Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyampaikan rencana untuk ekspansi ke luar negeri.
Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast, Fandy Dewanto mengatakan, salah satu yang dibidik pada 2022 adalah proyek pembangunan jalan di Sudan Selatan.
Advertisement
"Kita mau ada proyek di Sudan Selatan. Jadi proyek overseas kedua kita setelah Myanmar,” kata Fandy, ditulis Rabu (13/4/2022).
Fandy menuturkan, kontrak itu digarap bersama dengan induk perseroan, yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Adapun nilainya diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Proyek ini rencananya digarap pada akhir kuartal II.
"Kalau enggak ada halangan, akhir triwulan II atau awal triwulan III. Nilainya yang jelas lebih dari Rp 1 triliun,” imbuhnya.
Fandy menuturkan, waktu pengerjaan pada dasarnya menyesuaikan pembayaran awal atau uang muka. Sehingga jika cair lebih cepat, maka perseroan juga akan lebih cepat melakukan eksekusi. Selain Sudan Selatan, perseroan juga berencana mengepakkan sayap ke beberapa negara lain bersama perusahaan induk.
"Kita selalu bareng Waskita, lagi ngejar di Afrika sama Timor Leste. Sekarang masih proses," ungkap Fandy.
Fandy mengakui, porsi kontrak luar negeri perseroan memang masih terbilang kecil. Hal itu karena Waskita Beton baru mulai melakukan ekspansi ke luar negeri tahun lalu.
"Kita baru mau mulai, tahun lalu dapat myanmar, tahun ini Sudan Selatan dulu, nanti Timor Leste ada beberapa, mungkin di akhir tahun. Tapi semua masih ngikut sama Waskita,” tandasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belanja Modal Waskita Beton Precast
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) siapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 250 miliar pada 2022.
Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast, Fandy Dewanto mengatakan, besaran belanja modal itu masih bisa mengalami perubahan seiring dengan restrukturisasi lewat PKPU yang ditargetkan rampung akhir Mei.
"Capex sekitar Rp 250 miliar. Tergantung restrukturisasi di bulan Mei itu, bisa berubah," kata Fandy di Jakarta, ditulis Rabu (13/4/2022). Adapun belanja modal akan dialokasikan untuk pengembangan beberapa pabrik (plant).
Seperti pabrik di Bojonegara, Banten. Perseroan akan membuat dermaga di kawasan tersebut agar bisa mendukung proyek di Sumatra dan Kalimantan.
"Untuk pengembangan beberapa plant. Seperti juga dermaga di Bojonegara supaya bisa support ke project Sumatera dan Kalimantan. Jadi nggak perlu kirim lewat darat, laut saja," kata Fandy.
Adapun dana akan berasal dari kas internal perseroan. Hal itu lantaran kondisi keuangan perseroan yang dalam status standstill akibat proses PKPU. Di mana perseran tidak dapat melakukan pengeluaran untuk membayar utang yang lama, sekaligus memperoleh pendanaan dari eksternal.
"Capex dari dana internal, karena kami mau pinjam bank juga terkendala restrukturisasi," kata dia.
PT Waskita Beton Precast Tbk memperoleh perpanjangan masa PKPU dari Hakim Pengawas. Selanjutnya perseroan memasuki PKPU Tetap pada 10 Maret hingga 24 Mei 2022.
Permohonan PKPU ini timbul oleh sebab ada keterbatasan likuiditas perseroan dalam melakukan pelunasan pada para pemohon PKPU.
Advertisement
Proses PKPU
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan proses penundaan pembayaran utang (PKPU) rampung pada akhir Mei 2022.
Selama proses tersebut, Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast, Fandy Dewanto mengatakan, sejumlah program strategis perseroan tertunda. Seperti divestasi dan tindak lanjut dari restrukturisasi yang bisa dilakukan usai PKPU rampung.
"Akhir Mei targetnya. Begitu sudah fix diketok nanti kelihatan kita mau divestasi kapan, mana saja. Sementara masih kita formulasikan lagi (skema restrukturisasi) karena harus ajukan ke lender, vendor pemegang obligasi. Semua harus setuju dulu," kata Fandy di Jakarta, ditulis Rabu (13/4/2022).
Meski begitu, Fandy mengatakan PKPU tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap kinerja operasional WSBP. Kondisi keuangan perseroan menjadi standstill lantaran juga tidak ada pembayaran utang selama proses PKPU.
"Kita standstill karena putusan PKPU ternyata gak boleh bayar utang lama. Cuma boleh yang boleh yang going concern. Yang lama masuk bundle-nya PKPU," kata dia.
PT Waskita Beton Precast Tbk memperoleh perpanjangan masa PKPU dari Hakim Pengawas. Selanjutnya perseroan akan memasuki PKPU Tetap pada 10 Maret hingga 24 Mei 2022.
Hal itu diputuskan melalui rapat umum musyawarah Hakim Pengawas pada 10 Maret 2022. Permohonan PKPU ini timbul oleh sebab adanya keterbatasan likuiditas perseroan dalam melakukan pelunasan pada para pemohon PKPU.
Masuk Bisnis Prasarana Kereta Api
Jika sebelumnya PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) telah meraih sertifikasi untuk inovasi Bantalan Jalan Rel (BJR) tipe 1067 (lebar jalan rel 1067 mm), perusahaan juga meraih sertifikasi produk untuk inovasi bantalan jalan rel tipe lainnya.
Heri Supriyadi, Direktur Produksi mengatakan inovasi produk WSBP tidak pernah berhenti. Terbukti dengan produk bantalan jalan rel kereta api tipe 1067 dan 1435 yang telah tersertifikasi.
“Proses sertifikasi produk bantalan ini merupakan kerjasama dengan produsen penambat PT Pindad (Persero),” tambahnya, Rabu, 23 Februari 2022.
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pekeretaapian Nomor HK.209/4/2/DJKA/2021 produk bantalan jalan rel WSBP menggunakan sistem penambat produksi Pindad yang telah memenuhi standar dan spesifikasi teknis.
Heri menjelaskan bahwa BJR tipe 1435 (Lebar jalan rel 1435 mm dan beban gandar 25 ton) ini kembali meraih Sertifikat Komponen Prasarana Perkeretaapian dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada 28 Desember 2021.
Hal ini karena produk tersebut telah lolos standar pengujian SNI 8828:2019 tentang Bantalan Beton dan Sistem Penambat untuk Jalan Rel di Laboratorium Independent, B2TKS (Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur), Serpong.
Seperti diketahui, sebelumnya produk bantalan jalan rel tipe 1435 telah memperoleh Sertifikat Komponen Prasarana Perkeretaapian, bekerjasama dengan produsen penambat PT Pandrol Indonesia pada tahun 2019 dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
“Perusahaan melihat adanya peluang yang masih besar dalam proyek-proyek di bidang infrastruktur perkeretapian di Indonesia,” ungkap Heri.
Saat ini WSBP juga tengah menyuplai readymix untuk proyek Pembangunan 3 unit Jembatan Kereta Api yang berlokasi di antara Jalur Kereta Api Tebing Tinggi – Siantar Lintas Tebing Tinggi – Siantar. Ke depannya WSBP akan terus berkomitmen untuk menghasilkan inovasi produk untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Advertisement