Liputan6.com, Banyuwangi - Sebanyak 1.225 ASN yang lolos seleksi pada formasi 2021 di lingkungan Pemkab Banyuwangi resmi menerima SK pengangkatan. Bupati Ipuk Fiestiandani berpesan agar ASN yang baru tersebut bisa menjadi penggerak pembangunan di Banyuwangi.
Ipuk menyebut, setiap bulan di Banyuwangi ASN yang memasuki masa pensiun sebanyak 400-500 orang, dari tenaga guru maupun struktural. Hal ini menyebabkan terjadinya kekurangan ASN di sejumlah sekolah maupun instansi pemerintah.
Advertisement
“Maka kehadiran ASN yang baru ini kami harapkan bisa menjadi energi baru untuk mendorong optimalisasi pelayanan publik. Terus kembangkan kreativitas dan inovasi untuk percepatan transformasi Banyuwangi ke depan,” kata Ipuk, Kamis (14/4/2022).
Ipuk juga meminta agar ASN terus meningkatkan kapasitasnya. Menurutnya, kondisi saat ini sangat dinamis dan kompetitif. "Terus upgrade kemampuan diri kalian. Dan berlombalah meraih prestasi di bidang masing-masing,” kata Ipuk.
Penyerahan SK digelar secara daring dan luring. Sebanyak 150 ASN hadir langsung di pendopo, lainnya mengikuti secara virtual. Kegiatan ini diawali dengan pengambilan sumpah/janji para ASN, dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara sumpah/janji.
Dalam kesempatan itu, Ipuk menegaskan bahwa rekruitmen ASN di Banyuwangi dilakukan secara transparan sesuai regulasi pusat. “Tidak ada biaya sepeser pun. Jika ada di antara Bapak/Ibu yang dimintai biaya, segera laporkan kepada kami. Kami pastikan itu bukan dari pihak pemkab,” tegas Ipuk.
Tutupi Kekurangan SDM
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi, Nafiul Huda menjelaskan, sebanyak 1.225 ASN yang baru tersebut terdiri atas 1.109 PPPK guru yang lolos pada seleksi tahap pertama, dan 116 CPNS non guru yang lolos pada formasi 2021 lalu.
"Untuk 116 CPNS yang menerima SK kali ini terdiri dari 75 tenaga kesehatan, 5 penyuluh pertanian, serta 36 tenaga fungsional dan teknis lainnya," urai Huda.
Hadirnya ASN baru tersebut, kata Huda, cukup untuk menutupi kurangnya SDM di sejumlah instansi yang disebabkan pensiun. “Tentu belum tercover semuanya.Namun ini sudah sangat membantu. Utamanya tenaga guru sudah merata, mulai sekolah di perkotaan hingga pelosok sudah terisi,” kata Huda.
Selain yang menerima SK hari ini, kata Huda, masih ada 969 PPPK guru yang saat ini masih dalam proses penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) dari BKN. Mereka adalah peserta yang lolos pada seleksi PPPK tahap kedua tahun 2021 lalu. “Jika NIP sudah turun akan segera kita bagikan (SK) nya,” ujarnya.
Penyerahan SK ini disambut gembira oleh Andri Hartono, PPPK dari SDN 3 Pakistaji, Kecamatan Kabat. Sebelum resmi diangkat sebagai ASN, Andri telah 17 tahun mengabdi sebagai guru honorer di sekolah tersebut.
"Bahagia sekali karena memang sudah menunggu momen ini. Sekarang lega sudah menerima SK," ujar Andri.
Advertisement