Liputan6.com, Jakarta Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU atau Asosiasi Pesantren NU DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki mengatakan, di momentum Ramadhan kali ini, perlu mengenal sosok Habib Munzir Al Musawa.
Menurut dia, Habib Munzir Al Musawa merupakan sosok ulama yang alim dan menaruh perhatian tinggi terhadap pentingnya berdakwah dengan cara-cara yang bijak.
Di mana, dakwah merupakan medium untuk mengajak umat pada kebajikan harus berpedoman pada garis-garis yang sejalan dengan kebaikan, yang mengedepankan kasih sayang dan menjaga persatuan.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut disampaikannya dalam Talkshow Inspirasi Ramadhan yang diadakan oleh BKN PDIP, pada hari Sabtu (16/4/2022).
"Habib Munzir hidupnya singkat, tapi beliau sudah meninggalkan sebuah legacy, warisan yang luar biasa untuk kehidupan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, tentang dakwah islam yang lembut, yang sejuk yang penuh kasih sayang, yang menjaga betul dan merawat kebangsaan ini," kata KH Rakhmad.
Dia mengungkapkan, keberhasilan Habib Munzir dalam menyampaikan ajaran-ajaran islam adalah untuk menciptakan kemaslahatan, terutama dalam hal mengajak umat pada kebaikan, menyampaikan nasihat atau pesan dengan tujuan memberikan manfaat, maka metode yang santun amat mutlak diperlukan.
Lebih lanjut, menurutnya, metode Habib Munzir dalam berdakwah adalah dengan meyebarkan cinta dan kasih sayang Allah SWT yang membuat hati pendengar sejuk.
"Dakwahnya itu tidak lain tidak jauh dari urusan bagaimana memuliakan, bagaimana mengejawantahkan nilai-nilai kasih sayang agama Islam, dan teladan, cintah kasih dan Rahmatan Lil ‘Alamin," jelas KH Rakhmad.
Sosok yang Sederhana
KH Rakhmad juga menjelaskan, Habib Munzir adalah sosok yang sangat sederhana. Seperti saat awal berdakwah, yang bersangkutan kerap naik angkutan umum, mulai berdakwah dengan mengunjungi rumah-rumah.
Habib Munzir juga kerap berbaur dengan masyarakat dan memberi mereka jalan keluar dalam segala permasalahan.
"Dakwahnya dari naik angkot ke angkot, di tasnya isi kitab semua, apa yang diajarkan? Islam yang penuh Rahmatan Lil ‘Alamin, keteladanan Nabi Muhammad SAW," jelas dia.
KH Rakhmad juga menuturkan, Habib Munzir semakin dikenal setelah beliau mendirikan Majelis Rasulullah pada tahun 1998 yang merupakan misi mulia, karena ia menjadi jembatan untuk menciptakan keseimbangan dalam hidup.
Harapannya semua jemaahnya bisa meniru dan mencontoh Rasulullah SAW dan menjadikannya sebagai panutan hidup.
"Hadirnya majlis Rasulullah di tahun 98, kita sedang di era reformasi, negara ini sedang luluh lantah masalah politik, kebangsaan kita lagi di uji, Majelis Rasulullah hadir," kata dia.
Advertisement
Membawa Kesejukan
KH Rakhmad juga mengungkapkan, Majelis Rasulullah berawal dari segelintir orang yang melakukan kegiatan ibadah, berdzikir serta membawa shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Karena sikap kesalehan Habib Munzir, Majelis Rasulullah ini cepat tersebar dan di kenal masyarakat luas. Seiring berjalannya waktu, jamaah Majelis Rasulullah sudah mencapai jutaan orang dari seluruh pelosok Indonesia, dan memusatkan pengajiannya di Masjid Raya Almunawar Pancoran, Jaksel.
Jamaah Majelis Rasulullah ini berkembang pesat lantaran ajaran-ajaran yang di kembangkan Habib Munzir, adalah ajaran Islam yang penuh kasih sayang dan senantiasa memberikan kesejukan.
"Ketika jumlahnya ribuan apakah mengundang chaos? Apakah membuat sesuatu yang panas di tengah bangsa kita? Tidak. Tapi memberikan kesejukan," pungkasnya.