2 Pekan Jelang Lebaran, Capaian Vaksinasi Booster di Bekasi Masih 24,73 Persen

Dua pekan jelang Lebaran 2022, capaian vaksinasi booster di Kota Bekasi, Jawa Barat, berdasarkan fasilitas kesehatan, masih di angka 24,73 persen.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 18 Apr 2022, 02:27 WIB
Warga lanjut usia (lansia) menerima suntikan vaksin Sinovac dari petugas medis di Alun-Alun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Sebanyak 600 dosis vaksin Sinovac disiapkan pemerintah setempat untuk warga lansia guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Dua pekan jelang Lebaran 2022, capaian vaksinasi booster di Kota Bekasi, Jawa Barat, berdasarkan fasilitas kesehatan, masih di angka 24,73 persen. Vaksinasi booster pun terus digenjot Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi lantaran menjadi syarat mudik bagi masyarakat.

"Capaian vaksinasi per tanggal 15 April 2022 dengan total 498.557 jiwa (24,73%) untuk dosis ketiga, lansia 51.153 jiwa (33,40%), anak-anak 1," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, dalam keterangannya, Minggu (17/4/2022).

Total dosis pertama, kata dia, berjumlah 1.862.235 jiwa (92,37%), lansia 130.642 jiwa (83,66), dan anak-anak 219.812 jiwa (92,63%). Total dosis 2 dengan capaian total 1.651.575 jiwa (81,92%), lansia 101.893 jiwa (65,22%), dan anak-anak (75,26%).

Sedangkan berdasarkan E-KTP Kota Bekasi capaian dosis pertama berjumlah 1.951.765 jiwa (96,81%), lansia 159.030 jiwa (101,85%), dan anak-anak 198.492 jiwa (83,64%).

Dosis kedua dengan total capaian 1.988.457 jiwa (83,75%), lansia 127.904 jiwa (81,91%), dan anak-anak 160.822 jiwa (67,77%). Dosis ketiga atau vaksin booster dengan capaian 498.222 (24,71%), lansia 53.870 jiwa (34,50%), dan anak-anak 0.

Ketersediaan stok vaksin Covid-19 di Kota Bekasi per 13 April 2022 berjumlah 108.584 satuan dosis, dengan rincian, Sinovac (51.888 dosis), Aztrazeneca (6.050 dosis), Covovax (1.640 dosis), dan Moderna (49.006 dosis).

"Ketersediaan stok swab PCR per tanggal 10 April 2022 berjumlah 8.593 pcs, dan stok rapid antigen berjumlah 76.036 pcs," ujarnya.

Sementara total kasus aktif dilaporkan berjumlah 333 kasus, dengan 37 kasus terkonfirmasi baru. Total kasus kumulatif tercatat sebanyak 163.261 kasus, dengan 161.758 kasus sembuh.

"Total kasus kematian (1.170 kasus), dengan terdata periode 1 Januari-15 April 2022 sebanyak 32 jiwa," tandasnya.

Untuk keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) tempat tidur ruang isolasi rumah sakit di Kota Bekasi dilaporkan sebesar 3,45%, sedangkan BOR ruang ICU 4,96%.

Sebelumnya, vaksin booster menjadi syarat yang diberikan pemerintah untuk masyarakat yang ingin mudik. Syarat tersebut membuat permintaan masyarakat terhadap vaksin booster meningkat.


Sentra Vaksin Sempat Diserbu Warga

Warga lanjut usia (lansia) menunggu untuk menerima suntikan vaksin Sinovac dari petugas medis di Alun-Alun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Sebanyak 600 dosis vaksin Sinovac disiapkan pemerintah setempat untuk warga lansia guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, ratusan warga antusias mengikuti vaksinasi booster yang digelar Polres Metro Bekasi Kota di Alun-alun M Hasibuan, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Hal ini menyusul rencana pemerintah yang memperbolehkan mudik bagi warga yang sudah divaksin hingga dosis ketiga.

Sejak pagi, warga sudah menyerbu sentra vaksinasi yang dikawal sejumlah aparat kepolisian. Mereka rela antre secara tertib untuk mendapatkan vaksin booster sebagai syarat untuk bisa mudik pada Lebaran tahun ini.

Mayoritas peserta vaksin mengaku sudah tidak pulang ke kampung halaman semenjak pandemi. Karena itu mereka pun menyambut sukacita syarat yang diajukan pemerintah untuk mudik Lebaran tahun ini.

Polres Metro Bekasi Kota menyediakan 400 dosis vaksin, baik dosis pertama, kedua, maupun booster. Warga Kota Bekasi diharapkan mengikuti vaksinasi yang disediakan untuk mempercepat pencapaian vaksinasi.

Sementara Ketua Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kota Bekasi, Dr Waluyo Dwi Cahyono, mengatakan vaksinasi booster cukup efektif dalam menekan penyebaran Covid-19 selama arus mudik Lebaran 2022.

"Minimal pemudik bisa melindungi dirinya sendiri dari resiko tertular," kata Waluyo saat dikonfirmasi, Senin (28/3/2022).

Menurutnya, pemudik yang tidak divaksin booster besar kemungkinan akan menularkan virus kepada orang lain di kampung halaman. Hal ini tentunya akan lebih beresiko terhadap orangtua, kaum lansia, hingga penderita komorbid.

"Resiko pemudik yang tidak vaksin akan memberikan resiko penularan lebih besar pada orang lain. Kalau orangtuanya sudah dibooster lebih aman," imbuh dokter spesialis penyakit dalam itu.


Vaksinasi Jadi Syarat Mudik

Pemerintah mengizinkan masyarakat mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idulfitri 2022. Namun dengan syarat, harus sudah divaksinasi Covid-19.

Budi mengatakan, masyarakat yang sudah divaksinasi booster tidak perlu menunjukkan hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau antigen saat mudik. Tetapi, jika hanya sudah divaksinasi lengkap tanpa booster, wajib menunjukkan hasil tes antigen negatif Covid-19.

"Tapi kalau yang belum booster, kalau dia baru vaksinasinya dua kali harus tes antigen," jelasnya.

Sementara bagi masyarakat yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama, wajib menunjukkan hasil tes PCR. Jika masyarakat ingin melakukan vaksinasi lengkap dalam perjalanan mudik, pemerintah akan menyediakan vaksin.

Demikian juga bagi masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi booster. Pemerintah akan menyediakan layanan vaksinasi lengkap dan booster di angkutan umum dan pos pengecekan.

"Nanti disiapkan oleh Kementerian Perhubungan tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas-fasilitas angkutan umum maupun pos," katanya.

Menurut Budi, pengecekan syarat vaksinasi akan menggunakan PeduliLindungi. Bagi masyarakat yang mudik menggunakan moda transportasi umum, pengecekan dilakukan sebelum menaiki kendaraan tersebut.

"Tapi mudik dengan kendaraan pribadi itu nanti akan dilakukan dengan random checking," ucapnya.


Persediaan Vaksin Dipastikan Aman

Vaksinator menyuntikkan vaksin Sinovac kepada warga di area TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/10/2021). 300 dosis vaksin perhari disiapkan untuk vaksinasi pertama maupun kedua bagi masyarakat dan komunitas pemulung di sekitar TPST Bantargebang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pemerintah memperbolehkan masyarakat melakukan mudik pada Lebaran Idulfitri 2022 mendatang. Namun para pemudik harus sudah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan booster. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan, stok vaksin Covid-19 di Indonesia masih aman. Saat ini, masih tersedia 80 juta dosis vaksin yang belum disuntikkan kepada masyarakat.

"Jadi masih ada 80 juta dosis vaksin yang masih bisa kita pakai untuk suntik booster, termasuk juga suntik (dosis) kedua," ungkapnya dalam konferensi pers virtual yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (23/3/2022).

Budi menjelaskan, total vaksin Covid-19 yang sudah diterima Indonesia baik melalui pembelian langsung atau hibah sebanyak 475 juta dosis. Tercatat 275 juta dosis di antaranya sudah disuntikkan kepada masyarakat.

Menurut Menkes, sisa 80 juta dosis vaksin saat ini cukup untuk digunakan hingga empat bulan mendatang. Berdasarkan perhitungan selama ini, rata-rata penggunaan vaksin dalam sepekan hanya 5 hingga 6 juta dosis.

"Jadi kalau kondisi normal 20 jutaan satu bulan, yang kita miliki masih ada 4 bulan stok. Jadi artinya cukup untuk suntikan dosis kedua dan booster," ucap Budi.

Infografis Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya