Gunung Merapi 10 Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar Sejauh 1.800 Meter

Terhitung mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 10 kali.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 16 Apr 2022, 12:56 WIB
Lava pijar mengalir dari kawah Gunung Merapi di Yogyakarta, Sabtu (23/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengeluarkan 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 300-500 meter pada Sabtu (23/1) pagi. (AFP/Agung Supriyanto)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar pada Sabtu (16/4/2022). Terhitung mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 10 kali.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, guguran lava pijar Gunung Merapi meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.800 meter atau 1,8 km ke arah barat daya.

Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 31 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-26 MM selama 29-123 detik, dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-33 MM selama 5.1-11 detik.

Seperti dikutip dari Antara, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200-300 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi pada Sabtu pagi.

Sementara pada Jumat (15/4/2022) malam dari pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi juga delapan kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya. Jarak luncur guguran lava pijarnya maksimum 1,7 km.

Berdasarkan hasil analisis morfologi dari 1 sampai 7 April 2022 pada kubah barat daya Merapi tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah dan pada kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Menurut BPPTKG, selama periode itu volume kubah lava di barat daya tercatat 1.672.000 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

 


Status Gunung Merapi Masih Level III

Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang teramati dari Yogyakarta (7/1/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat sebanyak 19 kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi di daerah istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. (AFP/Agung Supriyanto)

Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, demikian Hanik Humaida.

Infografis Rentetan Awan Panas dan Lava Pijar Gunung Merapi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya