Liputan6.com, Jakarta Senam akrobatik merupakan disiplin senam yang menyelipkan unsur-unsur estetika dalam gerakannya. Dilansir dari USAGym.org, senam akrobatik berfokus pada upaya memadukan keindahan tari dan unsur aktrobat.
Senam akrobatik menuntut adanya keanggunan, kekuatan, dan fleksibilitas pada pesenam. Disiplin senam ini juga mengutamakan unsur pengendalian tubuh dalam berbagai posisi, mulai dari di tanah hingga di udara.
Advertisement
Hal tersebut selaras dengan makna istilah “akrobatik”, yang berakar dari diksi Yunani akrobateo dan mengandung arti berjalan berjinjit; menopang.
Senam akrobatik dunia berada di bawah naungan induk organisasi Federation Internationale de Gymnastique (FIG). Olahraga senam jenis ini umumnya dipraktikkan oleh lebih dari satu orang, baik secara berpasangan, trio, maupun dalam kelompok.
Mengutip laman resmi FIG, tiap individu yang terlibat dalam senam akrobatik harus berupaya melengkapi penampilan satu dengan lainnya. Koreografi dalam senam akrobatik pun merupakan gabungan dari seni, elemen statis, dan elemen dinamis yang diiringi musik.
Adapun elemen statis yang wajib dikuasai pesenam akrobatik adalah balances (keseimbangan) dan holds (pegangan). Sementara itu, elemen dinamis dalam senam aktobatik meliputi lifts, throws with somersaults, hingga tumbling skills.
Sejarah Senam Akrobatik
Menurut situs Olympics.com, senam akrobatik sejatinya telah hadir dalam berbagai bentuk dan budaya masyarakat sejak ribuan tahun silam. Gambaran akrobat bahkan pernah ditemukan dalam kesenian di zaman perunggu.
Seiring dengan berjalannya waktu, senam akrobatik mulai berkembang menjadi salah satu disiplin olahraga. Aturan perdana untuk kompetisi senam akrobatik dibentuk di Uni Soviet. Kala itu, negara tersebut mengadakan kejuaraan nasional, tepatnya pada 1939.
Turnamen internasional pertama untuk senam akrobatik–atau yang dulunya disebut sebagai sports acrobatics–diadakan di Warsawa pada 1957. Terdapat empat tim yang berpartisipasi dalam turnamen ini.
Perkembangan senam akrobatik selanjutnya makin didorong oleh terbentuknya International Federation of Sports Acrobatics (IFSA) pada 1973. Setelah lebih dari dua dekade, IFSA dibubarkan. Sementara itu, sports acrobatics diadopsi oleh Federasi Senam Internasional (FIG) pada 1998.
Sejak 2007, sports acrobatics disebut sebagai senam akrobatik atau acrobatic gymnastics dalam bahasa Inggris. Disiplin senam ini memulai debutnya dalam ajang Olimpiade melalui Summer Youth Olympic Games di Buenos Aires pada 2018.
Advertisement
Teknik Dasar Senam Akrobatik
Senam akrobatik memiliki sejumlah teknik dasar yang perlu dikuasai oleh pesenam. Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Ayunan
Ayunan merupakan salah satu teknik dasar yang banyak dipakai dalam senam akrobatik. Teknik ini menuntut pesenam untuk melakukan gerakan berbentuk lingkaran, dengan poros berada di luar area statis tubuh. Ayunan akan menambah aspek keindahan dalam koreografi senam akrobatik.
2. Putaran
Putaran merupakan teknik dasar senam akrobatik yang menuntut pesenam untuk melakukan gerak melingkar dengan poros internal. Terdapat tiga jenis putaran senam akrobatik berdasarkan jenis porosnya, yakni putaran poros transversal, longitudinal, dan medial.
3. Pendaratan
Pendaratan merupakan teknik dasar yang digunakan seseorang saat ingin diri dari menghentikan gerakan sebelumnya. Pendaratan dalam senam akrobatik dapat dilakukan menggunakan kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya.
4. Tolakan
Tolakan merupakan teknik dasar dalam senam aerobik yang dilakukan dengan cara melontarkan tubuh ke udara. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan kaki. Namun, tak menutup kemungkinan teknik tolakan juga dapat dibantu dengan ayunan tangan.
5. Statis
Statis merupakan teknik dasar senam akrobatik yang menuntut seseorang untuk berdiam diri dan menjaga keseimbangan pada posisi tertentu. Teknik statis dapat diterapkan dengan meggantungkan tubuh atau bertumpu pada suatu titik.