Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo terus mengimplementasikan transformasi digital. Tidak hanya dalam struktur manajemen, melainkan juga hingga ke layanan.
irektur Keuangan PT Askrindo, Liston Simanjuntak mengatakan, transformasi yang telah dilakukan Askrindo salah satunya transformasi di bidang IT dengan tetap meningkatkan keamanan perangkat lunak dan perangkat keras.
Advertisement
"Askrindo telah melakukan transformasi teknologi informasi dengan telah melakukan integrasi aplikasi ke Askrindo Core System (ACS) sehingga menjadi Centralized Askrindo Core System. Selain itu, Askrindo juga sudah menerapkan ISO 27001 dan IT Maturity Level yang merupakan bentuk kepatuhan perusahaan BUMN terhadap penerapan prinsip keamanan teknologi informasi dan juga komitmen Askrindo dalam menjawab tantangan perubahan jaman dan meningkatkan layanan kepada mitra,” ujar Liston, Rabu (13/4/2022).
Liston menambahkan, dengan adanya transformasi digital tersebut, nasabah akan memperoleh kenyamanan dan kemudahan, dan serta bagi Askrindo sendiri akan meningkatkan kualitas dan keakuratan proses akseptasi dan pengajuan klaim dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian serta manajemen risiko yang lebih terukur.
Askrindo akan terus melihat tuntutan-tuntutan pasar agar terus melakukan inovasi khususnya di bidang IT dan digital. "Kami akan terus melakukan peningkatan sistem digitalisasi untuk meningkatkan kecepatan dan kemudahan layanan kepada mitra kami di seluruh Indonesia, selain itu kami juga akan terus melakukan pengembangan inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra," ujarnya.
Berkat transformasi ini, Askrindo meraih dua penghargaan Digital Brand Award 2022 sebagai 1st Rank Asuransi Umum Konvensional dengan premi bruto class diatas Rp 5 triliun dan peringkat 3 sebagai Best Over All Perusahaan Umum Konvensional dari Majalah Infobank. Penghargaan tersebut diterima oleh Direktur Keuangan PT Askrindo, Liston Simanjuntak.
Lewat Teknologi, Askrindo Perluas Segmen Penjaminan ke Segmen Ritel
Askrindo meluncurkan Aplikasi DigiAsk 4.0. Peluncuran aplikasi DigiAsk 4.0 juga menandai hasil transformasi di bidang IT dalam rangka peningkatan layanan dan peneterasi ke segmen ritel melalui aplikasi digital.
Direktur Utama Askrindo, Priyastomo menjelaskan, dengan dukungan Askrindo Core System, Askrindo mengembangkan aplikasi-aplikasi berbasis digital platform, sehingga bisnis dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
"Dengan adanya transformasi di bidang IT tersebut, dari sisi nasabah akan memperoleh kenyamanan, kemudahan serta kualitas SLA yang lebih baik lagi, dan bagi Askrindo sendiri akan meningkatkan kualitas dan keakuratan proses akseptasi dan pengajuan klaim dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian serta manajemen risiko yang lebih terukur," ujarnya, Kamis (7/4/2022).
Di umur ke 51 tahun ini, Askrindo juga telah melakukan transformasi di bidang bisnis. Priyastomo menjelaskan, penerapan key account model dengan memanfaatkan trickledown bisnis turunannya menjadi sasaran pengembangan bisnis asuransi umum serta model bisnis B2B2C menjadi andalan perusahaan untuk mengembangkan pasar sasaran non program pemerintah.
"Meskipun demikian, fokus usaha Askrindo pada segmen UMKM tidak pernah bergeser sejak perusahaan ini didirikan 51 tahun lalu. Peran Askrindo mendukung program kebijakan Pemerintah tidak berubah sejak berdirinya perusahaan sampai saat ini. Dinamika kredit program mulai dari Bimas, KUT, PIR Trans, PRPTE, KUR, sampai KMKPEN dalam rangka pemulihan ekonomi nasional telah memberi warna pada jalannya perusahaan. Yang berubah adalah bagaimana cara Askrindo melayani nasabah dengan adanya kemajuan di bidang IT dan Komunikasi," paparnya.
Selain itu, transformasi dibidang organisasi juga telah dilakukan dengan membuat struktur organisasi itu agile mengantisipasi era VUCA. "Kami memperkuat fungai manajemen risiko, serta lebih memberdayakan fungsi aktuaria, dan membangun unit kerja transformasi, sehingga dapat lebih dinamis dan prudent dalam bisnis proses serta adaptif terhadap gejolak perubahan," katanya.
Advertisement
Transformasi SDM
Selanjutnya, transformasi di Bidang Sumber Daya Manusia adalah dengan menata ulang roadmap Human Capital, mulai dari perekrutan, pengembangan karir melalui talent pool. Selain itu, para pegawai Askrindo juga menggunakan merit system berbasis KPI sehingga tercipta pegawai yang handal dan tangguh dalam menghadapi era VUCA dan digital dengan didukung budaya Askrindo berAKHLAK.
Proses transformasi yang telah dilakukan Askrindo dinilai berhasil, hal tersebut tercermin dari kinerja Askrindo yang meningkat dalam dua tahun terakhir. Priyastomo memaparkan, Premi bruto tumbuh dari Rp 6,422 Trilyun pada tahun 2020 menjadi Rp di tahun 6,429 Trilyun 2021. Hasil Underwriting Rp 2 Trilyun pada tahun 2020 menjadi Rp 2,3 Trilyun di tahun 2021. Laba Usaha meningkat signifikan dari Rp 1,1 Trilyun di tahun 2020 menjadi Rp 1,5 Trilyun di tahun 2021. NPM dan RBC dapat dipertahankan pada rasio 12% dan 593,7%.
"Keseluruhan proses transformasi yang kami lakukan dalam menghadapi tantangan dan antisipasi dinamika perubahan kami wujudkan dalam semangat "Moving On" yang menjadi tag line di hari ulang tahun Askrindo yang ke-51," ujarnya.
Ditempat yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dalam usia ke 51 Askrindo telah berhasil mencatatkan kinerja dan penghargaan-penghargaan yang positif ditengah segala tantangan yang dihadapi. Kartika juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya untuk manajemen yang terus berinovasi guna menghadapi dinamika yang terjadi di Industri Asuransi.