Ada Subsidi Bunga, Kementan dan Kemenko Perekonomian Dorong Petani Milenial Manfaatkan KUR

Kementan mengajak petani milenial untuk menggunakan KUR sebagai permodalan utama dalam mengembangkan usaha dan membuka lapangan kerja di tengah pandemi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 17 Apr 2022, 13:06 WIB
(Dok. Kementerian Pertanian)

Liputan6.com, Jakarta Masalah pembiayaan selalu menjadi kendala utama dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian. Kesulitan akan adanya agunan/jaminan dan angsurannya yang cukup besar kerap dihadapi petani ketika berhadapan dengan perbankan. Untuk mengatasinya, pemerintah mengeluarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi solusi untuk membantu petani.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani tidak terkecuali petani milenial untuk menggunakan KUR sebagai permodalan utama dalam mengembangkan usaha dan membuka lapangan kerja di tengah pandemi.

“Saya selalu katakan pertanian itu bicara lapangan kerja dan dengan adanya KUR, roda perekonomian dasar masyarakat kembali bergerak saat pandemi ini, dengan penggunaan KUR maka akselerasi pertanian menjadi lebih kuat dan cepat,” kata Mentan Syahrul.

Dukungan pun didapatkan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Pada webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) Edisi 3 Vol 17 (16/04) yang mengangkat tema Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Goes to Campus, Airlangga mengatakan pemerintah konsisten dalam meningkatkan KUR. 

"Dari bunga 20% di tahun 2007, turun menjadi 6% sejak 2020. Bahkan ada subsidi bunga KUR sebesar 3% oleh pemerintah, sehingga masyarakat hanya menanggung 3% hingga Desember 2022," ungkap Airlangga.

Airlangga pun menjelaskan fokus tujuannya adalah untuk mendorong wirausaha baru, mendorong untuk modal usaha dan investasi secara bertahap agar para wirausahawan dapat naik kelas, dengan plafon KUR Super Mikro dibawah Rp 10 juta, Mikro Rp 100 juta, KUR Kecil sampai dengan Rp 500 juta.


Mahasiswa Bisa Akses KUR sampai Rp100 Juta

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyalurkan KUR Pertanian untuk petani di Kalimantan Barat.

Sejalan dengan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi, harapannya para mahasiswa dapat memanfaatkan KUR Goes to Campus untuk dapat memulai usahanya, mahasiswa dapat mengakses KUR sampai dengan Rp 100 juta tanpa menggunakan jaminan, ditambah dengan pendampingan dari dosen bersama dengan lembaga penyalur KUR sehingga keberhasilannya menjadi tinggi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan agar para milenial menangkap peluang dan memanfaatkan KUR untuk pertanian karena yang namanya agribisnis pasti perlu modal. Memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19 yang mengganggu sistem dan produksi pertanian, ditambah dengan adanya perubahan iklim, mengakibatkan supply berkurang sedangkan permintaan tetap, maka harga akan melejit.

“Kita semua harus mencari solusi, salah satunya adalah dengan menggenjot produktivitas produk lokal Indonesia dan diversifikasi pangan lokal, juga pemanfaatan Smart Farming untuk mendongkrak produktivitas dan efisiensi serta KUR sebagai modal yang mudah dan murah yang disediakan oleh perbankan” ujar Dedi.


Peningkatan KUR Dorong Pertumbuhan UMKM

Mengamini pernyataan Kabadan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Idha Widi Arsanti mengatakan peningkatan akses KUR pada petani milenial akan mendorong pertumbuhan UMKM sektor pertanian, melalui Permenko No.1 Tahun 2022 terdapat kategori KUR khusus, dengan total akumulasi plafon KUR yang tidak dibatasi (menyesuaikan kebutuhan usaha tani) dan diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster. 

Secara teknis, Iskandar Simorangkir selaku Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan pun menyampaikan bahwa dalam upaya mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pemerintah telah memberikan kemudahan dan perluasan akses pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target penyaluran di tahun 2022 mencapai Rp 373,17 Triliun kepada pelaku usaha produktif.

Terlihat antusiasme generasi milenial cukup tinggi, terlebih ketika  PT Bank Mandiri Tbk sebagai lembaga penyalur KUR membahas Pelaksanaan Kebijakan KUR tahun 2022. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia terdiri dari 97% kontribusi tenaga kerja, 61% kontribusi PDB, 99% kontribusi lapangan kerja dan 14% kontribusi ekspor. Dukungan Bank Mandiri dalam penguatan UMKM melalui Mandiri Agen (Access point untuk masyarakat mendapatkan layanan keuangan), penyalur KUR, wirausaha muda mandiri, dan kemudahan akses pembiayaan melalui channel dan proses digital.

Diharapkan melalui KUR semangat dan motivasi kewirausahaan di lingkungan kampus dan pertanian semakin tinggi hingga memberikan manfaat bagi perekonomian Nasional yang lebih baik. 

Kedepan, KUR Goes to Campus akan menjadi salah satu mata kuliah di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), serta ada pusat inkubator pengembangan bisnis yang merupakan sarana praktek bagi mahasiswa untuk menghasilkan ide baru yang inovatif berkualitas tinggi dan menghasilkan produk pertanian yang bersaing. 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya