Puasa Ramadhan, Ini Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka

Berikut ini makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur dan berbuka

oleh Sulung Lahitani diperbarui 14 Apr 2022, 12:35 WIB
Berikut ini makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur dan berbuka

Liputan6.com, Jakarta Selama waktu makan di bulan Ramadhan, keluarga Muslim biasanya akan berkumpul untuk menikmati hidangan yang berlimpah. Lagi pula, tidak ada cara yang lebih baik untuk menandai awal atau akhir puasa selain dengan makanan gurih favorit Anda bukan. Atau mungkin ada?

“Saat memutuskan apa yang akan dimakan selama Ramadhan, ingatlah bahwa buka puasa dan sahur membantu mempertahankan puasa Anda keesokan harinya, jadi mengonsumsi makanan yang tepat itu penting,” kata Departemen Dietetics di Singapore General Hospital (SGH), anggota dari SingHealth Group.

Makanan apa yang harus Anda makan saat sahur?

Sahur harus makanan yang sehat untuk memberikan energi yang cukup untuk bertahan selama berjam-jam puasa. Sahur harus mencakup makanan berikut:

1. Buah-buahan dan sayur-sayuran

Kaya serat, buah-buahan dan sayuran sangat penting selama puasa karena meningkatkan rasa kenyang dan membantu mencegah sembelit. Mereka juga mengandung vitamin, mineral dan fitokimia yang penting untuk kesehatan yang baik.

2. Nasi dan alternatifnya

Makanan karbohidrat berserat tinggi seperti beras merah dan roti gandum membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, membantu mempertahankan tingkat energi lebih lama.

3. Daging dan alternatifnya

Ayam tanpa kulit, ikan, dan produk susu rendah lemak adalah sumber protein yang bagus sekaligus membatasi asupan lemak Anda. Selanjutnya, mereka membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, dan membangun sistem kekebalan Anda.

Mengonsumsi produk susu tinggi kalsium juga membantu menjaga tulang yang kuat. Mereka yang tidak toleran laktosa dapat memilih susu bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya kalsium.​

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 


Untuk Berbuka Puasa

Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur. (Photo by Gabby K from Pexels)

Buka puasa adalah waktu Anda mengisi kembali tingkat energi sehingga setiap upaya harus dilakukan untuk mengonsumsi makanan dari semua kelompok makanan utama: buah dan sayuran, nasi dan alternatifnya, serta daging dan alternatifnya (termasuk susu).

1. Buah dan sayur-sayuran

Badan Promosi Kesehatan (HPB) Singpura merekomendasikan 2 porsi sayur dan 2 porsi buah per hari. Pastikan Anda memiliki 1 porsi buah dan 1 porsi sayuran di setiap dua kali makan Anda. Secara tradisional selama Ramadhan, kurma dimakan pada awal berbuka puasa untuk melambangkan berbuka puasa.

Selain menjadi sumber energi yang sangat baik, kurma juga kaya akan potasium – membantu otot dan saraf berfungsi dengan baik. Tapi jangan terlalu banyak mengonsumsi kurma karena kandungan gulanya yang tinggi!

2. Nasi dan alternatifnya

Roti gandum, beras merah atau mie gandum adalah karbohidrat kompleks yang menyediakan energi, serat, dan mineral bagi tubuh. Dibandingkan dengan makanan manis dan makanan penutup yang cepat terbakar, mereka memberikan tingkat energi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

 


3. Daging dan alternatifnya

Ilustrasi Daging Ayam Credit: pexels.com/Harry

Masukkan sumber kaya protein seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang polong, dan produk susu rendah lemak.

Untuk menjaga makanan Anda tetap sehat, batasi penggunaan minyak dan pilihlah untuk mengukus, memanggang, memanggang, atau menggoreng. Saat memilih minyak, Anda juga harus memilih yang tinggi lemak tak jenuh seperti minyak canola dan minyak kedelai, kata Department of Dietetics at Singapore General Hospital (SGH), anggota grup SingHealth.

