Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 13 April 2022. Hal ini seiring musim laporan keuangan dimulai, dengan sebagian besar menunjukkan hasil positif.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 344,23 poin atau 1,01 persen menjadi 34.564,59. Indeks S&P 500 menguat 1,12 persen menjadi 4.446,59.
Advertisement
Indeks Nasdaq bertambah 2,03 persen menjadi 13.643,59. Penguatan indeks acuan setelah indeks S&P 500 dan Nasdaq membukukan penurunan dalam tiga hari berturut-turut, Selasa, 12 April 2022. Hal ini setelah inflasi Maret menunjukkan inflasi tertinggi sejak 1981.
Wall street menguat juga didukung laporan laba perusahaan yang lebih menonjol bagi investor. Investor hati-hati memantau petunjuk tentang seberapa baik perusahaan mengelola tekanan inflasi.
Saham Fastenal dan Delta Air Lines diperdagangkan lebih tinggi didukung hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Delta juga mendapat dorongan setelah maskapai mengharapkan untuk kembali cetak laba pada kuartal ini.
"Ini mungkin akan menjadi lebih penting dari pada musim pendapatan biasa,” ujar Chief Investment Officer Horizon Investments, Scott Ladner dilansir dari CNBC, Kamis (14/4/2022).
“Laba tidak menjadi masalah banyak karena, pasar berbasis makro selama beberapa tahun sekarang terus terang. Tapi kita menjadi dari dunia berbasis makro dan berasa di dunia berbasis mikro, karena aktivitas bank sentral di seluruh dunia menjadi semakin hawkish,” Ladner menambahkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham di Wall Street
Saham maskapai dan berkaitan travel melonjak seiring indikasi konsumen akan terus terbang pada 2022 meski tarif lebih tinggi.
Saham American Airlines melonjak 10,6 persen, saham Southwest Airlines menanjak 7,5 persen, saham Expedia menguat sekitar 4,9 persen, dan operator kapal pesiar Carnival Corporation bertambah 5,4 persen. Saham pengelola hotel Marriott melonjak 7,5 persen.
Saham chip dengan Nvidia naik hampir 3,3 persen. Saham Qualcomm melonjak 3,2 persen dan Advanced Micro Devices menguat 2,8 persen.
Di sisi lain, saham JPMorgan Chase turun 3,2 persen setelah raksasa perbankan itu melaporkan kerugian USD 524 juta yang disebabkan dislokasi pasar akibat sanksi terhadap Rusia.
Bank juga membukukan penurunan laba kuartal I sebesar 42 persen. Namun, JPMorgan melaporkan pendapatan USD 31,59 miliar untuk periode tersebut, sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh analis.
CEO JPMorgan Jamie Dimon memperingatkan bank sedang membangun cadangan kredit karena profitabilitas risiko penurunan lebih tinggi terhadap ekonomi AS.
Advertisement
Prediksi Kinerja Perusahaan
Analis secara umum telah meredam harapan untuk musim ini di tengah kenaikan harga komoditas, perang di Ukraina, dan pandemi yang berkepanjangan. Laba untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan hanya naik 4,5 persen pada periode tersebut, pertumbuhan terendah sejak kuartal IV 2020 yang dilanda pandemi menurut FactSet.
“Kinerja kuartal pertama akan ok relatif terhadap harapan dan panduan manajemen akan lebih banyak negatif daripada positif sekali lagi,” ujar Chief Investment Strategist Wolfe Research, Chris Senyek.
Ia menuturkan, pihaknya tidak mengharapkan tren laba yang keluar dari kuartal pertama mendorong pasar saham lebih tinggi. “Sebaliknya, perasaan kami adalah inflasi yang tinggi, pengetatan the Fed dan meningkatnya risiko resesi akan tetap menjadi pendorong utama pengembalian pasar secara keseluruhan dan rotasi sektor,” ujar dia.
Sementara itu, saham PayPal turun hampir 2,9 persen menyusul pengumuman dari Walmart yang mengatakan merekrut Executive PayPal John Rainey sebagai Chief Financial Officer terbaru.
Traders juga melihat data lain yang menunjukkan kenaikan harga tajam di tengah meningkatnya harapan tekanan inflasi mungkin memuncak.
Data Ekonomi
Pada Rabu, 13 April 2022, laporan menunjukkan harga produsen, dan biaya grosir akhirnya menyebabkan harga eceran lebih tinggi dengan melonjak 11,2 persen pada Maret 2022 secara tahunan.
Selain itu alami kenaikan bulanan 1,4 persen, melampaui perkiraan 1,1 persen dari ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Imbal hasil treasury 10 tahun turun menjadi 2,7 persen menyusul laporan harga produsen. Imbal hasil menyentuh level tertinggi dalam tiga tahun di 2,82 persen. Laporan harga produsen mengikuti ukuran harga konsumen yang dirilis pada Selasa pekan ini menunjukkan lonjakan 8,5 persen pada Maret.
Laporan itu memicu kekhawatiran lebih lanjut tentang kebijakan moneter yang lebih ketat dari the Federal Reserve bahkan ketika inflasi inti tidak termasuk biaya makanan dan energi naik 0,3 persen sedikit di bawah harapan.
Advertisement