Liputan6.com, Laut Hitam - Kapal perang Rusia bernama Moskva tenggelam setelah terbakar. Faktor cuaca juga disebut menjadi penyebab. Kapal Moskva adalah salah satu ujung tombak invasi Rusia ke Ukraina.
Tenggelamnya kapal Moskva di Laut Hitam dinilai sebagai satu lagi kerugian di pihak Rusia setelah hantaman sanksi ekonomi dan mundurnya pasukan dari wilayah ibu kota Ukraina, Kyiv.
Baca Juga
Advertisement
Menurut laporan BBC, Jumat (15/4/2022), pemerintah Ukraina menyebut kapal itu dihantam roket, tetapi pihak Rusia menyebut pesawat itu terbakar. Seluruh kru juga berhasil dievakuasi ke kapal terdekat Rusia di Laut Hitam.
Saat itu, kapal sedang diderek menuju pelabuhan tujuan.
"Kapal kehilangan keseimbangannya karena kerusakan di lambung kapal saat kebakaran terjadi setelah amunisi meledak. Akibat laut yang mengombang-ambing, kapalnya tenggelam," demikian penjelasan Kementerian Pertahanan Rusia.
Kapal Moskva dibangun pada era Uni Soviet di tahun 1980-an. Kekuatan kapal ini termasuk 16 roket Vulkan anti-kapal dan sejumlah senjata anti-kapal selam dan anti-torpedo.
Berdasarkan laporan AP News, seorang pejabat militer AS berkata kapal perang Moskva berada sekitar 100 kilometer di selatan daerah Odesa milik Ukraina ketika kebakaran terjadi. Pihak AS juga tak bisa memverifikasi apakah kapal itu memang tenggelam akibat serangan Ukraina.
Kapal ini memiliki panjang 186 meter.
Pada konflik di Suriah, kapal ini turut digunakan untuk memberikan perlindungan laut bagi kapal Rusia. Selain itu, kapal itu juga digunakan untuk menunjang operasi Rusia saat mencaplok wilayah Crime dari Ukraina. Kapal ini menjadi sorotan pada awal invasi Rusia, sebab membuat pasukan Ukraina di Snake Island untuk menyerah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jejak Perang Rusia Ukraina di Kota Bucha dan Hostomel
Di Ukraina, Hostomel adalah salah satu dari sejumlah pinggiran kota yang menyenangkan di tepi barat laut Kiev. Namun, sekarang setelah penarikan pasukan Rusia, jalanan terpantau kosong dipenuhi dengan tiang listrik yang ambruk dan pagar yang hancur.
Banyak bangunan yang merupakan blok apartemen lima lantai kini mayoritas tidak lagi memiliki atap.
Selama sekelompok jurnalis berada di Hostomel, satu-satunya orang yang kami lihat adalah satu pria dan satu perempuan, setengah baya, yang menoleh ke arah bus pers dengan harapan di mata mereka.
Bandara Hostomel yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kiev adalah pusat di mana Antonov Airlines berada. Dikenal dengan pesawat kargonya, yang termasuk pesawat terbesar di dunia: Antonov An-225 "Mriya" memiliki arti "Mimpi." Demikian seperti dikutip dari laman DW Indonesia, Kamis (14/4).
Jalan menuju bandara telah rusak parah oleh serangan tembakan pasukan Rusia. Terdapat banyak peralatan militer Rusia yang hangus berserakan di bandara.
Yang tersisa dari satu-satunya An-225 "Mriya" adalah bagian hidung dan sayapnya, serta enam mesin. Bagian dalam pesawat besar yang terbakar itu terlihat melalui lubang menganga di tengahnya. Para jurnalis diperbolehkan untuk mengambil foto pemandangan yang luar biasa ini, tetapi tidak boleh terlalu dekat dengan puing-puingnya, karena bandara masih dipenuhi dengan peluru senapan mesin berat dan persenjataan yang belum meledak.
"Para ahli hanya akan dapat memeriksa pesawat dan menentukan penyebab kebakaran setelah area tersebut dibersihkan," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina, Denys Monastyrskiy, yang menemani kunjungan para jurnalis.
Monastyrskiy mengatakan penjajah Rusia menduduki bandara pada hari pertama serangan di Kiev, 24 Februari 2022. Belasan helikopter tempur Rusia terbang sangat rendah di atas reservoir Kiev, sehingga tidak terlihat oleh radar. Sebanyak 500 penerjun payung Rusia pertama kemudian mendarat di Hostomel.
"Pasukan Ukraina berhasil menembak jatuh enam helikopter musuh dalam pertempuran yang sangat brutal," kata Monastyrskiy, seraya menambahkan bahwa ratusan pasukan terjun payung tewas. Militer Ukraina menggunakan peluncur roket yang mampu memusnahkan salah satu unit elit pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dengan semua peralatannya.
Advertisement
Bala Bantuan Rusia
Monastyrskiy mengatakan Rusia kemudian mengirim bala bantuan besar-besaran sehingga mereka dapat merebut bandara dan kota. Tujuannya, kata menteri, adalah agar Hostomel berfungsi sebagai tempat pendaratan pasukan Rusia yang akan menaklukkan dan menduduki Kyiv. Namun, Ukraina telah meledakkan landasan pacu sehingga akhirnya dapat memaksa pasukan Rusia untuk mundur.
"Namun, Kyiv tidak keluar dari bahaya," kata Monastyrskiy. "Kami sedang mempersiapkan kemungkinan serangan baru."
Hostomel dan Bucha berbatasan langsung, hanya taman kota yang menandai batas administratif antara keduanya. Namun, perbedaannya sekarang sangat mencengangkan. Hanya satu minggu setelah Bucha dibebaskan dari invasi Rusia, ada kehidupan di kota itu lagi. Namun, di sini juga, gedung-gedung rusak, supermarket hancur, dan penghalang jalan adalah pengingat akan pertempuran baru-baru ini.
Sementara itu, banyaknya mayat yang bergelimpangan di jalanan Bucha masih segar dalam ingatan, tidak hanya bagi penduduk kota, tetapi juga bagi orang-orang di seluruh dunia.
Kuburan Massal
Andriy Nebytov dari Kepolisian Nasional, wilayah Kyiv, mengatakan kepada wartawan bahwa sejauh ini 40 orang telah ditemukan di sebuah kuburan massal di samping gereja. Seorang pegawai kotamadya mendapat izin dari pasukan Rusia untuk mengumpulkan jasad-jasad dari jalanan kota.
"Kami sekarang menyerahkan jasad-jasad itu kepada ahli forensik," kata Nebytov. "Banyak yang mengalami luka tembak di kepala atau di tubuh mereka. Kita dapat mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran dan ditembak dengan senapan mesin atau senapan sniper."
Kepolisian mengatakan, kecuali dua personel militer, yang tewas adalah warga sipil laki-laki dan perempuan dengan usia yang berbeda.
"Selain 40 jasad ini, lebih dari 400 jenazah dari seluruh wilayah Kyiv telah dibawa ke lembaga forensik," kata Nebytov. "Lebih dari 360 di antaranya berasal dari Bucha, Hostomel, dan Irpin."
Pembantaian di Bucha
Kremlin menyangkal semua rekaman jenazah yang tergeletak di jalan-jalan di Bucha, kuburan massal dan kesaksian para saksi yang mengerikan.
Dan TV negara memberi narasinya, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (7/4/2022).
Sejak bukti nyata kekejaman Rusia muncul dari pemukiman di sekitar Kiev, editor program telah berusaha keras untuk mendiskreditkan laporan tersebut sebagai rekayasa, kebohongan yang dibuat oleh Ukraina dan Barat.
Menghidupkan TV Rusia, selama berminggu-minggu sekarang, seakan-akan melangkah ke alam semesta paralel yang aneh di mana presenter mengkilap dan pakar berpakaian bagus mencatat "operasi militer khusus" yang sukses di Ukraina, tulis reporter BBC.
Tidak ada perang, hanya tentara Rusia yang heroik membela tanah air sambil berhati-hati untuk menghindari penargetan warga sipil.
Gambar-gambar mengerikan dari Bucha telah disiarkan, tetapi pemirsa diberitahu bahwa adegan mengerikan itu dipentaskan oleh pejabat Ukraina, dengan bantuan dari Barat.
"Ini dilakukan oleh para profesional, mungkin Inggris. Mereka yang terbaik di bidang operasi informasi," kata komentator Gevorg Mirzaryan.
Advertisement