Liputan6.com, Jakarta - Setelah sebelumnya delapan rute penerbangan internasional telah dilayani di masa Pandemi Covid-19, Bandara I Gusti Ngurah Rai atau Ngurah Rai Bali kini menambah rute penerbangan yaitu Bangkok-Bali. Secara total, ada 9 rute internasinal yang telah diyalani Bandara Ngurah Rai dengan 11 maskapai penerbangan baik nasional maupun asing.
Rute penerbangan Bangkok-Bali pp ini resmi kembali dilayani oleh maskapai penerbangan asal Thailand, Thai AirAsia, pada 12 April 2022. Melansir laman Angkasa Pura I, 13 April 2022, penerbangan perdana rute ini dilayani dengan nomor penerbangan FD396.
Pesawat berangkat dari Bandara Don Mueang dengan mengangkut 128 penumpang, serta mendarat di runway Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 11.53 WITA setelah menempuh 4 jam perjalanan. Pesawat yang sama kemudian kembali terbang ke Bangkok pada pukul 12.56 WITA dengan mengangkut 29 penumpang dengan menggunakan nomor penerbangan FD397.
Baca Juga
Advertisement
Menurut jadwal, penerbangan ini akan dilayani dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Selasa dan Sabtu. Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi menyambut hal ini dengan positif. "Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali menambah daftar rute penerbangan internasional reguler. Setelah Perth pada pekan lalu, hari ini rute dari dan ke Bangkok kembali beroperasi," terangnya.
"Sebagai sesama destinasi wisata, kami berharap dengan terhubungnya kembali kedua kota ini akan semakin meningkatkan minat warga masyarakat dunia untuk kembali berwisata dengan aman dan nyaman. Tentunya sesuai dengan prosedur protokol kesehatan," lanjutnya.
Faik menambahkan, Thailand menjadi negara Asia Tenggara ketiga yang terhubung dengan Bali, setelah sebelumnya Singapura dan Malaysia sudah terlebih dahulu. Dari data yang mereka peroleh, saat ini ada beberapa maskapai yang telah memperoleh izin rute, serta maskapai yang tengah dalam proses pengaktifan kembali rute penerbangan melalui Kementerian Perhubungan.
"Di akhir pekan nanti juga akan ada lagi. Kami sangat optimis dengan prospek penerbangan internasional reguler dari dan ke Bali," ujarnya.
Dengan beroperasinya rute ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai kini melayani sembilan rute internasional reguler, yaitu Singapura, Melbourne, Sydney, Tokyo, Kuala Lumpur, Doha, Istanbul, Perth, dan Bangkok. Adapun maskapai penerbangan yang melayani penerbangan internasional reguler dari dan ke Bali adalah Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Jetstar Asia, Scoot, KLM, Jetstar, AirAsia, Qatar Airways, Turkish Airlines.
Dan yang terbaru adalah Thai AirAsia. Maskapai asal Thailand itu melengkapi 11 maskapai penerbangan baik nasional maupun asing yang melayani 9 rute penerbangan dari dan menuju Bali.
Warga Negara Thailand
Dikutip dari laman resminya, AirAsia menyatakan optimisme mereka dalam tren pemulihan kembali minat berwisata warga masyarakat. Secara historis, menurut AirAsia, Bangkok-Bali merupakan rute yang sangat populer dengan jumlah permintaan rata-rata lebih dari 80 persen sebelum pandemi.
Penerbangan perdana pasca pandemi kali ini cukup menunjukkan tren pemulihan minat wisatawan Thailand untuk berkunjung ke Bali. Hal ini terlihat dari jumlah penumpang sebanyak 128 orang yang hampir kesemuanya adalah Warga Negara Asing dan mayoritas berwarga negara Thailand.
Sejak kembali beroperasinya rute penerbangan internasional reguler di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 3 Februari 2022 silam, hingga Senin, 11 April 2022 tercatat sebanyak 64.361 penumpang dan 513 pergerakan pesawat udara keluar masuk Bali. Rinciannya 40.806 penumpang dan 259 pergerakan pesawat datang, dan 23.555 penumpang dan 254 pergerakan pesawat berangkat meninggalkan Bali.
Rute penerbangan internasional reguler lainnya di bandara Bali tersebut adalah rute penerbangan Perth-Bali pp yang dilayani oleh maskapai penerbangan Jetstar. Penerbangan JQ110 yang landing di Bali pada 8 April 2022 pukul 11.44 WITA iti juga menjadi tonggak awal kembali beroperasinya rute yang sempat berhenti sejak Maret 2020 ini.
Advertisement
Bali dan Australia
Penerbangan yang mengoperasikan pesawat Boeing A320 tersebut mengangkut 153 penumpang, Pesawat yang sama kemudian kembali mengudara pada pukul 13.10 WITA dengan mengangkut 87 penumpang untuk melayani rute penerbangan Bali-Perth melalui penerbangan dengan nomor JQ109.
Berdasarkan jadwal, penerbangan rute ini akan beroperasi setiap hari. Menurut Faik, setelah sebelumnya ada dua kota di Australia yang telah terhubung dengan Bali, maka kini bertambah satu dengan beroperasinya penerbangan Jetstar yang menghubungkan Perth dengan Bali.
Bandara I Gusti Ngurah Rai kini melayani penerbangan dari dan ke tiga kota di Australia, yaitu Sydney, Melbourne, dan Perth. Sebelum pandemi, Australia merupakan salah satu negara yang secara konsisten selalu menyumbang wisawatan mancanegara terbanyak ke Bali.
Bisa dibilang, Bali sangat populer di mata warga Australia. "Dengan semakin bertambahnya rute yang terhubung dengan Bali, kami sangat optimis terhadap potensi meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berlibur di Bali, salah satunya wisatawan asal Australia," tutur Faik Fahmi.
Awal yang Bagus
Group CEO Jetstar Gareth Evans menyatakan hal senada. Mereka sangat senang dapat kembali ke Bali dari Perth di hari ini setelah dua tahun lamanya. “Tiket penerbangan perdana yang terjual habis di hari ini memberi kami kepercayaan bahwa Bali akan tetap populer bagi warga Australia Barat seperti sebelum pandemi," kata Gareth Evans.
Gareth juga menyoroti potensi ekonomi yang dihasilkan dari pengoperasian kembali rute ini. "Sebelum Covid, Jetstar mengoperasikan hingga 85 penerbangan pulang pergi setiap minggunya ke Bali dari seluruh Australia, membawa lebih dari dua juta penumpang setiap tahun dan menyumbang hampir dua miliar dolar Australia setiap tahun untuk ekonomi lokal Bali," jelasnya.
Faik menambahkan, selama bulan Maret lalu, pihaknya mencatat sebanyak hampir 30 ribu penumpang dan 257 penerbangan rute internasional terlayani di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Jumlah tersebut memang masih jauh dari angka sebelum pandemi, akan tetapi hal ini merupakan awal yang bagus bagi semua pihak saat ini yang tengah berupaya keras untuk mengembalikan kejayaan dunia penerbangan, khususnya penerbangan rute internasional.
"Dengan semakin bertambahnya rute internasional reguler yang kami layani, kami optimis hal tersebut akan berimplikasi positif dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang dan wisatawan mancanegara yang datang, sehingga dapat mendorong pemulihan kembali ekonomi dan pariwisata di Bali khususnya, dan Indonesia secara umum," pungkas Faik.
Advertisement