Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Islam. Tidak memandang apakah profesi mereka atlet, karyawan, atau sebagainya, rukun Islam ketiga itu harus dilaksanakan.
Ahli gizi dr Vetinly memberikan saran tentang menu sahur dan berbuka puasa Ramadhan yang bisa dikonsumsi atlet. "Menu sahur sebaiknya lengkap mengandung semua makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan micronutrien (vitamin dan mineral)," katanya.
Advertisement
"Tentu saja diusahakan karbohidrat berasal dari karbohidrat kompleks dan serat yang cukup agar bisa menyediakan energi cukup sepanjang hari. Dan tidak lupa asupan protein juga penting untuk memberi efek kenyang lebih lama."
"Untuk berbuka puasa, sebaiknya diawali dengan air putih satu-dua gelas, lalu dilanjutkan karbohidrat sederhana seperti jus buah atau buah kurma," ucap Vetilny menambahkan.
"Untuk menu-menu takjil seperti kolak, yang banyak lemak jenuh, santannya bisa diganti dengan susu low fat atau fiber creme."
Agar tetap fit dan imun terjaga
Vetilny juga memberikan pesan kepada atlet yang akan menjalankan puasa Ramadhan di tengah jadwal padat latihan. "Yang perlu diperhatikan atlet agar tetap fit dan imun terjaga saat menjalankan puasa adalah kecukupan kalori, komposisi makanan serta cairan dan elektrolit," ujarnya.
"Bagi atlet yang mau tetap berpuasa, harus memperhatikan asupan makan ketika sahur dan berbuka puasa. Tentu saja selain memperhatikan kecukupan kalori, komposisi makanan yg diasup juga perlu diperhatikan."
"Yang sebaiknya dikurangi adalah makanan yang tinggi akan lemak jenuh. Perbanyak karbo kompleks, serat dan protein," papar Vetilny.
Advertisement
Cara makan yang benar tapi fun
Dr Vetinly mengatakan kebutuhan kalori atlet berbeda dengan yang non atlet. Karena itu, perlu ada edukasi mengenai makanan yang sesuai untuk atlet.
"Atlet bisa mencukupi kebutuhan nutrisi tanpa merasa tertekan. Kami mau mereka tahu cara makan yang benar tetapi fun. Kalau sudah tercukupi nanti, latihannya bisa maksimal dan prestasi tambah baik," ujarnya.