Gunakan Ramadhan ini untuk menumbuhkan kebiasaan diet yang baik. Saat bulan puasa berakhir, Anda akan merasa lebih sehat.​


Tips Jitu Ajarkan Anak Berpuasa Tanpa Paksaan

Ilustrasi Anak Makan Credit: pexels.com/AnnaShevts

Berikut ini tips jitu mengajarkan anak berpuasa tanpa paksaan yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Berikan contoh puasa

Tips pertama adalah, orang tua bisa memberikan contoh melaksanakan puasa baik puasa wajib saat Ramadhan atau puasa sunah seperti Senin dan Kamis. Hal ini dilakukan karena anak memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi, dan ia pasti akan bertanya tentang puasa.

Nah, orang tua bisa memberi pengetahuan serta memfasilitasi agar anak bisa melaksanakan puasa sejak dini. Mulai dari mengajak anak makan sahur dan buka puasa.

2. Biarkan anak belajar puasa tanpa tekanan

Orang tua sebaiknya memberikan kenyamanan dan pengertian kepada anak saat mengajarkan puasa. Artinya, jangan ada paksaan saat anak merasa tidak kuat untuk melanjutkan puasa. Anak juga perlu diberi pengertian mengenai hal-hal yang akan dirasakan selama puasa, seperti lapar dan haus.

Dengan begitu anak akan lebih siap dan sabar saat menjalankan puasa. Ya, mengajarkan sesuatu kepada anak dengan paksaan tentu akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologisnya.


3. Siapkan makanan yang sehat

Ilustrasi Berdoa Credit: pexels.com/Abdullah

Tips jitu mengajarkan anak puasa selanjutnya yaitu menyiapkan makanan yang sehat. Penting bagi orang tua untuk menyediakan menu sahur dan buka puasa yang memenuhi kebutuhan nutrisi anak selama berpuasa. Dengan demikian aktivitas anak selama menjalankan puasa akan lebih maksimal.

4. Catat setiap pencapaian anak dan beri apresiasi

Orang tua bisa mengajak anak untuk mencatat tiap-tiap pencapaian yang diraih mereka saat berpuasa. Hal itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak selama belajar berpuasa. Orang tua juga bisa mengajak anak untuk memahami tantangan yang dihadapi mereka saat berpuasa dan bagaimana menyiasatinya.

Tak hanya itu, penting juga bagi orang tua untuk selalu memberikan semangat dan apresiasi saat anak mau mencoba belajar puasa. Salah satunya dengan memuji anak saat mereka mampu menjalankan puasa walau baru setengah hari.

Anda juga bisa menghidangkan makanan favorit anak sebagai menu sahur dan berbuka puasa. Dengan begitu anak menjadi semakin semangat belajar puasa. 


5. Libatkan anak dalam kegiatan positif

Ilustrasi Pola Makan Anak Credit: pexels.com/Alex

Cobalah sesekali untuk melibatkan anak dalam kegiatan yang dilakukan oleh orangtua. Misalnya, mengajak anak untuk menyiapkan bahan makanan untuk dimasak saat berbuka atau sahur, pergi bersama membeli takjil, atau sekadar merapikan meja makan.

Melibatkan anak dalam kegiatan yang dilakukan orang tua akan membuat mereka belajar lebih dari sekadar menahan lapar dan haus. Anak juga akan memahami bahwa puasa bukanlah alasan untuk bermalas-malasan dan tetap aktif berkegiatan.

6. Ajak anak lakukan amalan Ramadhan

Di bulan Ramadhan, tentunya kita tidak hanya menjalankan ibadah puasa. Ada banyak amalan lain di bulan Ramadhan yang bisa Anda ajarkan pada anak. Misalnya, ajak anak untuk sholat berjamaah dengan keluarga di rumah, pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat tarawih, dan membaca Alquran.

Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan anak untuk bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan begitu anak jadi termotivasi untuk melakukan ibadah yang bernilai pahala di bulan Ramadhan.

Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya