Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengungkapkan, pandemi COVID-19 telah mempercepat perubahan pekerjaan di pasar tenaga kerja. Pengembangan kewirausahaan yang beradaptasi dengan pasar tenaga kerja baru akan membantu mengurangi pengangguran dan kesenjangan pekerjaan lebih lanjut.
"Oleh karena itu, sangat penting untuk mendukung pengembangan kewirausahaan dan UKM sebagai kunci penciptaan lapangan kerja baru pascapandemi," ujar Anwar Sanusi ketika melakukan pertemuan bilateral membahas Employment Working Group (EWG) II G20 dengan Departemen Pekerjaan dan Pensiun Inggris secara virtual, Selasa (12/4/2022).
Advertisement
Anwar Sanusi mengatakan, pada Presidensi G20 Indonesia ada empat isu prioritas yang dibahas dan diharapkan mendapat dukungan penuh dari seluruh anggota G20.
Isu pertama, pasar tenaga kerja inklusif dan pekerjaan layak untuk penyandang disabilitas yang fokus pada situasi faktual di ekonomi G20 dan negara-negara lain dalam mempromosikan inklusi penyandang disabilitas di pasar tenaga kerja.
"Diharapkan negara-negara anggota G20 memperoleh best practice sehingga dapat merumuskan rencana aksi yang konkrit dan terukur," katanya.
Kedua, ucap Anwar Sanusi, pengembangan kapasitas manusia untuk peningkatan produktivitas melalui peran pusat pelatihan kejuruan berbasis komunitas yang memegang peranan penting di negara-negara G20 dengan mempertimbangkan aspek modal sosial, permintaan keterampilan, dan pasar kerja khususnya di pedesaan.
"Elemen desentralisasi dalam pelatihan kejuruan berbasis masyarakat membuka peluang pengembangan keterampilan yang didorong permintaan menggunakan pendekatan bottom-up dari masyarakat kepada penyedia pelatihan dengan potensi untuk mengaktifkan kelompok-kelompok yang kurang beruntung," katanya.
Anwar Sanusi menyebut, isu yang ketiga, adanya penciptaan lapangan kerja berkelanjutan menuju perubahan dunia kerja yang fokus pada pengembangan kewirausahaan, membangun ketahanan perusahaan, dan meningkatkan produktivitas.
Adapun isu keempat, dengan menyesuaikan perlindungan tenaga kerja dengan memberikan perlindungan yang efektif dan meningkatkan ketahanan bagi semua pekerja.
"Delegasi EWG G20 akan membahas, mengidentifikasi, dan mengumpulkan tanggapan kebijakan yang diwujudkan ke dalam prinsip G20 untuk perlindungan tenaga kerja adaptif," kata Anwar Sanusi.