100 Gerbang Masjid Nabawi Dibuka untuk Tarawih di Ramadhan 2022

Ibadah di Masjid Nabawi berjalan lebih optimal. Jemaah bisa ibadah tanpa social distancing ketat.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Apr 2022, 13:00 WIB
Jemaah haji di Masjid Nabawi, Madinah. Nurmayanti/Liputan6.com

Liputan6.com, Madinah - Ibadah Tarawih di Masjid Nabawi pada Ramadhan 2022 berjalan optimal. Aturan social distancing juga sepertinya telah dilonggarkan karena para jemaah bisa sholat tarawih tanpa jaga jarak. 

Pada awal Maret 2022, Arab Saudi memang telah mencabut sejumlah protokol kesehatan COVID-19. 

Berdasarkan laporan Saudi Gazette, Jumat (15/4/2022), ibadah sholat Tarawih digelar di aula masjid dan pekarangan. Pihak berwenang yang mengurus dua masjid suci berusaha agar bisa mengakomodasi jemaah sebanyak-banyaknya. 

Para jemaah bisa masuk melalui 100 gerbang Masjid Nabawi. Para petugas di masjid berusaha optimal agar aliran gerakan jemaah yang datang bisa mulus.

Bagian atas masjid juga digunakan untuk ibadah. Ketika berbagai tempat telah diisi, para jemaah dialihkan ke taman yang baru di bagian barat.

Pada foto di Masjid Nabawi yang beredar, ada jemaah yang pakai masker, tapi ada juga yang tidak.

Ada sekitar 200 ribu jemaah yang hadir di wilayah eksternal dari Masjid Nabawi selama sholat Tarawih. Pihak masjid menyediakan layanan sprinkler fans agar suasana sejuk, serta 1.209 pancuran air di berbagai lokasi.

Totalnya, ada 3.200 petugas yang membantu para jemaah. Mereka termasuk petugas temporer dan musiman dari agensi kerja untuk membantu para jemaah.

Ada pula wilayah khusus bagi jemaah dengan disabilitas dekat gerbang-gerbang masjid.

Para petugas di area masjid bergerak secara disiplin untuk menyalakan lampu, membuka payung, kubah (dome), dan AC dengan tepat waktu. Itu dilaakukan agar para jemaah bisa beribadah dengan aman, nyaman, dan khidmat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pramuka Arab Saudi Aktif Lagi di Masjidil Haram

Ribuan jemaah melakukan tawaf dan memadati sekitar Kakbah di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2019). Kondisi Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji kian dipadati jemaah dari berbagai negara. (Photo by FETHI BELAID / AFP)

Sementara, pramuka muda di Masjidil Haram kembali bertugas setelah dua tahun hiatus karena pandemi COVID-19. Para pemuda berusia di bawah 17 tahun itu kini kembali aktif membantu para jemaah di Masjid Agung tersebut.

Dilaporkan Arab News, Selasa (12/4), para pramuka tahun ini adalah anak laki-laki berusia 17 tahun ke atas yang dibina oleh Departemen Pendidikan Mekkah. Penugasan mereka di Masjidil Haram juga direstui oleh Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci dan Pasukan Keamanan Khusus Mekkah.

"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan para anak-anak untuk menjadi individu-individu yang baik yang berkontribusi untuk membangun masyarakat di masa depan," ujar Ziad Qaader, kepala departemen aktivitas pramuka dari Departemen Pendidikan Mekkah.

Grup pramuka ini dibagi menjadi tiga tahap: dasar (elementary), menengah (intermediate), dan atas (high). Jumlah anggotanya disebut naik setiap tahun.

Ada lebih dari 160 pemimpin pramuka yang bergabung dengan Departemen Pendidikan Mekkah yang telah dilatih dan mendapat kualifikasi untuk memimpin unit mereka.

Saat bertugas di Masjidil Haram, mereka terbagi menjadi dua grup. Yang pertama disebar di berbagai area Masjidil Haram dan juga mendistribusikan makanan iftar yang berasal dari lembaga-lembaga amal yang telah mendapat approval.

Grup kedua bekerja usai sholat Maghrib hingga Tarawih selesai. Mereka bertanggung jawab untuk memandu para jemaah ke lokasi-lokasi sholat yang telah ditentukan, serta memastikan agar ibadah di Masjidil Haram berjalan lancar.


Kemenag: Alhamdulillah Calon Jemaah Haji Indonesia Bisa Berangkat Tahun Ini

Umat Muslim berdoa selama bulan puasa Ramadhan di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah (9/4/2022). Arab Saudi mengatakan pada Sabtu (9/4) mengizinkan satu juta jemaah untuk melaksanakan ibadah haji 1443 H. (AFP/Abdel Ghani Bashir)

Kerajaan Arab Saudi secara resmi mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 H dengan total jemaah mencapai 1 juta orang. Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia menyambut positif atas pengumuman terbaru dari otoritas Saudi ini.  Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukur atas adanya kepastian keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini.

"Syukur alhamdulillah, jemaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu jemaah haji di tanah air," ujar Menag dalam siaran pers, Minggu (10/4).

Menag mengatakan, batalnya pemberangkatan jemaah haji Indonesia dalam dua tahun terakhir telah menyebabkan kerinduan mendalam jemaah Indonesia untuk ke Tanah Suci. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang memberi kesempatan tahun ini bagi jemaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji," tuturnya.

Pria yang akrab disapa GusMen ini menegaskan bahwa berapapun kuota yang diberikan, Indonesia siap menyelenggarakan haji. Sebab, persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan selama ini.

"Kita akan optimalkan berapapun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap," tegasnya.

"Kita siap dan akan lakukan persiapan sebaik mungkin untuk memastikan jemaah terlayani dengan baik," lanjutnya. 


DPR Minta Kemenag Lobi-Lobi

Umat Muslim berkumpul untuk berdoa selama bulan puasa Ramadhan di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah (9/4/2022). Arab Saudi mengatakan pada Sabtu (9/4) mengizinkan satu juta jemaah untuk melaksanakan ibadah haji 1443 H. (AFP/Abdel Ghani Bashir)

Arab Saudi telah mengumumkan membuka 1 juta jemaah haji tahun ini. Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily Komisi VIII meminta Kemenag berjuang dengan melakukan berbagai lobi agar kuota haji Indonesia besar.

“Yang patut untuk diupayakan Pemerintah Indonesia agar menambah kuota adalah dengan melakukan lobby kepada pemerintah Arab Saudi agar kuota negara lain yang tidak termanfaaatkan untuk dapat dialokasikan untuk jamaah haji Indonesia,” kata Ace saat dikonfirmasi, Sabtu (9/4).

Ace menyebut semakin banyak kuota haji Indonesia maka semakin baik, mengingat antrean haji Indonesia sangat lama sampai puluhan tahun.

“Ikhtiar ini sebagai upaya kita untuk semakin memperkecil antrean calon jemaah haji kita yang sangat panjang,” kata dia.

Politkus Golkar itu juga meminta Kemenag segera menindaklanjuti pengumuman Saudi tersebut dengan memastikan jumlah kuota jemaah haji Indonesia yang bisa ke tanah suci.

“Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan teknis terutama yang penting adalah kepastian alokasi kuota bagi muslim Indonesia. Kementerian Agama harus segera memastikan berapa jumlah pasti yang diberikan bagi Indonesia karena menyangkut dengan persiapan anggaran yang akan dibebankan kepada setiap jamaah haji,” kata dia.

Politikus Golkar itu menyebut besarnya biaya haji akan bergantung pada jumlah kuota haji Indonesia. “Kami Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) saat ini akan segera menetapkan Bipih (biaya yang disetorkan setiap jamaah) berdasarkan atas jumlah kuota,” katanya.

“Penyusunan Bipih ini akan dihitung berdasarkan atas kebutuhan tiket pesawat, akomodasi, konsumsi dan transportasi di Arab Saudi dan dalam negeri, dan keperluan jamaah lainnya yang dibutuhkan para jamaah,” kata dia.

Selain itu, kata Ace, Pemerintah Indonesia harus segera mendata calon jemaah haji yang akan diberangkatkan sesuai dengan persyaratan di bawah usia 65 tahun dan dipastikan mereka telah mendapatkan vaksin yang diakui Pemerintah Arab Saudi.

“Yang sangat penting juga Kementerian Agama harus dapat menjelaskan kepada calon jemaah haji di atas usia 65 tahun yang seharusnya berangkat tahun ini agar mereka tidak kecewa. Jumlah calon jemaah haji di atas 65 tahun cukup banyak. Bahkan jika diperlukan Pemerintah Indonesia melakukan lobby kepada Pemerintah Arab Saudi agar ada relaksasi tentang usia ini,” jelasnya.

infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya