr 2022, 19:45 WIB
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dalam acara “Yasonna Mendengar” di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut)

Liputan6.com, Medan Anak-anak muda pelaku industri kreatif harus menyadari pentingnya melindungi Kekayaan Intelektual. Hal itu disampaikan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dalam acara “Yasonna Mendengar” di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Dikatakan Yasonna, hak cipta dan hak Kekayaan Intelektual bisa jadi keuntungan ekonomi. Khusus untuk anak-anak muda di Kota Medan, Yasonna hadir langsung untuk mendengarkan apa saja kreativitas yang digeluti.

"Saya mendorong anak-anak muda, insan kreatif, harus menyadari dan meyakinkan pentingnya melindungi kekayaan intelektual," kata Yasonna, dalam acara yang dilaksanakan di Grand Andaliman, Jalan Abdullah Lubis, Medan, Selasa (12/4/2022).

Dijelaskan Yasonna, perlindungan terhadap Kekayaan Intelektual sangat penting dan menjadi perhatian serius pemerintah. Selain dilindungi negara secara hukum, perlindungan Kekayaan Intelektual akan memberi manfaat secara ekonomi.

"Karena dapat mengomersialisasi ciptaan, menerbitkan dan menggandakan ciptaan, mendistribusikan, atau menampilkan ciptaannya sebagai pertunjukan," jelasnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Dukungan Kemenkumham

Yasonna yang juga Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan DPP PDI Perjuangan menuturkan, sosialisasi akan pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual juga merupakan salah satu cara menyiapkan generasi emas menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045

Yasonna Laoly juga menyampaikan, dukungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) diberikan dengan mencanangkan 2022 sebagai tahun Hak Cipta.

Kemudian, Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham meluncurkan Persetujuan Otomatis Pencatatan Hak Cipta (POP HC) untuk mempercepat proses pencatatan hak cipta dari yang sebelumnya perlu waktu satu hari, kini hanya perlu waktu kurang dari 10 menit.

"Ayo, saya mengajak anak muda yang bergerak di industri kreatif, industri hiburan, dan sejenisnya untuk tahu dan peduli tentang kekayaan intelektual. Kenapa? Pengetahuan dan kepedulianmu tentang kekayaan intelektual akan memengaruhi masa depanmu," sebut Yasonna.

Yasonna yang juga Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan DPP PDI Perjuangan menuturkan, sosialisasi akan pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual juga merupakan salah satu cara menyiapkan generasi emas menyongsong 100 tahun Indonesia pada 2045.

Perlindungan Kekayaan Intelektual diyakini mampu meningkatkan inovasi dan kreativitas, yang akan ditopang dengan kebijakan kemudahan berusaha melalui aplikasi Perseroan Perorangan yang sudah diluncurkan lebih dulu.

"Misalnya, Anda punya satu merek, perusahaan Anda daftarkan melalui perseroan perorangan, Anda jadi entrepreneur, suatu hari Anda jadi entrepreneur sukses, asal tidak pernah menyerah," ucapnya.


Tingkatkan Ekonomi Kreatif

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam acara “Yasonna Mendengar” di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut)

Yasonna Mendengar merupakan kegiatan untuk meningkatkan ekonomi kreatif di daerah, serta jemput bola menyosialisasikan pentingnya melindungi Kekayaan Intelektual. Dengan konsep town hall meeting, Yasonna Mendengar kental nuansa anak muda.

Kegiatan ini digelar perdana di Medan. Kota terbesar ketiga di Indonesia ini menjadi pembuka karena tercatat menyumbang permohonan Kekayaan Intelektual terbesar di Sumatera dan ke-6 dalam lingkup nasional.

Yasonna berdiskusi lebih dekat dengan komunitas-komunitas penghasil Kekayaan Intelektual. Hal ini juga dilakukan supaya Kemenkumham dan DJKI bisa menghasilkan produk-produk hukum dan pelayanan publik yang efektif dan relevan.

Kegiatan ini melibatkan seratus peserta dari berbagai komunitas, seperti musik, film, animasi, literasi, desain grafis, dan seni pertunjukan, dan dihadiri Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya