Liputan6.com, Jakarta - Dagangan merilis Dagangan Impact Report 2021, laporan tentang berbagai bentuk dampak positif yang telah diciptakan oleh startup tersebut terhadap masyarakat dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dalam laporan ini juga memuat kerangka keberlanjutan yang diterapkan pada operasional bisnis Dagangan, sesuai dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dari PBB.
Advertisement
Melalui keterangan persnya, startup e-commerce itu mengatakan bahwa mereka akan terus memastikan bisnis yang dijalankannya memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat, terutama di daerah rural atau pedesaan.
"Meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas Dagangan dalam menjalankan bisnis," kata Maha Willy Chandra, Co-Founder dan Chief Operating Officer Dagangan, dikutip Senin (18/4/2022).
Willy pun mengatakan, perusahaan bakal selalu memastikan bahwa apa yang mereka lakukan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.
"Dalam Laporan Dampak yang kami rilis hari ini, kami memberikan gambaran mengenai pencapaian bisnis Dagangan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dari PBB," imbuh Willy.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berkelanjutan
Perusahaan mengungkapkan, dari 17 tujuan di TPB PBB, Dagangan mengklaim secara aktif merealisasikan beberapa di antaranya.
Usaha ini termasuk untuk mengurangi kemiskinan, memperjuangkan kesetaraan gender, menciptakan lapangan kerja yang layak demi pertumbuhan ekonomi, mengatasi kesenjangan lewat inovasi, serta berkontribusi dalam penanganan isu perubahan iklim.
Menurut Willy "Berkelanjutan" merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang Dagangan lakukan selama ini.
"Kami berusaha agar segala sesuatu yang kami lakukan dapat memberi dampak positif secara berkelanjutan, termasuk kepada pengguna, karyawan,investor, dan masyarakat secara umum," ujarnya.
Dalam keterangannya, hingga saat ini, Dagangan sudah menjangkau lebih dari delapan ribu desa di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Perusahaan mengklaim, lebih dari 25 ribu masyarakat, baik pembeli eceran, pemilik warung, maupun pelaku UMKM kini memiliki akses ke produk-produk berkualitas, yang dijual melalui platform Dagangan dengan harga terjangkau.
Hal ini disebut turut mendukung para pemilik warung sehingga mereka berhasil meningkatkan pendapatannya hingga 60 persen sejak berbelanja barang melalui aplikasi Dagangan.
Advertisement
Dukungan ke Program Pemerintah
Aaron Nio, Senior Investment Associate, Monk's Hill Ventures mengatakan, tim Dagangan telah menciptakan rantai pasok yang lebih efisien untuk menghadirkan produk dan layanan kepada 80 persen masyarakat Indonesia yang berada di kota tingkat 3 dan 4.
"Kami senang dapat terus menjadi mitra dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ekonomi digital yang lebih terintegrasi serta inklusif di Indonesia," kata Nio.
Dedi Kuswandi, Kepala Bagian/Koordinator Evaluasi dan Pelaporan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, juga mengapresiasi dukungan dari Dagangan, terhadap program-program pemerintah.
"Seperti saat membantu pendistribusian minyak goreng ke masyarakat pedesaan di beberapa wilayah beberapa waktu lalu," kata Dedi.
Fokus di Wilayah Rural
Didirikan tahun 2019, Dagangan merupakan startup e-commerce yang fokus melayani masyarakat di wilayah rural, dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari kebutuhan primer hingga kebutuhan harian lainnya secara grosir dan eceran melalui aplikasi.
Dagangan bertujuan menjadi solusi bagi masyarakat di pedesaan agar dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan cara yang lebih mudah, cepat, dan terjangkau.
Startup e-commerce ini menerapkan model operasional hub-and-spoke. Artinya, perusahaan menyediakan pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro warehouse (hub) di berbagai titik di wilayah pedesaan, sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien.
Model operasi ini juga memungkinkan produsen-produsen besar untuk menjangkau wilayah rural yang sebelumnya sulit dilakukan karena keterbatasan logistik.
(Dio/Ysl)
Advertisement