Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Hybrid Selayar di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT PLN (Persero), PT Bakrie Power, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Dipa Jaya Sejahtera dan PT Syntek Otomasi Indonesia.
Advertisement
Direktur Utama PT Bakrie Power, Dody Taufiq Wijaya mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mengerjakan proyek pembangkit listrik berbasis EBT di Indonesia.
Dia berharap kelak akan banyak proyek-proyek EBT dalam skala lebih besar yang dibangun di tanah air.
“Kami berharap akan ada semacam efek domino dari proyek pionir ini, dan dapat diikuti pembangkit sejenis di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik luar biasa bagi para investor dan technology provider. Pada akhirnya, proses ini akan membantu percepatan terciptanya ekosistem EBT yang ideal di Indonesia,” jelasnya, Sabtu (16/4/2022).
Dody menyatakan, PLTS Hybrid Selayar merupakan proyek penting yang menandai dimulainya era konversi pembangkit diesel ke pembangkit renewable yang lebih bersih.
Dalam hematnya, masih ada ratusan pembangkit listrik bertenaga diesel di Indonesia yang kini dioperasikan PLN.
“Ini menjadi potensi amat besar untuk dapat dikonversi menjadi pembangkit EBT, seperti yang kami lakukan di PLTS Hybrid Selayar ini,” imbuh Dody.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN, Adi Priyanto menyampaikan, pembangunan PLTS ini diharapkan menjadi trigger pengembangan inovasi dalam peningkatan mutu pelayanan kelistrikan, khususnya di daerah kepulauan.
“Pembangunan PLTS yang merupakan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) adalah wujud komitmen PLN dalam memasuki transisi energi menuju energi hijau,” kata Adi.
Detail PLTS
GM PLN Wilayah Sulselbar, Awaluddin Hafid mengungkapkan, PLTS Hybrid Selayar berkekuatan 1,3 Mega Watt Peak (Mwp) ini merupakan yang terbesar dan tercanggih di Sulawesi Selatan.
Menurutnya, PLTS Hybrid yang dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (ha) ini menelan investasi sebesar Rp 39,5 miliar.
Awaluddin menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan membangun PLTS jenis yang sama di empat kecamatan di Kepulauan Selayar, yakni Kecamatan Pasilambena, Pasimasunggu, Takabonerate, dan Kecamatan Pasimarannu.
“Kami berharap, di samping memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, PLTS Hybrid ini juga menjadi sarana pendukung kemajuan pariwisata, serta mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat Kepulauan Selayar,” katanya.
Sementara, Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Basli Ali menyampaikan, pembangunan jaringan listrik tenaga surya ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat Kepulauan Selayar.
“Kehadiran PLTS ini akan menambah semangat dan kepercayaan diri kami selaku pemerintah kabupaten dalam melaksanakan pembangunan ekonomi," ucapnya.
Advertisement