Senam Irama: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, dan Manfaatnya

Senam irama merupakan disiplin senam yang memadukan gerak tarian dengan iringan musik. Senam ini memiliki pertama kali digagas sekitar abad ke-18 dan sudah memperoleh pengakuan resmi dari induk organisasi senam dunia alias FIG.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 14 Apr 2022, 00:03 WIB
Pesenam putri asal Indonesia, Wahyu Yolanda beraksi dengan simpai dalam senam ritmis berirama di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia (28/8). (AP/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta Senam irama adalah disiplin senam yang memadukan gerak tari dengan iringan musik. Senam irama umumnya terdiri atas sejumlah tahapan, mulai dari pemanasan, inti, hingga pendinginan.

Dilansir dari situs resmi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Utara, senam irama pertama kali dipelopori oleh Francois Delsarte, Jean-Georges Noverre, dan Rudolf Bobe pada abad ke-18.

Peter Henry Ling, Catharine Beecher, dan Hinrich Medau kemudian mengembangkan gerakan tersebut, sehingga menjadi senam irama yang dikenal saat ini.

Senam irama semula menggunakan diksi modern gimnastik. Seiring dengan berjalannya waktu, nama itu berubah menjadi olahraga gimanstik, sebelum akhirnya akrab disebut sebagai senam irama atau gimnastik ritmik.

Sebagai informasi, senam irama sudah memperoleh pengakuan resmi dari induk organisasi senam dunia, Federation Internationale de Gymnastique (FIG), sejak tahun 1960-an. Disiplin senam ini pertama kali dipertandingkan di Olimpiade pada edisi 1984.

Senam irama mensyaratkan adanya keluwesan, keseimbangan, dan keserasian gerak dengan iringan musik. Terdapat dua jenis senam irama yang umum dipraktikkan oleh pesenam, yakni senam irama dengan alat dan senam irama tanpa alat.

Seperti namanya, senam irama dengan alat membutuhkan bantuan properti pelengkap seperti gada, simpai, tali, selendang, atau bola. Sementara itu, senam irama tanpa alat dapat diterapkan tanpa menggunakan properti apa pun.

Simak penjelasan mengenai teknik dasar dan manfaat senam irama jika dilakukan secara rutin pada halaman selanjutnya!


Teknik Dasar Senam Irama

Pesenam asal Filipina, Orella Arielle Ni beraksi dengan simpai dalam senam ritmis berirama di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia (28/8). (AP/Vincent Thian)

Teknik dasar senam irama merupakan salah satu unsur penting yang wajib dikuasai oleh pesenam. Menurut modul resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbid), teknik ini akan membantu seseorang mengembangkan gerakan dan koreografi untuk senam irama.

Gerakan dasar senam irama secara umum mirip dengan teknik dasar dalam senam aerobik. Berikut penjelasannya.

1. Pelurusan persendian tubuh (body allignment)

Gerakan dasar ini menuntut pesenam untuk menjaga bentuk dan posisi tubuh secara benar. Tubuh harus berada pada satu garis lurus ketika bergerak di permukaan lantai, meloncat ke udara, maupun mendarat. Body alignment bisa dikombinasikan dengan ayunan lengan atau gerakan lain yang sesuai.

2. Langkah dasar (basic steps)

Basic steps merupakan gerak dasar langkah kaki dalam senam irama. Terdapat setidaknya tujuh langkah dasar, yang selanjutnya disebut sebagai seven basic steps. Ketujuh gerak langkah kaki tersebut meliputi marchjoggingskipknee liftkickjumping jack, dan lunge.

3. Gerakan lengan (arm movements)

Arm movements merupakan gerak dasar ayunan lengan dalam senam irama. Gerakan ini hampir menyerupai gerakan tangan dalam aktivitas sehari-hari. Bedanya dalam senam irama, arm movements akan difokuskan untuk meningkatkan kebugaran.

Dilansir dari modul resmi Kemdikbud, arm movements secara mekanik dilakukan berdasarkan prinsip gerak tubuh manusia, seperti abduksi, adduksi, pronasi, rotasi, fleksi, dan ekstensi. Adapun jenis gerakan lengan dalam senam irama contohnya arm curlbutterflychest pressarm extensionarm pumpingpull up/downrowing, dan punching.

4. Musikalitas (musicality)

Musikalitas merupakan kemampuan pesenam untuk bergerak sesuai irama yang digunakan sebagai pengiring. Musikalitas membuat pesenam dapat menampilkan gerakan yang selaras dengan aksen, ketukan, dan tema musik, serta memiliki penjiwaan yang memadai.

Musikalitas dapat diawali dengan pengenalan ketukan (beat). Pesenam perlu mengenal sekuens yang terdiri dari delapan ketukan (birama 4/4), dan ditandai dengan perubahan warna musik serta instrumen menonjol, seperti drum, atau terompet. Kemampuan musikalitas dapat diasah dengan mempelajari berbagai tipe lagu.


Manfaat Senam Irama

Linoy Ashram dari Israel berlaga di ajang final nomor hola hop senam ritmik Olimpiade Eropa 2019 di Minsk, Belarus (23/6/2019). Pesta Olahraga Eropa ke-2 2019 di Minsk, Belarus dimulai dari 21 Juni sampai 30 Juni 2019. (AFP Photo/Kirill Kudryavtsev)

Gerakan senam irama banyak melibatkan kerja otot. Jika dilakukan secara rutin, senam irama bermanfaat untuk melatih anggota tubuh. Simak ulasan lengkap mengenai manfaat senam irama di bawah ini.

1. Menguatkan otot

Senam irama dapat membantu menguatkan jaringan otot seseorang. Pasalnya, gerakan dalam disiplin senam ini diklaim mampu melatih otot menjadi lebih lentur dan kuat. Otot yang lentur akan meningkatkan jangkauan gerak tubuh, serta mengurangi potensi kaku dan cedera saat melakukan aktivitas berat.

2. Menurunkan berat badan

Dilansir dari situs resmi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Utara, senam irama dapat menurunkan berat badan dan membantu seseorang memperoleh bobot tubuh yang ideal. Alasannya, gerakan dalam senam irama dapat mempercepat proses pembakaran lemak, sekaligus mengencangkan otot bagian lengan, perut, pinggul, dan paha.

3. Menjaga kesehatan tulang

Gerakan dalam senam irama akan mendorong seseorang untuk mencari tumpuan dan menopang berat tubuh. Hal ini secara tidak langsung bermanfaat untuk melatih kekuatan tulang, sekaligus mencegah osteoporosis pada masa tua.


Selanjutnya

4. Mengoptimalkan fungsi otak

Senam irama dinilai mampu mengoptimalkan dan merawat fungsi otak. Pasalnya, disiplin senam ini terdiri atas gabungan musik dan gerakan yang efektif menurunkan kadar hormon epinefrin serta kortisol sebagai faktor pencetus stres dalam tubuh.

Meningkatnya fungsi kerja otak bakal berdampak pada bertambahnya fokus dan daya ingat seseorang, sehingga meminimalisasi risiko terjadinya penyakit kognitif seperti Alzheimer.

5. Memperbaiki keseimbangan tubuh

Senam irama tersusun dari berbagai gerakan yang konsisten. Oleh karena itu, melakukan aktivitas senam irama secara rutin dapat membantu memperbaiki dan meningkatkan keseimbangan tubuh seseorang.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya