Liputan6.com, Jakarta - PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mencatat kinerja positif sepanjang 2021. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk mencatat penjualan Rp 13,64 triliun pada 2021. Penjualan tumbuh 12,60 persen dari periode 2020 sebesar Rp 12,12 triliun.
Penjualan itu dikontribusikan dari penjualan barang beli putus Rp 13,50 triliun, naik 12,43 persen dari periode 2020 sebesar Rp 12,01 triliun. Penjualan konsinyasi Rp 730,08 miliar pada 2021, atau naik 12,76 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 647,46 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Beban pokok penjualan barang beli putus Rp 11,35 triliun pada 2021, naik 11,92 persen dari periode sama tahun sebelunnya Rp 10,14 triliun.
Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 2,28 triliun pada 2021. Laba kotor itu tumbuh 16,07 persen dari periode 2020 sebesar Rp 1,97 triliun. Laba usaha naik 58,17 persen menjadi Rp 516,59 miliar pada 2021. Laba usaha tersebut pada 2020 sebesar Rp 326,59 miliar.
Dengan melihat kinerja itu, perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp 211,51 miliar pada 2021. Laba tersebut tumbuh 249,73 persen dari periode 2020 sebesar Rp 60,47 miliar.
Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 47,44 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,57.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Total Ekuitas
Total ekuitas Rp 2,26 triliun pada 2021. Ekuitas tersebut naik 10,30 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,05 triliun.
Total liabilitas Rp 6,23 triliun pada 2021. Liabilitas itu naik 12,17 persen dari 2020 sebesar Rp 5,56 triliun. Total aset naik 11,67 persen menjadi Rp 8,50 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,61 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 66,94 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 110,12 miliar.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 14 April 2022, saham CSAP stagnan di posisi Rp 510 per saham. Saham CSAP berada di level tertinggi Rp 515 dan terendah Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan 86 kali dengan volume perdagangan 7.035. Nilai transaksi Rp 355,2 juta.
Advertisement
IHSG Menguat 0,34 Persen pada 11-14 April 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada periode 11-14 April 2022. Penguatan IHSG ini juga didukung dari aksi beli investor asing.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, 15 April 2022, IHSG naik 0,34 persen dari 7.210,08 pada pekan lalu menjadi 7.235,53 pada Kamis, 14 April 2022. Pada periode 4-8 April 2022, IHSG menguat 1,87 persen dari 7.078,76 menjadi 7.210.
Kapitalisasi pasar bursa pun meningkat 3,97 persen. Bahkan kapitalisasi pasar bursa menembus rekor baru Rp 9.400 triliu, tepatnya Rp 9.405,31 triliun dari Rp 9.046,30 pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata volume harian bursa mencatat peningkatan tertinggi sebesar 39,66 persen menjadi 31 miliar saham dari 22,19 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga naik 27,28 persen menjadi Rp 17,62 triliun dari Rp 13,84 triliun pada pekan lalu.
Selanjutnya rata-rata frekuensi harian bursa meningkat 20,15 persen menjadi 1.625.136 transaksi dari 1.352.621 transaksi pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 80,13 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 41,39 triliun.
Selama sepekan ini, BEI diwarnai dengan pencatatan dua saham dan satu obligasi. Pada Senin, 11 April 2022, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan sahamnya di Papan Utama sebagai perusahaan tercatat ke-15 tahun 2022 dan ke-781 di BEI.
Pencatatan Saham dan Obligasi
GOTO bergerak pada sektor Technology dengan sub sektor Software & IT Services. Adapun Industri dan sub industri GOTO adalah Online Applications and Services. Selanjutnya pada Selasa, 12 April 2022, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) mencatatkan sahamnya di Papan Utama sebagai Perusahaan tercatat ke-16 tahun 2022 dan ke-782 di BEI.
TLDN bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage. Adapun Industri TLDN adalah Agricultural Products dengan sub industri Plantations & Crops.
Obligasi Berkelanjutan IV WOM Finance Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) resmi tercatat di BEI pada Senin, 11 April 2022, dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi ini adalah AA-(Idn) (Double A Minus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 38 emisi dari 31 emiten senilai Rp41,68 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 496 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,26 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 153 seri dengan nilai nominal Rp4.825,65 triliun dan USD200,65 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,44 triliun.
Advertisement