Santri bertadarus Al-qur’an dengan metode isyarat Arabic Sign Language (ASL) di Pondok Pesantren Tunarungu Jamhariyah, Dusun Grogolan, Sleman, Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Pondok pesantren tersebut mengkhususkan membina anak-anak penyandang tunarungu. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Santri berjalan di depan Pondok Pesantren Jamhariyah, Dusun Grogolan, Sleman, Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Didirikan pada 2019 oleh Ustaz Randy yang terinspirasi dari perjalanannya ke negara Asia Selatan seperti India, Bangladesh, dan Pakistan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Suasana salah satu kamar tidur santri di Pondok Pesantren Jamhariyah, Dusun Grogolan, Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Selain menjadikan Hafiz Alquran, santri di sini diajarkan pendidikan sekolah formal mulai dari jenjang SD hingga SMA dengan penerapan Program Paket. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Santri saat saling mengobrol di Pondok Pesantren Tunarungu Jamhariyah, Dusun Grogolan, Sleman, Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Saat ini terdapat 20 santri dibimbing di Ponpes Jamhariyah, mereka berasal keluarga tidak mampu yang dititipkan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Siluet santri saat memparktikkan hafalan surat Al-qur’an di Pondok Pesantren Tunarungu Jamhariyah, Dusun Grogolan, Sleman, Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Pondok pesantren tersebut mengkhususkan membina anak-anak penyandang tunarungu. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Santri saat makan bersama di depan Pondok Pesantren Jamhariyah, Dusun Grogolan, Sleman, Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Didirikan pada 2019 oleh Ustaz Randy yang terinspirasi dari perjalanannya ke negara Asia Selatan seperti India, Bangladesh, dan Pakistan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Santri mengikuti salat Zuhur berjemaah di Pondok Pesantren Jamhariyah, Dusun Grogolan, Yogyakarta, Senin (28/3/2022). Selain menjadikan Hafiz Alquran, santri di sini diajarkan pendidikan sekolah formal mulai dari jenjang SD hingga SMA dengan penerapan Program Paket. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)