Liputan6.com, Garut - Belasan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) asal Garut, Jawa Barat meretas asa menembus pasar negeri jiran Malaysia dalam waktu dekat. Besarnya jumlah populasi warga Indonesia di sana, menjadi pasar potensial untuk digarap.
Kepala Bidang (Kabid) P2KP Disperindag ESDM Garut, Ratu Ayu Dinar Wira Pertiwi, mengatakan kegiatan Business Matching antara IKM Garut dan pelaku importir negeri Malaysia, cukup potensial mempromosikan produk Garut di negeri jiran.
“Produk-produk IKM Kabupaten Garut ini bisa diekspor ke Malaysia dan juga bisa mendunia," ujar di beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, kegiatan itu diharapkan mampu menjembatani dua pihak yang saling membutuhkan, agar duduk bersama merencanakan rencana bisnis ke depan, dalam upaya menyerap sebanyak mungkin produk IKM.
“Nanti bisa meningkatkan tidak hanya pendapatan mereka tapi juga perekonomian di Kabupaten Garut,” kata dia.
Atase Perdagangan Kuala Lumpur, Kemendag RI, Deden Muhammad Fajar Shiddiq menyatakan, sejak lama pangsa pasar Malaysia merupakan pasar potensial bagi produk IKM Indonesia.
Saat ini ada sekitar dua setengah sampai tiga juta Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja ataupun tinggal di Malaysia, sehingga cukup kental dengan budaya Indonesia termasuk soal makanan.
“Ini merupakan suatu pasar yang wajib dibidik oleh para pelaku usaha IKM, khususnya dari Kabupaten Garut,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Potensi Cuan Besar
CEO Ananda Lestari Maju SDN BHD Malaysia, Datuk Diraja Dimyani, mengakui sejak lama beberapa produk dari Indonesia seperti makanan dan minuman sudah familiar di pangsa pasar Malaysia.
Sebut saja produk keripik pisang, keripik usus, hingga dodol Garut berpotensi mengikuti jejak produk sebelumnya, untuk merasakan pangsa pasar negara serumpun Melayu tersebut.
“Kita sering bawa dalam jumlah besar, juga permintaan sangat tinggi,” kata dia.
Ia mencontohkan produk makanan dalam kemasan baso aci (Boci) asal Garut, laku keras di negeri penyanyi Siti Nurhaliza tersebut, hingga mampu mengirimkan barang dalam jumlah yang banyak ke sana.
“Puncaknya di tahun lalu kalau gak salah bisa sampai sepuluh ribu sampai sebelas ribu pieces,” ujar dia bangga.
Ridwan Fauzi, salah seorang peserta business matching, sekaligus pemilik snack ‘Lele Gokil’, mengaku antusias mengikuti acara itu. Menurutnya, sudah saatnya produk lokal Garut naik kelas hingga luar negeri.
“Tentu saja ini akan bisa meningkatkan taraf hidup dan juga kesejahteraan bagi para pelaku UMKM,” ujar dia.
Advertisement