Transjakarta Buka Peluang Kerja Sama dengan APM untuk Hadirkan Bus Listrik

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyatakan kesiapan untuk menghadirkan bus listrik sebagai armada.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Apr 2022, 08:35 WIB
Bus listrik Transjakarta melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (4/11/2021). Layanan uji coba bus listrik Transjakarta berpelanggan rute Blok M-Balai Kota beroperasi lebih awal mulai pukul 05.00-21.30 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyatakan kesiapan untuk menghadirkan bus listrik sebagai armada.

Karena itu, pihaknya menyambut baik semua Agen Pemegang Merek (APM) yang ingin bekerja sama untuk menyediakan bus listrik.

Direktur Utama PT Transjakarta M Yana Adit mengatakan, pihaknya membuka selebar-lebarnya bagi APM yang ingin bekerja sama. Baik itu lokal ataupun dari luar.

"Tentu kami sangat menyambut baik kepada APM yang ingin bersama-sama dalam menghadirkan bus listrik baik merek lokal maupun luar. Kesempatan ini terbuka lebar," kata dia dalam keterangannya, Jumat (15/4/2022).

Dia menjelaskan, para APM yang ingin bekerja sama dengan Transjakarta, bisa mengajukan proposal dan akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Hal ini guna memastikan semua armada bus listrik nantinya telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang baik.

Yana menyebut, pihak Transjakarta penjajakan akan sesuai prosesnya. Jika sudah sesuai prosedur, maka bus listrik bisa segera mengaspal untuk melayani pelanggan.

"Kita akan jajaki semua prosesnya. Selanjutnya apabila telah sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku, maka kita bisa bermitra dan bus-bus listrik tersebut bisa mengaspal untuk melayani pelanggan," ungkap Yana.

Menurut dia, Transjakarta sejauh ini terus berupa memaksimalkan layanan dalam menghadirkan bus listrik sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mewujudkan program Jakarta Langit Biru.

 


Bisa Menurunkan Emisi

Adapun pengimplementasikan bus listrik diharapkan dapat menurunkan polusi suara dan emisi CO2 gas buang di Ibukota, Jakarta.

Yana menargetkan di tahun 2022 bisa mengoperasikan 100 unit. Dan diharapkan di tahun 2030 semua armada Transjakarta bisa menggunakan bus listrik.

"Target kami tahun ini bisa mengoperasikan sebanyak 100 unit dan diharapkan pada 2030 semua armada Transjakarta sudah menggunakan armada bertenaga listrik," kata Yana.

Sebagai informasi, Transjakarta secara resmi telah mengoperasikan bus listrik yang melayani rute Bundaran Senayan- Senen (1P) yang diresmikan secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo pada Selasa 8 Maret 2020.

 


Halte Transjakarta Akan Direvitalisasi

Sebanyak 46 halte Transjakarta akan direvitalisasi pada Jumat 15 April. Fasilitas yang dipastikan ada di setiap halte Transjakarta usai revitalisasi yaitu, musala dan toilet.

"Fasilitas lebih banyak, kami menyediakan toilet umum maupun musala di setiap halte," ujar Direktur Teknik dan Digital Transjakarta, Indrayana, Rabu malam 13 April 2022.

Dia menyampaikan, garis besar utama revitalisasi 46 halte Transjakarta yaitu memberikan rasa nyaman dan mengubah sudut pandang layanan fasilitas umum, kepada masyarakat.

Indra juga menyebutkan bahwa konsep halte yang akan direvitalisasi yakni konsep ruang terbuka. Meski halte-halte yang ada saat ini sudah mengusung konsep terbuka, namun pada revitalisasi ini, Pemprov DKI melalui BUMD PT Transjakarta ingin menguatkan konsep tersebut dengan tujuan agar masyarakat dapat beralih ke transportasi publik.

Kenyamanan layanan transportasi publik, juga ditujukan untuk para disabilitas.

"Kita jamin disabilitas terlayani dengan kondisi optimal, yang barangkali di beberapa halte lama belum bisa terlayani dengan baik," ujarnya.

 


Gelontorkan Rp 600 Miliar

Untuk merevitalisasi 46 halte, PT Transjakarta menggelontorkan anggaran Rp600 miliar. Dari jumlah halte yang akan direvitalisasi, 4 halte didesain dengan memiliki ciri khas yang ikonik, dan 4 halte terintegrasi dengan moda transportasi KRL, atau MRT.

"Ada 46 halte (direvitalisasi) terdiri dari 4 halte ikonik kemudian 4 halte terintegrasi kemudian sisanya ada 38 adalah halte halte biasa, baik halte ujung maupun halte transit dan lain-lain," ucap Indrayana.

Indrayana mengatakan, pelaksanaan revitalisasi dimulai pada Jumat 15 April.

Untuk 4 halte yang akan direvitalisasi dengan ciri khas yang ikonik yaitu Halte Dukuh Atas, Halte Sarinah, Halte Tosari, dan Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sedangkan 4 halte terintegrasi ada pada Halte Cawang-Cikoko, Halte Jatinegara, Halte Kebon Pala, dan Halte Juanda.

"Halte terintegrasi yang kita harapkan akan sangat bermanfaat bagi pelanggan baik pelanggan transjakarta termasuk juga nanti pelanggan MRT, LRT, maupun KRL yang akan melakukan perpindahan moda," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya