31 Rumah Rusak saat Polres Bangkalan Musnahkan 24.000 Mercon dan 100 Kg Bubuk Petasan

Selain 24.000 petasan, saat itu polisi juga memusnahak 100 kilogram bubuk bahan baku petasan atau black powder.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2022, 03:00 WIB
Ilustrasi Petasan

Liputan6.com, Bangkalan - Sedikitnya 31 rumah di Kelurahan Bancaran, Kecamtan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan mengalami rusak akibat dentuman keras 24.000 petasan dan 100 kilogram bahan baku petasan yang dimusnahkan oleh Polres Bangkalan dengan cara dibakar pada Sabtu (16/4/2022). 

"Kami sudah mendata, ada 31 rumah yang mengalami kerugian," kata Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino, Minggu (17/4/2022). 

Alith menjelaskan sebelum memutuskan untuk memusnahkan barang tangkapannya itu, pihaknya telah terlebih dahulu meminta saran dari Tim Gegana Satbrimob Polda Jatim. Dari hasil koordinasi itu, tim jibom mengatakan bahwa petasan tersebut tergolong daya ledak rendah. 

"Dari keterangan ahli bom Polda Jatim ini termasuk low explosive, namun daya ledaknya jadi tinggi jika dilakukan di ruang tertutup. Maka kami lakukan pemusnahan (di ruang terbua)," jelasnya. 

Namun tak disangka, ledakan dari 24.000 petasan dan 100 kilogram lebih black powder tersebut sungguh dahsyat. Sedikitnya 31 rumah rusak dalam insiden pemusnahan petasan tersebut. 

"Kami akan bertanggungjawab atas kerusakan yang ditimbulkan oleh pemusnahan petasan itu," Alith memungkasi. 


Pengakuan Warga

Sementara itu, salah sorang warga setempat bernama Rusmiyeh mengaku menjadi salah satu korban dalam insiden tersebut. Dia mengatakan bahwa kaca rumahnya pecah saat petasan tersebut diledakkan oleh pihak kepolsian. 

"Suaranya itu sangat keras, bahkan sound system yang ada di rumah saya juga ikut rusak akibat tekanan dari suara itu,” ujarnya, Minggu (17/4/2022).

Kerusakan tersebut tak hanya dialami oleh dirinya saja. Namun puluhan rumah yang ada di dusun tersebut mengalami hal serupa.

"Banyak rumah yang rusak karena memang jarak dari rumah kami sangat dekat hanya sekitar 200 meter," jelasnya.

Ia juga menyayangkan pihak kepolisian yang tidak memberikan pemberitahuan lebih awal tentang pemusnahan itu. Seharunya dilakukan dengan cara bertahap agar tak mengagetkan warga.

"Itu kemarin kan sekaligus. Dan suaranya dua kali yang sangat besar. Itu mengagetkan kami semua. Kalau misal ada orang sakit apalgi jantungan kan bisa berakibat fatal," dia memungkasi. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya