5.825 Hoaks Seputar Covid-19 Tersebar di Medsos, Simak Rinciannya

Sebanyak 5.825 hoaks seputar Covid-19 beredar di media sosial

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Apr 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar vaksin Covid-19 masih menjadi permasalahan dalam upaya memeperluas jangkauan vaksinasi, kondisi ini diperparah dengan semakin beragamnya informasi palsu yang disebar dan jumlahnya terus bertambah.

Bertambahnya sebaran hoaks ini dapat membuat masyarakat khawatir terhadapai vaksinasi Covid-19, sehingga proses pemerataan vaksin untuk meningkatkan kekebalan dari penularan Covid-19 bisa terhambat.

Dengan banyaknya hoaks seputar vaksin Covid-19 yang beredar, masyarakat harus jeli memastikan informasi yang benar dan salah, agar tidak menjadi korban informasi palsu.

Dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebanyak 2.800 hoaks seputar Covid-19 beredar di media sosial, dengan temuan sebanyak 490 unggahan, hingga Sabtu (16/4/2022).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sebaran Hoaks

Hoaks vaksin Covid-19 terbanyak tersebar di Facebook sebanyak 2.598 unggahan. Twitter menempati urutan terbanyak kedua, dengan sebaran hoaks seputar vaksin Covid-19 mencapai 112 unggahan.

YouTube menjadi tempat sebaran hoaks seputar vaksin Covid-19 ketiga, sebanyak 43 hoaks tersebar lewat aplikasi berbagi video tersebut. Berikutnya adalah TikTok, dengan sebaran hoaks mencapai 23 unggahan.

Kominfo pun terus melakukan tidakan terhadapa hoaks seputar vaksin Covid-19 tersebut, pada periode yang saman sebanyak 2.797 hoaks seputar vaksin telah dihapus.

 


Imbauan Tidak Sebar Hoaks

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate mengimbau, masyarakat untuk tidak menyebarkan berita palsu atau hoaks terkait vaksin COVID-19.

Johnny memastikan, pihaknya akan terus menangkal disinformasi dan hoaks tentang Covid-19 yang beredar di tengah masyarakat.

"Kominfo tentu terus melakukan berbagai upaya menangkal disinformasi dan hoaks yang bergulir di tengah masyarakat. Berdampingan dengan hal tersebut, kami harapkan warga juga bijak menyikapinya. Pastikan mengambil informasi dari sumber terpercaya, jangan meneruskan berita yang keliru," kata Johnny dilansir dari Antara, Minggu (9/1/2022).

Menurut Johnny, pemerintah menyarankan masyarakat untuk dapat melengkapi penerimaan vaksin COVID-19 dan bersiap untuk menerima vaksin booster.

"Kita membutuhkan kekebalan kelompok di seluruh Indonesia. Ini harus dicapai bersama," ucap Johnny.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya