Menyesal Pernah Tolak Real Madrid? Ini Komentar Pelatih Juventus Massimiliano Allegri

Juru taktik berkebangsaan Italia tersebut diketahui menolak pekerjaan Real Madrid musim panas lalu dan memutuskan untuk kembali ke Juventus dan menandatangani kontrak empat tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2022, 13:30 WIB
namun sayang, prestasi terbaiknya di kompetisi Eropa atau Liga Champions hanyalah dua kali menjadi runner-up yaitu pada 2014/2015 dan 2016/2017. (AP/Alessandro di Marco)

Liputan6.com, Jakarta Massimiliano Allegri menegaskan dia tidak menyesal tentang keputusannya untuk menolak pekerjaan di Real Madrid. Dia lebih memilih untuk kembali ke Juventus. 

Penegasan itu diungkap Allegri saat menghadap media menjelang pertandingan Serie A melawan Bologna yang akan dilangsungkan di Stadion Allianz, Sabtu (16/4/202). 

Juru taktik berkebangsaan Italia tersebut diketahui menolak pekerjaan Real Madrid musim panas lalu dan memutuskan untuk kembali ke Juventus dan menandatangani kontrak empat tahun. 

“Tidak sama sekali. Saya senang bisa kembali ke sini,” jelas Allegri dilansir dari Football Italia, Jumat (15/4/2022). 

“Putra saya yang berusia 10 tahun tinggal di sini di Turin dan ini adalah alasan lain dia memutuskan untuk kembali. Saya ingin bekerja lagi dengan Juventus dan membuat empat tahun yang baik, membangun sesuatu yang berarti,” tambahnya. 

“Saya tidak menyesal. Saya beruntung dan saya bekerja di level yang baik. Saya telah mengambil banyak kepuasan dan saya berharap lebih banyak akan datang bersama dengan klub,” ucap juru taktik berusia 54 tahun itu. 


Kejuaraan Eropa

Hasil ini membuat pasukan Massimiliano Allegri untuk sementara keluar dari zona degradasi dan duduk di posisi ke-12 dengan lima poin dari lima laga. (AP/Tano Pecoraro)

Pada kesempatan yang sama, dia diminta pendapat mengenai sepak bola Italia karena hanya satu tim dengan Roma di kompetisi Eropa. 

“Tampaknya semua masalah Italia telah diselesaikan setelah Euro, tetapi banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Pikiran saja pendapatan sepak bola Italia dibandingkan dengan Liga Premier,” jelas Allegri.

“Ketika klub keluar dari Eropa atau tim nasional tidak lolos ke Piala Dunia, semua masalah muncul. Tetapi masalah tidak keluar dalam sehari, mereka selalu ada di sana,” tambahnya. 

“Sayangnya, tidak ada yang mau menghadapi mereka di Italia. Kita perlu mengambil arah, yang mungkin benar atau salah, tetapi kita tidak bisa tahu sampai kita memutuskan,” ucap juru taktik asal Italia itu. 

“Di Italia kami tidak suka melakukannya. Saya senang untuk Roma dan maaf untuk Atalanta. Kami harus mencoba berbuat lebih banyak dari musim depan, tetapi tidak hanya satu masalah,” pungkasnya. 


Prestasi Gemilang Allegri

Allegri menjadi salah satu pelatih tersukses di Italia setelah memenangkan 11 trofi selama lima tahun pertamanya di Turun antara 2014 dan 2019. 

Dia juga berhasil mencapai Final Liga Champions sebanyak dua kali, tetapi kalah dari Barcelona (2015) dan Real Madrid (2017). 

Penulis: Jesslyn Koesman


Peringkat

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya