Ini Skema Lalu Lintas di Tol Jakarta-Cikampek Agar Arus Mudik Lancar

Jasa Marga terus melakukan persiapan guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat yang hendak mudik menuju Timur Pulau Jawa saat Lebaran.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 15 Apr 2022, 05:32 WIB
Ilustrasi Tol Jakarta - Cikampek (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga terus melakukan persiapan guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat yang hendak mudik menuju Timur Pulau Jawa saat libur Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Beberapa skema telah dipersiapkan untuk kelancaran lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek.

General Manager Representative Office (RO) 1 JTTRD Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Muhammad Taufik Akbar, menjelaskan pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk antisipasi kepadatan kendaraan, yaitu dengan mendukung kebijakan pembatasan kendaraan sumbu 3 ke atas, contraflow maupun one way.

"Untuk kebijakan one way diusulkan apabila kepadatan volume lalin atau beban ruas di KM 66 di atas 11 ribu sampai 12 ribu kendaraan per jam. Meski demikian kebijakan one way merupakan diskresi pihak kepolisian," kata Taufik dalam keterangannya, Kamis (14/4/2022).

Dari sisi layanan lalu lintas, kata dia, Jasa Marga telah menyiagakan sejumlah armada pelayanan, yaitu berupa 14 kendaraan layanan jalan tol, 5 unit ambulance, 3 unit rescue, 35 kendaraan derek, 1 unit kendaraan rescue truck, 11 unit patroli jalan raya dan 1 unit sepeda motor.

"Kami juga menempatkan petugas di lokasi-lokasi rawan kepadatan dan kecelakaan, serta berkoordinasi dengan kepolisian terkait," ujar Taufik.

Sedangkan kesiapan dari layanan informasi dan komunikasi, Jasa Marga menyiapkan 146 CCTV, 31 Variable Message Sign (VMS), 1 VMS Mobile, 10 Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS), 24 GPS kendaraan layanan lalu lintas, 2 CCTV speed counting dan MAP.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Antisipasi Kepadatan

Selain itu, lanjut Taufik, untuk mengantisipasi beberapa titik kepadatan Jalan Tol Jakarta- Cikampek dalam hal transaksi, Jasa Marga mengoptimalkan gardu operasi. Pada GT Cikampek Utama 1 sebanyak 7 gardu dan GT Cikampek Utama 2 sebanyak 7 gardu.

"Juga ada penambahan 6 gardu reversible. Ada 8 gardu satelit untuk arah Cikampek dan 7 gardu ditambah 3 Obligue Approach Booth (OAB) untuk arah Jakarta," paparnya.

Jasa Marga juga akan menghentikan sementara seluruh pekerjaan konstruksi mulai H-10 Lebaran, Selain itu, pihaknya menargetkan pekerjaan pelebaran jalan Tol Jakarta-Cikampek, selesai sebelum Lebaran dan dioperasikan secara fungsional guna meningkatkan kapasitas lajur.

"Dalam hal sarana dan prasarana, kami mempersiapkan penambahan fasilitas peturasan portable, ketersediaan air bersih, penambahan petugas kebersihan dan keamanan, dan memastikan ketersediaan BBM, bengkel, layanan top up juga dilakukan untuk mendukung kelancaran mudik tahun 2022 ini," ungkapnya.

 


Tutup Rest Area Bila Padat

Untuk menghindari kepadatan dan antrean yang mengganggu kelancaran lalu lintas, pihaknya membuat kebijakan buka tutup rest area apabila terjadi kepadatan, dan memberikan waktu istirahat maksimal 30 menit bagi pemudik.

Jasa Marga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan dengan memastikan kendaraan dalam kondisi prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan, serta disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Adita Irawati sebelumnya menyampaikan, upaya pemudik kendaraan pribadi yang sudah menerima vaksin booster akan memperlancar pengawasan di lapangan. Butuh kesadaran masyarakat dalam pemenuhan syarat booster untuk mudik.

"Hampir bisa dikatakan 40 juta-an pemudik kendaraan pribadi yang akan bergerak dan memang pengawasannya menjadi sebuah tantangan tersendiri. Dalam hal ini, kami melihat bahwa yang paling diutamakan sebenernya sekarang adalah kesadaran dari masyarakat," ujar Adita saat diskusi Dialektika Demokrasi - Balada Booster dan Mudik Lebaran di Komplek Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, belum lama ini.

"Oleh karena itu, mengapa Pemerintah mengumumkan jauh hari syarat booster sebelum periode Ramadhan? Agar mereka (pemudik) teredukasi. Ada syarat yang harus dipenuhi dan masih punya banyak waktu untuk melakukan itu (vaksinasi booster)," Adita menambahkan.

 


Lindungi Orang Lain

Vaksinasi booster juga menjadi perlindungan tidak hanya diri sendiri, melainkan orang-orang sekitar. Terutama kelompok rentan, seperti lansia, penderita komorbid, dan anak-anak. Hal ini meminimalisir potensi terpapar COVID-19.

"Booster tersedia di mana-mana, silakan melakukan vaksinasi booster. Setelah booster sebenarnya bisa dibilang Anda dapat meminimalisir potensi untuk tertular. Makanya, Ayo (vaksin) booster," dia menekankan.

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi, menuturkan, vaksinasi booster bukan untuk merepotkan pemudik yang akan Lebaran di kampung halaman. Vaksinasi booster justru memberikan perlindungan optimal, yang mana mobilitas saat mudik terbilang tinggi.

"Yang harus kita pahami bersama bahwa booster ini bukan sesuatu yang merepotkan untuk para pemudik. Booster ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan proteksi. Kita tahu, jumlah orang yang akan melakukan mudik itu besar," kata Nadia.

"Dengan jumlah orang yang begitu besar, risiko penularan akan terjadi peningkatan. Karena risikonya meningkat, makanya kita tambahkan juga proteksi kekebalan pada tubuh agar lebih bisa meningkatkan kemampuan nanti menghadapi risiko-risiko peningkatan laju penularan," Nadia menambahkan.

Alasan pentingnya vaksinasi booster untuk mudik Lebaran, kata Siti Nadia Tarmizi, demi melindungi kelompok rentan, seperti orangtua, lansia, dan anak-anak. Apalagi saat Lebaran, mereka kerap dikunjungi anak-cucunya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya