Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan harimau sumatra yang mengitari sebuah rumah di perkampungan Sibanga, Desa Tasik Tebing Serai, Kabupaten Bengkalis, berada di kawasan Giam Siak Kecil (GSK). Daerah itu merupakan hutan konservasi bagi satwa liar.
Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasora menyebut lokasi yang didatangi harimau itu sebetulnya bukan rumah melainkan pondok. Pondok penjaga kebun itu dihuni oleh pria diketahui bernama Marlon Tamba bersama istri dan anak.
Baca Juga
Advertisement
"Itu pondok pekerja kebun," kata Fifin, Kamis petang, 14 April 2022.
Fifin menjelaskan, harimau pertama kali muncul di desa itu pada 6 April 2022, tepatnya pada kilometer 68. Saat itu, ada korban jiwa karena harimau menerkam petani yang juga penjerat rusa.
"Korban diserang saat memeriksa jerat," jelas Fifin.
Menurut Fifin, petugas sudah datang ke lokasi untuk memasang kamera. Tujuannya mengetahui ada berapa individu harimau karena pengakuan warga ada dua ekor di lokasi.
"Petugas juga sudah takziah ke rumah keluarga korban," kata Fifin.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Korban Kedua
Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 9 April, harimau kembali muncul di desa yang sama. Kali ini korbannya bukan manusia melainkan seekor anjing.
"Anjing milik keluarga Sinambela," terang Fifin.
Usai kejadian, petugas juga turun ke lokasi untuk memasang kamera. Hasil pengecekan, jejak harimau sudah mengarah ke hutan GSK.
Entah apa sebab, harimau kembali muncul dan mendekati pondok penjaga kebun. Harimau itu mengitari pondok selama beberapa menit lalu pergi.
Penghuni pondok, Marlon Tamba dan keluarganya sudah mengungsi ke rumah warga yang lebih aman. Warga sekitar meminta BBKSDA Riau bertindak agar tidak ada korban jiwa.
Advertisement