64 Mahasiswa Magang Kembangkan Smart Kampung di Banyuwangi

Smart Kampung merupakan program desa yang memberikan pelayanan secara online untuk pelayanan publik

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2022, 14:30 WIB
Program smart kampung Banyuwangi jadi pilihan magang Kampus Merdekan. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 64 Mahasiswa program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) diterjunkan langsung dalam pengembangan program “smart kampung” di desa-desa Banyuwangi Jawa Timur

Mereka tinggal sekitar tiga bulan di Banyuwangi atas dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek Dikti).

 "Selamat datang di Banyuwangi untuk mahasiswa yang telah terseleksi, bukan hal yang mudah tentunya dan semoga menjadi kebanggan bagi mahasiswa semuanya," sambut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tertulis, Minggu (17/4/2022).

Kemendikbudristek memilih Smart Kampung Banyuwangi sebagai salah satu tuan rumah kategori tinggi program MSIB sejajar dengan program di beberapa korporasi besar seperti Shopee, Gojek, Tokopedia, dan Telkomsel.

Smart Kampung merupakan program desa yang memberikan pelayanan secara online untuk mempercepat pelayanan publik di tingkat desa.

Menurut Bupati Ipuk, smart kampung perlu adanya pengembangan. Smart Kampung di desa yang dipilih sebagai tempat MSIB masih memerlukan pengembangan termasuk di sektor-sektor lain selain pelayanan publik.

"Kami mengharapkan mahasiswa melaksanakan magang di sini bukan hanya untuk meraih nilai namun juga menggunakan hati, tenaga dan pikiran. Saya pesan agar kalian bisa memberikan bantuan terhadap staf dan perangkat desa sehingga smart kampung dapat berkembang," jelasnya.

"Jangan malu untuk bertanya. Kami juga berharap ada transfer of knowledge kepada pemuda yang ada di desa  sebagai salah satu upaya pengabdian," tambahnya.


Program Magang

Sementara Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (SMIB) Smart Kampung Banyuwangi memiliki 5 program magang.

Diantaranya, analis ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, analis pendidikan dan kesehatan masyarakat, analis informasi sektor publik, branding Smart Kampung, serta Hardware, Software dan Network Engineering.

Yayan, panggilan akrab Suyanto, menambahkan, MSIB diikuti oleh lebih dari 6.500 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 64 pendaftar yang dinyatakan lolos.

"Di antara 64 mahasiswa akan kami tempatkan di 6 desa yang tersebar di beberapa titik. Mahasiswa telah mendapatkan pemantapan sejak awal Februari, dan kami harapkan dapat menguatkan potensi smart kampung secara langsung mulai hari ini," kata Yayan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya