Astragraphia Bakal Sebar Dividen Rp 26 per Saham

PT Astra Graphia Tbk (ASGR) membagikan dividen 40 persen dari laba bersih 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Apr 2022, 23:04 WIB
Paparan publik tahunan PT Astra Graphia Tbk (ASGR), Rabu (13/4/2022) (Dok: Astra Graphia)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 26 per lembar saham.

Presiden Direktur PT Astragraphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan, jumlah itu setara 40 persen dari laba perseroan 2021.

"Kami membagikan dividen sekitar 40 persen dari laba bersih, atau sekitar Rp 26 per lembar saham yang dibagikan sebagai dividen tunai," kata Hendrix dalam paparan publik perseroan,, rabu (13/4/2022).

Besaran itu termasuk dividen interim perseroan yang telah dibagikan pada 22 Oktober 2021 lalu sebesar Rp 7 per lembar saham. Sehingga sisanya Rp 19 per lembar akan dibagikan selambat-lambatnya 13 Mei 2022.

"Sepanjang tahun 2021, Astragraphia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 87 miliar atau tumbuh 83 persen dibandingkan 2020, dengan pendapatan bersih sebesar Rp 3,29 triliun,” ungkap Hendrix.

Peningkatan laba bersih terutama dikontribusikan dari optimalisasi biaya operasional yang turun sebesar 7 persen berkat adanya perbaikan di beberapa pos pengeluaran dan digitalisasi proses internal.

Beban keuangan juga turut menurun disebabkan perbaikan pada modal kerja serta siklus operasi yang lebih baik.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Susunan Pengurus

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain pembagian dividen, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Komisaris Independen baru, yakni Arya N. Soemali independen menggantikan Lukito Dewandaya. Sementara dari jajaran Direksi tidak ada perubahan.

Dengan demikian, susunan manajemen perseroan teranyar menjadi sebagai berikut:

Presiden Komisaris: Santosa

Komisaris: Gunawan Geniusahardja

Komisaris Independen: Arya N. Soemali

Presiden Direktur: Hendrix Pramana

Direktur: Halim Wahjana

Direktur: King Iriawan Sutanto

Direktur: Widi Triwibowo

 

 


Jurus Perseroan Perkuat Kinerja saat Pandemi COVID-19

Astragraphia dan Fuji Xerox Tawarkan Solusi Printing Kreatif. Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza

Sebelumnya, PT Astragraphia Tbk (ASGR) memperkuat fundamental bisnis yang dijalankan perseroan saat ini di tengah dampak pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Presiden Direktur PT Astragraphia Tbk, Hendrix Permana melihat penerapan PPKM level 3 dan 4 yang sebagian masih berjalan di Jawa dan Bali menjadi tantangan tersendiri. Hal itu juga berdampak terhadap bisnis perseroan terutama di solusi dokumen.

"Harapan kami ke depan (pandemi-red) tertangani lebih cepat dan ekonomi pulih akan mendukung pemulihan kinerja kami,” ujar dia dalam paparan publik live 2021, Selasa, 7 September 2021.

Perseroan optimalkan peluang yang ada dan berinovasi baik di area perusahaan dan bisnis internal terkait dengan interaksi pelanggan. Pihaknya berupaya menjaga kualitas dan engangement dengan pelanggan, serta melakukan efisiensi.

"Pada masa pandemi berbagai aktivitas, inovasi kami lakukan supaya tetap layani pelanggan maksimal. Sumber revenue baru mulai eksplorasi di layanan printing dan digital, bisa di area digital dokumen, new technology, dan hal lain yang sedang kami pelajari,” kata dia.


Selanjutnya

Petugas menunjukkan hasil print di OFiSKITA Jakarta, (3/9/2019). PT Menara Astra bekerja sama dengan PT Astragraphia Tbk untuk memberikan kemudahan aktivitas bisnis para tenant di Menara Astra melalui OFiSKITA. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Ia menambahkan, pihaknya juga meningkatkan kompetensi sumber daya manusia seiring perkembangan teknologi. “Sumber daya manusia kami senantiasa terus upgrare, upskill dan reskill kebutuhan dan keahlian yang dapat dilakukan ke depan,” ujar Hendri.

Adapun hingga semester I 2021, perseroan mencatat pendapatan Rp 1,25 triliun. Realisasi pendapatan ini turun 13 persen dibandingkan semester I 2020 sebesar Rp 1,45 triliun. Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 18,04 miliar pada semester I 2021, atau susut 14 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 20,93 miliar.

Perseroan menyatakan, kontribusi pendapatan itu antara lain 44 persen dari solusi dokumen, 37 persen dari solusi teknologi informasi, dan sekitar 19 persen dari solusi perkantoran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya