Pelita Air Diklaim Punya Keselamatan Penerbangan di Atas Rata-Rata

Pelita Air Service dikabarkan telah siap masuk bisnis penerbangan berjadwal.

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Apr 2022, 14:00 WIB
PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Pelita Air Service dikabarkan telah siap masuk bisnis penerbangan berjadwal. Ini jadi langkah awal Pelita bersaing dengan maskapai penerbangan komersil di dalam negeri.

Pengamat Penerbangan Gatot Raharjo menyampaikan ada hal yang bisa jadi keuntungan bagi Pelita Air Service ketika masuk penerbangan komersial berjadwal. Yakni, pada aspek keselamatan yang diterapkan Peluta Air sebelumnya.

Diketahii, maskapai anak usaha Pertamina ini sebelumnya merupakan layanan penyewaan pesawat. Kemudian, digunakan juga untuk mendukung logistik Pertamina.

"Sebagai maskapai yang berangkat dari jenis usaha tidak berjadwal, PAS mempunyai satu keuntungan yang dapat dinikmati oleh penumpang jika hal tersebut dipertahankan. Keuntungan itu adalah dalam hal keselamatan penerbangan," kata Gatot dalam keterangannya, Sabtu (16/4/2022).

Ia menilai, maskapai penerbangan tidak berjadwal atau charter, sebagian besar budaya keselamatannya berada di tataran atas. Berarti Pelita Air juga memiliki standar keselamatan yang tinggi.

"Hal ini karena selain diawasi dan dikendalikan oleh otoritas penerbangan setempat, maskapai ini juga akan selalu diaudit oleh penyewanya yang biasanya adalah perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang pertambangan, oil & gas dan lain-lain," katanya.

"Auditnya menyeluruh, mulai dari aspek manajemen, sdm, hingga operasional dan perawatan pesawat. Tujuannya tentu saja untuk melindungi kepentingan perusahaan penyewanya tersebut misalnya melindungi karyawannya dari kecelakaan," imbuh dia.

Gatot memandang jika budaya keselamatan penerbangan sebagai maskapai carter ini bisa dipertahankan oleh Pelita saat menjadi maskapai berjadwal, tentu akan sangat menguntungkan bagi penumpang. Alasannya karena akan mendapatkan maskapai yang tingkat keselamatannya tinggi.

 


Prinsip Penerbangan

PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

Secara umum, kata dia, keselamatan penerbangan semua maskapai penerbangan haruslah sama. Karena dalam penerbangan terdapat prinsip yang tidak bisa diubah dan dibolak-balik urutannya. Yang pertama adalah keselamatan, kedua keamanan dan ketiga pelayanan.

Artinya, keselamatan adalah kewajiban atau mandatory bagi setiap maskapai penerbangan. Aturan-aturan keselamatan seluruh penerbangan di dunia semua sama dengan mengacu pada aturan dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

"Namun sama bukan berarti selalu setara. Hal tersebut karena ada pengaruh banyak hal, salah satunya adalah budaya keselamatan yang dikembangkan di maskapai masing-masing," terangnya.

Mengutip Profesor Patrick Hudson dari Centre for Safety Science, Leiden University, ada lima tingkatan budaya keselamatan di maskapai penerbangan. Yakni berturut-turut dari tingkat bawah hingga atas adalah tingkat pathology, reactive, calculative, proactive dan generative.


Perjalanan Pelita Air

PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

Gatot menyebut Pelita Air sebagai maskapai penerbangan baru tapi lama. Alasannya PAS telah hadir di Indonesia sejak tahun 1963 sebagai bagian unit usaha Pertamina. Kemudian 1970 dipisah menjadi perusahaan tersendiri di bawah Pertamina dengan jenis usaha adalah maskapai penerbangan tidak berjadwal.

Lalu, pada 2021 - 2022 ini PAS mengurus Surat Izin Usaha Angkutan Udara (SIUAU) dan air opertor certificate (AOC) baru. Serta memastikan diri menambah jenis usaha yang lain yaitu sebagai maskapai penerbangan berjadwal.

"Jadi bisa dikatakan, ini maskapai baru tapi lama," katanya.

Belakangan, Pelita Air Service (PAS), ramai diperbincangkan lagi, terutama pada saat kedatangan dua pesawat Airbus A320 di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin, 11 April 2022 lalu.

Dalam siaran pers-nya, maskapai yang merupakan anak perusahaan dari BUMN Pertamina ini memastikan telah siap mengembangkan bisnis dan memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight).


Dendy Kurniawan Jadi Dirut Pelita Air, Mantan Bos Bukalapak Jadi Komut

PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

 PT Pelita Air Service resmi mengumumkan pengangkatan Dendy Kurniawan sebagai Presiden Direktur. Perseroan juga mengangkat mantan CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin selaku Komisaris Utama.

Pengumuman jajaran direktur dan komisioner baru ini dikeluarkan pada laman www.pelita-air.com/web/outboard, Selasa (12/4/2022).

Dendy Kurniawan sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Indonesia AirAsia. Sementara Rachmat Kaimuddin kini bergabung dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Dengan bergabungnya Dendy Kurniawan sebagai Presiden Direktur, jajaran direksi Pelita Air Service kini juga diisi oleh Muhammad S Fauzani selaku Direktur Keuangan dan Umum, serta Affan Hidayat sebagai Direktur Produksi.

Sementara Rachmat Kaimuddin selaku Komisaris Utana akan membawahi Michael F Umbas dan Marsma Mohammad Tony Harjono selaku Komisaris Pelita Air.

Infografis 9 Maskapai Penerbangan Nasional Tak Lagi Mengudara (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya