Kemenhub Minta Seluruh Kapal Mudik Lebaran 2022 Laiklaut dan Sediakan Fasilitas Layak

Kemenhub cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) memastikan, seluruh armada kapal dalam keadaan laiklaut sebagai angkutan laut Lebaran 1443 Hijriah atau 2022 ini,.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2022, 18:05 WIB
Kapal Dharma Lautan Abadi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) memastikan, seluruh armada kapal dalam keadaan laiklaut sebagai angkutan laut Lebaran 1443 Hijriah atau 2022 ini, sehingga tercipta mudik aman dan sehat untuk masyarakat.

"Kami menginstruksikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis atau UPT di seluruh Indonesia untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang beropersi di wilayah kerjanya," ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Capt. Mugen S Sartoto dalam keterangan tertulis di Jakarta, melansir Antara, Rabu (13/4/2022).

Hal tersebut disampaikan saat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar rapat koordinasi (rakor) kesiapan penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 1443H/2022.

Rakor dibuka oleh Plt. Rapat antara lain dihadiri Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM Dan Kehumasan Adita Irawati, Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Kepala BMKG Eko Prasetyo, para pejabat Ditjen Perhubungan Laut dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia.

Guna mendukung penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 1443 H/2022, para kepala UPT dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terminal penumpang, operator kapal, diperintahkan agar melaksanakan beberapa hal-hal penting.

"Antara lain membentuk posko pelayanan Angkutan Laut Laut Lebaran Tahun 2022 (1443 H) sesuai Instruksi Dirjen No: IR- DJPL /2/2022 pada masing-masing wilayah kerja dengan melibatkan instansi dan pemangku kepentingan terkait di pelabuhan serta melaporkan perkembangannya setiap hari ke Posko Kantor Pusat Ditjen Hubla," papar Mugen.

 


Harus Sediakan Fasilitas yang Layak

Angota Pramuka membantu seorang anak turun dari KM Labobar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/5/2019). Pelindo III memprediksi puncak mudik angkutan laut Lebaran 2019 yang masuk ke Jawa Timur akan terjadi pada H-3 atau Minggu, 2 Juni. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Mugen menjelaskan, para Kepala UPT juga harus menyediakan alat pemeriksaan kesehatan, fasilitas vaksin, tempat isolasi sementara, memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat dengan melakukan pemeriksaan rutin, seluruh penumpang wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, dan membuat rencana cadangan jika terjadi hal-hal yang darurat.

"Selain itu, juga harus memastikan seluruh penumpang, petugas baik di pelabuhan maupun di kapal menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan. Juga memastikan telah dilakukan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh penumpang dan petugas baik di pelabuhan maupun di kapal," kata Mugen.

Kemudian, lanjut dia, para UPT diminta agar seluruh fasilitas di pelabuhan maupun di kapal telah dibersihkan dan dilakukan disinfektan secara berkala oleh instansi atau operator yang bertanggung jawab, serta meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta berkoordinasi dengan instansi dan pemangku kepentingan terkait.

"Termasuk dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca dari BMKG kepada masyarakat maritim untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk," terang Mugen.

Hal penting lain yang harus disiapkan adalah mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.

"Sedangkan kepada Perusahaan Pelayaran diwajibkan untuk memperbaharui/meng-update informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial," jelas Mugen.

Sebagai informasi, masa Angkutan Laut Lebaran tahun 1443H/2022, sesuai dengan survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan, prediksi orang bepergian menggunakan transportasi laut sebesar 1.400.000 penumpang atau naik sebanyak 234 persen dari tahun 2021.

Sedangkan untuk mengantisipasi peningkatan penumpang tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.186 unit dengan kapasitas 2,46 juta orang penumpang.

 


Vaksin Booster di Posko Vaksinasi Mudik Terbatas, Pemudik Harus Bagaimana?

Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 pada warga dalam program vaksinasi massal Covid-19 di PMI Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/08/2021). PMI Kota Bekasi bekerjasama dengan Puskesmas Marga Jaya melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara massal untuk 2000 peserta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Demi mendukung kelancaran mudik Lebaran 2022, Pemerintah menyediakan posko layanan, termasuk pos vaksinasi Covid-19 bagi pemudik yang belum menerima vaksin booster. Posko vaksinasi ini pun tersedia di simpul transportasi mudik dan titik-titik arus mudik tertentu.

Walaupun layanan vaksinasi tersedia, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Adita Irawati mengatakan, jumlah vaksin booster yang disediakan terbatas. Posko pelayanan vaksinasi tersebut ditujukan bagi pemudik yang membutuhkan.

"Kami mengimbau masyarakat untuk terus memenuhi syarat mudik dan saat mudik tidak ada pos penyekatan, yang ada posko pelayanan. Nantinya, posko memberikan layanan bagi yang membutuhkan, jika merasa belum vaksin atau enggak percaya diri nih, tes antigen kami siapkan secara terbatas di posko itu," kata Adita saat diskusi Dialektika Demokrasi - Balada Booster dan Mudik Lebaran di Komplek Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, ditulis Selasa 12 April 2022.

"Jadi, Kementerian Perhubungan memang menyiapkan vaksin booster di simpul transportasi, yakni di bandara, stasiun, terminal maupun pelabuhan. Kami akan siapkan, tapi sekali lagi secara terbatas (jumlahnya) ya," sambung dia.

Untuk memastikan pemudik memenuhi syarat vaksin booster, Kemenhub meminta vaksinasi booster dilakukan jauh-jauh hari. Masyarakat yang ingin mudik diharapkan lebih dini mendatangi sentra vaksin terdekat di wilayah masing-masing untuk segera booster.

"Kami ingin masyarakat persiapkan diri sejak awal. Jangan mengandalkan ketersediaan (vaksin booster) di tempat keberangkatan," imbau Adita.

 


Hindari KIPI dari Vaksin Booster

Seorang pria menerima dosis vaksin booster COVID-19 Pfizer di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022). (JUNI KRISWANTO/AFP)

Upaya lebih dini melakukan vaksinasi booster untuk mudik Lebaran 2022 juga bertujuan demi menghindari antrean dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Antisipasi terhadap KIPI yang dapat mengganggu perjalanan mudik dapat terhindarkan.

"Harus jauh-jauh hari vaksin booster. Kenapa? Pertama, nanti ada antrean. Kedua, kalau ada KIPI dan Anda mengalaminya pas perjalanan kan itu enggak enak ya, enggak nyaman gitu," Adita Irawati menambahkan.

"Maka, lebih baik lakukan sekarang (vaksinasi booster). Cari tempat vaksinasi yang disediakan Pemerintah dan kalau ada KIPI-nya, itu terjadi ketika Anda di rumah, bukan dalam perjalanan."

Persyaratan mudik Lebaran 2022 dengan vaksin booster, lanjut Adita, disambut baik oleh Kemenhub. Aturan ini sudah dikoordinasikan lintas sektor kementerian/lembaga.

"Petunjuk teknis perjalanan mudik dengan syarat booster ini, kami merujuk kepada surat edaran Satgas Penanganan COVID-19. Dan itu sudah koordinasi lintas sektoral, termasuk dengan Kementerian Kesehatan," katanya.

"Ya, kira-kira syarat apa yang tepat dalam kondisi mudik, yang mana akan terjadi perjalanan masif masyarakat. Dengan adanya syarat booster, kami menyambut baik," tegas Adita.

Infografis Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya