Jokowi: 7 Tahun Terakhir Kita Bangun 1.900 Km Jalan Tol

Jokowi menyebut pemerintah berhasil membangun 1.900 kilometer jalan tol dalam tujuh tahun terakhir, dari yang sebelumnya hanya 780 kilometer selama 40 tahun.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Apr 2022, 11:20 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol Pejagan-Pemalang seksi III dan IV di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pemerintah berhasil membangun 1.900 kilometer jalan tol dalam tujuh tahun terakhir, dari yang sebelumnya hanya 780 kilometer selama 40 tahun.

Padahal, kata dia, infrastruktur sangat penting agar produk lokal bisa berkompetisi dengan negara lain.

"40 tahun lebih kita membangun jalan tol dan dalam 40 tahun kita telah membangun 780 km jalan tol. Kemudian 2014 kita dorong betul agar jalan tol segera semuanya tersambungkan baik yang Trans Jawa, maupun Trans Sumatera dan beberapa di Kalimantan dan Sulawesi," kata Jokowi saat Penandatangan Perjanjian oleh Indonesia Investment Authority (INA) sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (14/3/2022).

"Saya tidak tahu dalam beberapa tahun terakhir berapa yang dibangun, Pak Menteri PU berapa yang dibangun dalam 7 terakhir ini? 1.900 kilometer, yang sebelumnya 40 tahun 780 kilometer," sambungnya.

Menurut Jokowi, perbedaan capaian pembangunan jalan tol selama 40 tahun terakhir ini karena masalah pembiayaan. Hal ini dikarenakan tidak adanya yang mencari alternatif pembiayaan lain sebab terlalu bergantung pada APBN dan BUMN.

Bahkan, ada pula yang telah diserahkan ke swasta tapi tetap tidak berjalan dengan baik.

"Saya lihat problemnya selalu pembiayaan. Tidak mencari alternatif-alternatif pembiayaan, ketergantungan kepada APBN, ketergantungan kepada keuangan yang dimiliki BUMN-BUMN kita atau diserahkan kepada swasta yang juga ternyata dalam sekian tahun tidak berjalan dengan baik," jelasnya.

 


Pentingnya Skema Pembiayaan

Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya skema pembiayaan lain dalam membangun infrastruktur.

Dia senang dengan munculnya INA yang merupakan sebuah alternatif pembiayaan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.

"Dan hari ini saya sangat senang, telurnya pecah. Sudah ditandatangani tadi nilanya kurang lebih 39 triliun lebih," tutur dia.

Dia berharap akan banyak investor yang bisa masuk lewat INA. Bukan hanya jalan tol saja tapi proyek besar lainnya, yang memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Insyaallah makin banyak investor yang akan masuk lewat INA, bukan hanya jalan tol tapi proyek-proyek besar yang akan memberikan efek ekonomi bagi negara kita," imbuh Jokowi.

 


Semua Jalan Nasional dan Tol Aman Dipakai

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, menargetkan seluruh jalan nasional dan tol siap dipakai pada H-10 mudik Lebaran 2022.

"Baik jalan tol maupun jalan non-tol, kami arahan dari bapak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono), H-10 nanti, tanggal 21 April, baik jalan tol maupun jalan nasional siap layani arus mudik Lebaran," ujarnya, dikutip Kamis (14/4/2022).

"Semua jalan tol dan non-tol ini tidak ada lubang. Rumputnya dipotong rendah, markanya jelas terlihat," ungkapnya.

Ditjen Bina Marga pun telah menginstruksikan, agar segala kegiatan pengerjaan proyek di jalan bisa dihentikan 10 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 202.

"Maka pada H-10 nanti akan kami hentikan sementara. Material yang belum dipakai akan kita tepikan, alat berat kita simpan sementara. Sehingga tidak mengganggu lalin mudik lebaran," tuturnya.

Hedy memaparkan, total panjang jalan nasional di seluruh Indonesia mencapai 47.017 km. Untuk di Sumatera, ada sekitar 7.918 km panjang jalan nasional.

Kemudian Jawa dan Bali 5.348 km, Kalimantan 6.556 km, Sulawesi 8.785 km, serta Maluku dan Papua sepanjang 18.410 km.

"Selain jalan nasional yang non-tol, kami juga telah menyiapkan jalan tol berjumlah 2.500 km, di Sumatra 691 km, Jawa 1.640,4 km, Bali 10,1 km, Kalimantan 97,3 km, dan Sulawesi 61,5 km," tuturnya.

 


Jalur Alternatif Mudik Lebaran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Jalan Lingkar Brebes-Tegal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah sepanjang 17,4 kilometer akan menjadi salah satu jalur alternatif untuk memperlancar arus mudik Idul Fitri 1443 Hijriah.

“Jalan ini akan menjadi salah satu jalur alternatif untuk mudik Lebaran agar perjalanan masyarakat untuk mudik lebih lancar dan lebih cepat sampai di tujuan,” kata Presiden saat meresmikan Jalan Lingkar Brebes-Tegal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu.

Kabupaten Brebes dan Tegal memiliki jalan yang merupakan Jalan Nasional Jalur Pantai Utara (Pantura) yang kerap digunakan para pemudik untuk pulang kampung menjelang Idul Fitri.

Presiden mengharapkan dengan hadirnya Jalan Lingkar Brebes-Tegal, maka konektivitas di Brebes dan Tegal akan semakin lancar, baik untuk kegiatan sehari-sehari masyarakat maupun untuk mudik.

Ia memperkirakan Jalan Lingkar Brebes-Tegal akan mengurangi beban lalu lintas di Brebes dan Tegal hingga 48 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya