Liputan6.com, Jakarta Camilan Keripik Nangka dan olahan buah khas Kabupaten Malang Jawa Timur kembali di ekspor ke Thailan dan Taiwan.
Ekspor tersebut dilepas langsung oleh Dirjen Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag RI. Ekspor dilakukan oleh dua pelaku UMKM Malang CV Aurasufa dan PT Agro Nurnikayah Abadi.
CV Aurasufa dari Kabupaten Malang mengekspor Keripik Nangka dan aneka buah ke Taiwan senilai Rp23 juta dari total trial order Rp53 juta.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan PT Agro Nurnikayah Abadi mengekspor produk lidi nipah kelapa senilai Rp550 juta ke importir Coco Ltd Thailand. Ekspor PT Agro Nurnikayah Abadi ini merupakan pengiriman kedua ke Thailand.
Sebelumnya, mereka melakukan ekspor pada Januari 2022 senilai Rp588 juta dengan volume ekspor mencapai 112 ton dengan mitra dagang Ware Broom, Thailand.
“Momentum ini harus kita jaga terus untuk menjaga kinerja ekspor Indonesia. Kami harapkan ekspor dapat terus berkelanjutan sehingga menginspirasi pelaku UKM lainnya,” kata Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi dalam sambutanya secara daring, Rabu (13/4/2022).
Diketahui, CV Aurusufa dan PT Agro Nurnikayah Abadi adalah binaan program Export Center Surabaya. Program itu merupakan hasil kerja sama Kemendag dan KADIN Provinsi Jawa Timur, sebagai pengelola.
Didi Sumedi menjelaskan, pada program tersebut, pelaku usaha dapat memperoleh layanan konsultasi satu pintu terkait peluang ekspor, pemanfaatan perjanjian kerja sama perdagangan, pendampingan standardisasi produk, promosi, prosedur ekspor, serta permasalahan yang dihadapi pelaku usaha melalui koordinasi dengan para pemangku kepentingan.
Perwakilan Dagang
Didi Sumedi mengapresiasi CV Aurasufa dan PT Agro Nurnikayah Abadi secara aktif mencari peluang pasar.
"Ini dapat menjadi contoh bagi pelaku ekspor lainnya agar semakin aktif mengembangkan kapabilitas dan berjejaring dalam menembus pasar ekspor.
Keberhasilan membuka pasar ekspor ini hendaknya dapat memotivasi pelaku UKM di Malang, Balikpapan, wilayah di sekitarnya, serta di seluruh Indonesia," sebut Didi.
Dia menyebutkan, Kemendag memiliki 46 perwakilan perdagangan yang tersebar di 31 negara seluruh dunia. Terdiri dari 24 Atase Perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Konsul Perdagangan Hongkong, KDEI di Taipei, dan Duta Besar World Trade Organization (WTO).
Sekretaris Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Ganef Judawati mengungkapkan, Export Center dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk memperoleh informasi peluang ekspor di pasar internasional.
“Export Center adalah one stop service untuk kegiatan ekspor. Pelaku ekspor dapat melakukan konsultasi dan pendampingan ekspor, layanan promosi dagang, dan penjajakan bisnis (business matching),” kata Ganef.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Taiwan pada 2021 mencapai USD 11,31 miliar dengan total perdagangan nonmigas mencapai USD 10,63 miliar.
Pada tahun 2021, ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan tercatat meningkat tajam senilai USD 6,36 miliar atau naik sebesar 70,7 persen dibandingkan tahun 2020 yang senilai USD3,72 miliar.
Dalam periode lima tahun terakhir (2017--2021), tren ekspor nonmigas ke Taiwan juga meningkat 17,52 persen.
Sementara itu, pada 2021, total perdagangan Indonesia-Thailand mencapai USD 16,23 miliar dengan total perdagangan nonmigas yang mencapai USD 14,95 miliar. Pada tahun 2021, ekspor nonmigas Indonesia ke Thailand mencapai USD 5,87 miliar atau naik 29,2 persen dibandingkan 2020 yang senilai USD 4,54 miliar.
Advertisement