Liputan6.com, Jakarta - Ada isyarat kenaikan tarif listrik dan Pertalite. Adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif yang memberi sinyal.
Menurut Arifin, dalam jangka pendek, ada rencana penerapan tarif penyesuaian untuk tahun 2022. Hal ini diperlukan untuk mengurangi tekanan APBN di sektor ketenagalistrikan. Juga untuk bisa dilakukan penghematan kompensasi Rp 7 triliun sampai Rp 16 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Pemicu munculnya isyarat kenaikan tarif listrik disampaikan Arifin dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 13 April 2022. Begitu juga dengan upaya lainnya untuk menekan beban APBN di sektor ketenagalistrikan.
Tak cukup hanya itu, Arifin juga menyampaikan rencana penyesuaian harga Pertalite dan Solar. Pemerintah memutuskan menambah kuota dua jenis BBM bersubsidi tersebut. Tujuannya agar bisa memenuhi peningkatan kebutuhan seiring pulihnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
Isyarat kenaikan tarif listrik serta harga Pertalite dan Solar menjadi sorotan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI. Betapa beban masyarakat sebagai konsumen akan bertambah berat. Bahkan menjadi sebuah kekerasan ekonomi.
Bagaimana isyarat yang disampaikan Arifin, apa saja pemicunya, dan seperti apa kekerasan ekonomi yang disebut YLKI? Simak dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Isyarat Kenaikan Tarif Listrik dan Pertalite
Advertisement
Infografis Kekerasan Ekonomi dalam Isyarat Kenaikan Tarif Listrik dan Pertalite
Infografis Pemicu Munculnya Isyarat Kenaikan Tarif Listrik dan Pertalite
Advertisement